KEHAMILAN
Cara Mengatasi Haid yang Tak Kunjung Berhenti karena Kista
Melly Febrida | HaiBunda
Rabu, 05 Jun 2024 17:50 WIBBunda yang mengalami kista ovarium mungkin merasakan haid yang terdampak. Siklus haid yang lebih berat atau berlangsung lama. Bunda dapat melakukan cara ini untuk mengatasi haid yang tak kunjung berhenti karena kista.
Seperti yang diketahui, kista merupakan kantong kecil jaringan berisi cairan, nanah, atau zat lain. Kista dapat disebabkan cedera, infeksi, atau masalah lainnya. Umumnya kista bersifat jinak tapi beberapa memerlukan perawatan jika timbul komplikasi.
Melansir laman Vinmec, kista tidak terlalu berbahaya tapi jika terlambat dideteksi dan diagnosis dapat memengaruhi kesuburan.
Perempuan berusia antara 30 dan 40 tahun yang paling umum mengalami kista, meski sebenarnya kista dapat terbentuk pada usia berapapun. Mulai dari anak perempuan saat pubertas hingga menopause.
Penyebab kista
Ovulasi adalah penyebab utama kista ovarium. Kista ovarium sering terbentuk ketika folikel yang biasanya melepaskan sel telur tidak terbuka. Ini dapat menyebabkan cairan menumpuk dan membentuk kista.
Jenis kista ovarium umum lainnya terjadi setelah folikel melepaskan sel telur dan menutup kembali serta mengumpulkan cairan secara tidak benar.
Kista ovarium paling sering terjadi saat Bunda masih menstruasi dan biasanya pertama kali ditemukan ketika melakukan USG. Setelah menopause, kista ovarium sering dikaitkan dengan meningkatkan risiko kanker.
Penyebab lain kista ovarium antara lain:
- Reproduksi sel yang tidak normal. Reproduksi sel yang tidak lazim dapat menyebabkan terbentuknya kista seperti dermoid dan kistadenoma.
- Endometriosis. Kista ini sering terbentuk di ovarium pada stadium endometriosis lanjut.
- Penyakit radang panggul (PID). Infeksi panggul yang parah dapat menyebar ke indung telur dan menyebabkan kista.
Kista memengaruhi menstruasi?
Banyak pasien yang bertanya-tanya apakah kista ovarium menyebabkan gangguan menstruasi, jawabannya iya. Gangguan menstruasi merupakan manifestasi paling umum dari kista ovarium, seperti:
- Siklus haid tidak beraturan, jumlah hari bisa lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya.
- Perdarahan haid yang banyak dan tidak normal, kadang darah haid banyak atau menggumpal, berwarna hitam pekat.
- Menoragia, pendarahan hebat, hari haid memanjang, kadang lebih dari 10 hari haid.
Selain gangguan menstruasi, kista ovarium dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
- Anemia akibat menoragia, pendarahan berkepanjangan membuat badan pucat, lebih lelah dari biasanya.
- Sakit perut di area tumor atau nyeri di perut bagian bawah atau di kedua sisi panggul.
- Sakit punggung; Inkontinensia urine atau sering buang air kecil karena kista ovarium yang besar, kompresi kandung kemih.
- Sakit perut yang parah, berkeringat, mual, pusing pada hari-hari menstruasi.
- Seks menyakitkan.
Untuk mendeteksi kista ovarium secara dini, perempuan sebaiknya melakukan, pemeriksaan ginekologi secara rutin setiap 6 bulan sekali.
Selain untuk mendeteksi kista ovarium, pemeriksaan ginekologi juga dapat mendeteksi kelainan secara dini atau bila muncul gejala di atas, terutama gangguan menstruasi berkepanjangan, disarankan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan untuk diagnosis, serta pengobatan kista ovarium yang tepat waktu, sehingga tidak mempengaruhi kesuburan perempuan di masa depan.
Cara mengatasi kista
Penanganan pada setiap penderita kista tidak selalu sama, tergantung pada ada tidaknya gejala pada penderita, ukuran kista, dan apakah penderita sudah menopause.
Untuk itu, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan agar mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan memulai pengobatan sendiri tanpa anjuran dokter
Dilansir laman WebMD, Zilpah Sheikh, MD, seorang dokter kulit, mengatakan bahwa kebanyakan kista akan hilang dengan sendirinya. Namun dokter mungkin menyarankan Bunda melakukan beberapa cara untuk mengatasi gejala kista seperti haid tak kunjung berhenti dengan beberapa cara di bawah ini:
- Melihat dan menunggu. Dokter akan memantau Bunda dari waktu ke waktu untuk melihat apakah kista hilang atau berubah.
- Obat-obatan. Tidak ada obat kista ovarium yang spesifik. Tapi dokter bisa memberi obat jika Bunda kesakitan. Mereka mungkin juga meresepkan pil KB atau pengobatan hormonal lainnya. Perawatan hormon tidak akan menghilangkan kista, tetapi dapat membantu mencegah kista baru.
- Operasi. Beberapa kista ovarium memerlukan pembedahan. Termasuk penyakit yang berukuran besar, tidak kunjung hilang, atau menimbulkan gejala serius. Bunda juga mungkin memerlukan pembedahan jika mendekati atau melewati masa menopause karena kista lebih mungkin bersifat kanker. Dokter bedah mungkin memutuskan untuk mengambil kista saja atau seluruh ovarium.
Ahli bedah menggunakan dua jenis operasi untuk menghilangkan kista ovarium:
- Laparoskopi. Kemungkinan besar Bunda akan menjalani operasi jenis ini untuk menghilangkan kista ovarium. Dokter membuat sayatan kecil di atas atau di bawah pusar. Alat kecil dengan kamera memungkinkan dokter melihat ke dalam, dan alat lain dapat menghilangkan kista. Bunda mungkin bisa pulang pada hari yang sama.
- Laparotomi. Dokter bedah akan membuat satu sayatan lebih besar di perut, sehingga mereka dapat menjangkau ovarium dan kista dengan lebih baik. Bunda lebih mungkin memerlukan operasi semacam ini jika memiliki kista besar atau menurut dokter itu mungkin bersifat kanker.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Mengenal Miom yang Mirip Kista dan Cara Penanganannya Menurut Dokter
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018
TERPOPULER
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara
11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun
10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara
11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Nikmati Masa-masa Jomlo, Ummi Quary: Harusnya Sih Bisa...
-
Beautynesia
7 Alasan Kamu Harus Nonton Frankenstein (2025), Sudah Tayang di Netflix!
-
Female Daily
Cynthia Erivo Mengundang Penggemar Wicked untuk Menemukan Keajaiban Elphaba’s Retreat!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 14 November: Sagitarius Banyak Tekanan, Libra Jangan Menyerah
-
Mommies Daily
Surat untuk Menantu Perempuanku di Masa Depan