Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Ukuran Sel Telur Normal agar Bisa Hamil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 05 Jun 2024 12:25 WIB

Ilustrasi Dokter dan Pasien
Ilustrasi Sel Telur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Ukuran sel telur yang normal dapat memengaruhi peluang hamil, terutama bila Bunda menjalani program bayi tabung. Semakin besar ukuran sel telur, maka semakin besar peluang terjadinya kehamilan.

Lantas, berapa ukuran normal sel telur agar bisa hamil? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini

Perkembangan dan ukuran sel telur normal

Dilansir laman Natural Cycles, dibandingkan sel manusia lain, sel telur berukuran sangat besar. Diameter sel telur normalnya 100 mikron atau seperjuta meter, dengan lebar kira-kira seukuran sehelai rambut. Meski terdengar kecil, tapi tidak ada sel lain yang ukurannya sebesar itu, Bunda.

Sel telur sudah ada saat janin berada di dalam masa perkembangan awal. Di masa ini, janin memiliki sekitar 6 juta sel telur.

Jumlah sel telur ini (oosit) terus berkurang. Ketika bayi lahir, mereka memiliki sisa antara satu hingga dua juta sel telur. Sementara itu saat mencapai pubertas, seorang remaja perempuan memiliki 300.000 sampai 400.000 sel telur.

"Penurunan tersebut disebabkan karena lebih dari 10.000 sel telur mati setiap bulannya sebelum pubertas," kata dokter spesialis kebidanan dan ginekologi Dr. Stacy Henigsman, dikutip dari Healthline.

Setelah folikel atau kantung cairan yang membentuk sel telur matang, folikel ini akhirnya menjadi sensitif terhadap hormon yang mengatur siklus haid. Setiap bulan, tubuh akan memilih kelompok sel telur sebagai 'pesaing' untuk berovulasi. Satu sel telur pada akhirnya akan menjadi folikel dominan.

Nah, folikel berisi satu sel telur yang berovulasi tersebut akan mewakili satu-satunya peluang Bunda untuk hamil. Sementara sel telur lain yang ada dalam kelompok dan belum terpilih sebagai folikel dominan akan mengalami atresia, yang berarti sel telur tersebut mati.

"Hal itu terjadi setiap bulan. Siklus berlanjut hingga menopause atau ketika tidak ada sel telur yang tersisa," ujar Henigsman.

Ukuran sel telur agar bisa hamil

Menurut London Clinic Research Centre, ketika mencapai ukuran diameter 18 hingga 20 mm, sel telur dianggap siap untuk dibuahi. Sementara itu, sel telur dengan diameternya antara 23 hingga 28 mm, dianggap lebih baik lagi atau dapat meningkatkan peluang keberhasilan hamil. Demikian seperti dikutip dari laman My Upchar.

Lantas, bagaimana bila ukuran sel telur kecil?

Ukuran rata-rata sel telur yang kecil bisa menurunkan peluang hamil. Bahkan bila Bunda benar-benar hamil, maka peluang untuk mempertahankannya hingga cukup bulan akan sangat rendah karena kemungkinan bisa mengalami keguguran.

Sel telur yang kecil sering kali memiliki kelainan kromosom dengan DNA yang tidak normal. Kondisi tersebut dikenal dengan aneuploidi, yang dapat meningkatkan risiko keguguran dan masalah genetik, seperti sindrom Down.

Sel telur kecilIlustrasi sel telur/ Foto: Getty Images/ugurhan

Cara menjaga kualitas sel telur

Menjaga kualitas telur bisa menjadi cara untuk mendapatkan momongan. Berikut cara menjaganya, seperti melansir dari beberapa sumber:

1. Konsumsi makanan kaya antioksidan

Antioksidan dapat membantu menonaktifkan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel telur. Ada banyak sumber makanan kaya antioksidan yang dapat Bunda konsumsi untuk meningkatkan peluang hamil. Beberapa di antaranya seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian. Dalam makanan-makanan tersebut, terdapat banyak vitamin C, vitamin E, folat, beta karoten, hingga lutein.

2. Konsumsi makanan sumber protein

Protein adalah sumber nutrisi yang berperan dalam kesuburan. Sebuah studi di Front Endocrinol (Lausanne) tahun 2019 menunjukkan bahwa mengikuti pola makan ala diet Mediterania dapat meningkatkan kesuburan. Jenis pola makan ini berfokus pada konsumsi ikan lebih banyak dan meminimalkan makan daging merah serta daging olahan.

3. Rutin olahraga

Olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk meningkatkan kesuburan. Melakukan olahraga sangat dianjurkan untuk menjaga berat badan, terutama yang mengalami obesitas.

Akan tetapi, Bunda sebaiknya menghindari olahraga ekstrim ya. Sebab, olahraga yang berlebihan justru membuat keseimbangan energi berubah dan membawa pengaruh buruk terhadap sistem reproduksi.

4. Konsumsi asam folat

Bunda dapat mengonsumsi asam folat tambahan dari suplemen sebesar 0,4 mg per hari atau 400 mikrogram (mcg) per hari sebelum hamil. Asam folat tidak secara langsung memengaruhi kualitas sel telur, tetapi dapat mencegah cacat janin bila terjadi kehamilan.

5. Hindari stres

Beberapa penelitian menemukan kaitan tingkat stres pada perempuan dengan peluang kehamilan yang lebih rendah. Misalnya, perempuan dengan kadar alfa-amilase tinggi di air liurnya, membutuhkan waktu 29 persen lebih lama untuk hamil. Alfa-amilase ini merupakan enzim yang menandai stres. Stres secara langsung dapat mengganggu proses ovulasi

"Tubuh itu cerdas, dia tahu bahwa (periode stres) bukanlah saat yang tepat untuk memiliki bayi," kata Alice Domar, PhD, seorang peneliti infertilitas, mengutip Web MD.

6. Hindari merokok

Untuk meningkatkan kualitas sel telur, Bunda juga sebaiknya menghindari kebiasaan merokok. Merokok terus menerus dapat merusak sel telur hingga meningkatkan risiko kelahiran prematur. Berhenti merokok juga dapat meningkatkan kesuburan dalam kurun waktu setahun.

Demikian penjelasan mengenai ukuran sel telur normal. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda