Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ibu Hamil Minum Jamu, Bolehkah Beserta Ampasnya?

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 12 Jul 2024 08:35 WIB

Ilustrasi Minum Jamu
Ibu Hamil Minum Jamu, Bolehkah Beserta Ampasnya?/Foto: Getty Images/iStockphoto/ProNamy
Daftar Isi
Jakarta -

Ketika Bunda sedang hamil, menjaga kesehatan adalah prioritas utama. Salah satu cara tradisional yang sering dilakukan adalah dengan mengonsumsi jamu. Jamu telah lama dikenal sebagai minuman herbal yang memiliki banyak manfaat kesehatan.

Namun, muncul pertanyaan penting: apakah aman bagi ibu hamil untuk minum jamu beserta ampasnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Jamu adalah minuman herbal tradisional yang berasal dari Indonesia. Terbuat dari campuran berbagai bahan alami seperti kunyit, jahe, temulawak, dan rempah-rempah lainnya, jamu dipercaya memiliki khasiat untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.

Dalam masyarakat Indonesia, jamu sering digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari menjaga stamina hingga mengobati penyakit ringan.

Ibu hamil minum jamu

Bunda, saat hamil, tubuh mengalami banyak perubahan yang memengaruhi bagaimana tubuh merespons berbagai zat. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam mengonsumsi apapun, termasuk jamu.

Meskipun jamu terbuat dari bahan-bahan alami, tidak semua jenis jamu aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Beberapa bahan dalam jamu mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada kehamilan atau perkembangan Si Kecil dalam kandungan.

Mengonsumsi jamu beserta ampasnya

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah aman mengonsumsi jamu beserta ampasnya. Ampas jamu adalah residu atau sisa dari bahan-bahan herbal yang telah diekstraksi untuk membuat jamu. Berikut beberapa hal yang perlu Bunda pertimbangkan:

1. Kandungan bahan aktif

Ampas jamu masih mengandung bahan aktif dari herbal yang digunakan. Meskipun konsentrasinya mungkin lebih rendah daripada cairan jamu, tetap ada kemungkinan bahan tersebut memiliki efek pada tubuh Bunda dan janin.

2. Kebersihan dan keamanan

Kebersihan bahan dan proses pembuatan jamu sangat penting. Ampas jamu yang tidak diolah dengan baik bisa mengandung bakteri atau zat lain yang tidak aman untuk dikonsumsi, terutama saat hamil. Menurut penelitian oleh Siregar et al dari Universitas Indonesia pada tahun 2018, penggunaan bahan herbal yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri dan mikroorganisme patogen.

3. Efek samping

Beberapa bahan dalam jamu mungkin menyebabkan efek samping seperti mual, diare, atau alergi. Mengonsumsi ampas jamu bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping ini. Sebuah studi yang dilakukan oleh Balitbang Kemenkes RI menyebutkan bahwa zat-zat dalam ampas jamu dapat memicu reaksi alergi atau gangguan pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Yellow turmeric latte drink. Golden milk with cinnamon, turmeric, ginger  and honey over grey concrete background.Foto: Getty Images/Almaje

Tips mengonsumsi jamu dengan aman selama hamil

Jika Bunda ingin tetap menikmati jamu selama kehamilan, ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk memastikan keamanannya:

1. Konsultasikan dengan dokter

Sebelum mengonsumsi jamu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan. Mereka bisa memberikan saran apakah jenis jamu yang Bunda ingin konsumsi aman untuk kehamilan.

2. Pilih jamu yang terpercaya

Pastikan Bunda memilih jamu dari sumber yang terpercaya dan terjamin kebersihannya. Hindari jamu yang tidak jelas asal-usulnya atau dibuat dengan cara yang kurang higienis.

3. Hindari mengonsumsi ampas

Untuk mengurangi risiko efek samping dan kontaminasi, sebaiknya Bunda mengonsumsi jamu tanpa ampasnya. Ampas jamu bisa dihindari dengan menyaring minuman sebelum diminum.

4. Perhatikan dosis

Hindari mengonsumsi jamu dalam jumlah yang berlebihan. Meskipun alami, bahan-bahan herbal tetap memiliki efek farmakologis yang bisa memengaruhi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Jamu yang umum dikonsumsi oleh ibu hamil

Berikut beberapa jenis jamu yang sering dikonsumsi oleh ibu hamil beserta manfaat dan keamanannya:

  1. Jamu kunyit asam: Jamu ini terbuat dari kunyit dan asam jawa. Kunyit dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Namun, konsumsi kunyit dalam jumlah besar tidak disarankan selama kehamilan karena bisa memicu kontraksi rahim.
  2. Jamu beras kencur: Terbuat dari beras dan kencur, jamu ini sering dikonsumsi untuk meningkatkan stamina dan mengurangi rasa mual. Kencur memiliki sifat antiinflamasi, tetapi sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah moderat.
  3. Jamu temulawak: Temulawak dikenal baik untuk pencernaan dan hati. Meskipun demikian, sebaiknya Bunda konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi temulawak selama kehamilan.

Bunda, menjaga kesehatan selama kehamilan adalah hal yang sangat penting. Mengonsumsi jamu bisa menjadi salah satu cara untuk mendukung kesehatan Bunda, asalkan dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana.

Hindari mengonsumsi jamu beserta ampasnya untuk mengurangi risiko kontaminasi dan efek samping yang tidak diinginkan. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba jamu atau herbal lainnya selama kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat dan Bunda bisa menikmati kehamilan yang sehat dan bahagia!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda