Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bolehkah Minuman Serbuk Dikonsumsi Ibu Hamil? Simak Ketentuannya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 27 May 2024 20:35 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Minum
Bolehkah Minuman Serbuk Dikonsumsi Ibu Hamil? Simak Ketentuannya/Foto: iStockphoto/Getty Images/Natee Meepian
Daftar Isi
Jakarta -

Pola makan ibu hamil sangat penting agar mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk diri sendiri dan perkembangan janin. Salah satu yang dilakukan ibu hamil dengan mengonsumsi minuman serbuk bernutrisi atau suplemen untuk mencukupi kebutuhan janin. Bolehkan ibu hamil minum minuman serbuk?

Ibu hamil yang mengalami mual atau tidak nafsu makan mungkin memilih mengonsumsi minuman serbuk dengan harapan dapat membantu mengisi kesenjangan nutrisi.  

Minuman serbuk atau bubuk ini ada banyak macamnya. Seperti bubuk sayuran, smoothie, dan suplemen. Ini merupakan cara populer untuk mendapatkan lebih banyak vitamin dan mineral, namun jangan lupa bahwa tidak semua bubuk diciptakan sama. 

Minuman serbuk untuk ibu hamil

Valinda Nwadike, seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan bahwa, bentuk protein makanan yang terkonsentrasi dapat membantu melengkapi pola makan selama kehamilan. Namun, minuman bubuk protein ini digunakan sebagai suplemen ya Bunda.

"Satu sendok bubuk protein dapat memberi Anda hingga 30 gram protein," kata Nwadike dilansir laman Healthline.

Menurut Nwadike, ibu hamil perlu makan sekitar 70 hingga 100 gram protein sehari, tergantung total berat badan. Sebagai gambaran, telur rebus memberi sekitar 6 gram protein, dan dada ayam tanpa kulit menyediakan 26 gram. 

Sebelum ibu hamil menambahkan bubuk protein dalam minuman, kata Nwadike, bicarakan dengan dokter kandungan. 

"Setelah Anda mendapat izin, tanyakan kepada dokter Anda bubuk protein apa yang mereka rekomendasikan," ujar Nwadike. 

Sama dengan suplemen makanan apapun, Nwadike bilang, yang terbaik tetap mencari variasi tanpa rasa

Jika Bunda memilih bubuk protein, kemungkinan berasal dari:

  • Telur
  • Susu
  • Kedelai
  • Kentang
  • Kacang polong
  • Beras
  • Rami

"Mereka sering kali diperkaya dengan nutrisi lain, tetapi bubuk protein tidak dirancang untuk menggantikan makanan," kata Nwadike.

Beberapa minuman serbuk protein juga tidak semuanya sama. Beberapa bubuk protein mengandung bahan tambahan atau bahan kimia tersembunyi yang tidak aman dikonsumsi saat sedang hamil.

"Beberapa bubuk protein mengandung tambahan pengental, perasa buatan, pewarna, dan gula – sampah yang tidak Anda dan bayi Anda perlukan," katanya.

Ibu hamil konsumsi minuman serbuk, amankah?

Produk susu yang dipasteurisasi seperti susu, keju keras, keju cottage, dan yogurt juga merupakan sumber protein yang baik. Bagaimana dengan bubuk protein, apakah aman untuk ibu hamil?

Beberapa jenis bubuk protein aman digunakan selama kehamilan. Menambahkan sesendok – saat ibu hamil membutuhkannya – dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian dan bayi yang sedang tumbuh.

Namun kemungkinan banyak di antara bubuk protein yang mengandung bahan-bahan tambahan atau tidak dikenal yang tidak aman – dan tidak termasuk dalam jenis makanan atau suplemen apa pun.

Karenanya, ibu hamil dapat membuat catatan harian makanan untuk memperkirakan berapa banyak protein dan nutrisi lain yang Bunda dapatkan setiap hari. Bahkan bisa saja Bunda  tidak perlu mengonsumsi bubuk protein atau bubuk suplemen lainnya. Selain itu, terlalu banyak protein bisa berdampak buruk, dan ini harus dihindari.

Risiko konsumsi minuman serbuk berlebihan

Bunda, ketika memilih mengonsumsi minuman bubuk protein selama kehamilan, jangan terlalu banyak karena berisiko. 

"Anda mungkin tidak memerlukan bubuk protein sama sekali jika Anda mengonsumsi berbagai makanan kaya protein setiap hari," kata Nwadike.

Sebuah penelitian di Skotlandia yang menjadi referensi dalam tinjauan penelitian tahun 2014 ini menemukan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi terlalu banyak protein dan terlalu sedikit karbohidrat memiliki pertumbuhan bayi yang lebih lambat. Ini juga menjadi salah satu alasan diet keto tidak dianjurkan saat Bunda sedang hamil.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa ibu hamil yang menjalani diet tinggi protein dan rendah karbohidrat memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional.

Untuk itu, pertimbangkan ini. Apabila Bunda terlalu banyak protein dari suplemen minuman dibandingkan sumber makanan utuh, Bunda  sebaiknya menjauhi minuman serbuk dan mengambil segenggam kacang mete.

Bunda yang sedang bekerja keras mendapatkan nutrisi yang tepat untuk diri sendiri dan bayi, salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan adalah memastikan mengonsumsi makanan bergizi.

Dilansir Daily Dose, memasukkan sayuran selama kehamilan adalah bagian penting dari penambahan berat badan ibu yang sehat, menjaga tekanan darah, meningkatkan kadar zat besi, dan memiliki berat badan lahir yang sehat untuk bayi.  Namun Bunda sulit untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan hanya dari makanan. Di sinilah suplemen bisa berguna.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda