
Bundapedia
Sel Telur
Nanie Wardhani | Haibunda
Salah satu bagian terpenting dalam proses untuk memiliki keturunan adalah adanya sel telur dalam sistem reproduksi tubuh seorang wanita.
Apa itu sel telur?
Dilansir dari Biology Online, sel telur adalah sel kelamin wanita, atau sel reproduksi wanita. Pada manusia, sel telur adalah sel terbesar yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Ukuran sel telur adalah 0,1 mm dan diproduksi di dalam ovarium atau indung telur.
Bagaimana cara kerja sistem reproduksi wanita yang melibatkan sel telur?
Menurut Cleveland Clinic, sistem reproduksi wanita menyediakan beberapa fungsi. Ovarium menghasilkan sel telur, yang disebut ovum atau oosit. Oosit kemudian diangkut ke tuba fallopi di mana pembuahan oleh sperma dapat terjadi. Sel Telur yang dibuahi kemudian akan bergerak ke rahim, di mana lapisan rahim menebal sebagai respons terhadap hormon normal dari siklus reproduksi.
Setelah sel telur berada di dalam rahim, sel telur yang telah dibuahi dapat ditanamkan ke dalam lapisan rahim yang menebal dan akan terus berkembang menjadi janin. Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur dan tidak terjadi implantasi, maka lapisan rahim akan luruh dan ditumpahkan keluar dari vagina sebagai aliran menstruasi. Selain itu, sistem reproduksi wanita menghasilkan hormon seks wanita yang menjaga siklus reproduksi.
Selama menopause, sistem reproduksi wanita secara bertahap berhenti membuat hormon wanita yang diperlukan untuk siklus reproduksi bekerja. Pada titik ini, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur dan akhirnya berhenti. Satu tahun setelah siklus menstruasi berhenti, wanita tersebut dianggap telah memasuki periode menopause.
Berbagai fakta menarik mengenai sel telur wanita
Ternyata ada beberapa fakta menarik mengenai sel telur yang tidak banyak diketahui orang, terutama kaitan sel telur dengan masalah kesuburan seorang wanita lho, Bunda.
Seperti dilansir dari Natural Cycles, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang sel telur yang bisa Bunda pelajari.
1. Sel telur wanita lebih besar dari yang mungkin Bunda perkirakan
Sebagian besar sel dalam tubuh manusia tidak terlihat dengan mata telanjang, atau Bunda akan memerlukan mikroskop untuk melihatnya. Namun tidak sama halnya dengan sel telur manusia, sel telur sebenarnya merupakan sel terbesar dalam tubuh dan dapat dilihat tanpa mikroskop, atau bisa dikatakan dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini cukup mengesankan ya, Bunda.
Dibandingkan dengan sel manusia lainnya, sel telur bisa dikatakan berukuran sangat besar. Mereka ber-diameter 100 mikron (sepersejuta meter) dan selebar sehelai rambut. Itu mungkin terdengar kecil, tetapi tidak ada sel lain yang mendekati ukuran sebesar itu.
2. Bunda dilahirkan dengan semua sel telur
Tahukah Bunda bahwa setiap wanita dilahirkan dengan semua sel telurnya sudah ada di dalam indung telurnya? Seorang wanita dapat memiliki sebanyak tujuh juta telur di ovarium miliknya ketika dia lahir dan jutaan sel telur ini akan berangsur berkurang di sepanjang hidupnya bahkan dari sebelum memasuki pubertas. Ketika sudah memasuki pubertas dan mulai menstruasi, maka sel telur juga akan dilepaskan secara bertahap pada setiap siklus menstruasi sepanjang masa suburnya.
Karena Bunda dilahirkan dengan semua telur yang Bunda miliki, ini sebenarnya berarti bahwa telur Bunda pernah berada di dalam ibu Bunda ketika Bunda masih menjadi janin di dalam rahimnya. Itu berarti ibunya Bunda membawa sel telur yang suatu hari nanti bisa dibuahi dan tumbuh menjadi cucunya sendiri! Mind-blowing!
Lalu jika sel telur sudah ada sejak seorang wanita masih dalam bentuk janin, mengapa siklus menstruasi tidak dimulai saat baru lahir?
Pertanyaan bagus. Telurnya sebenarnya sudah ada, tapi apa yang menghentikan siklus menstruasi saat masih kecil?
Menurut Healthline, siklus menstruasi ditahan sampai wanita tersebut mencapai pubertas. Pubertas dimulai ketika hipotalamus di otak mulai memproduksi gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
Pada gilirannya, GnRH merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon perangsang folikel (FSH). FSH memulai proses perkembangan telur dan menyebabkan kadar estrogen meningkat.
Selama masa pubertas, menstruasi dimulai sekitar 2 tahun setelah kuncup payudara, atau sedikit jaringan yang berkembang menjadi payudara mulai muncul. Rata-rata awal pubertas ini pada usia 12 tahun, namun ada juga anak-anak yang lain yang dapat mulai sejak usia 8 tahun, dan sebagian besar lainnya akan mulai pada usia 15 tahun.
![]() |
3. Kualitas sel telur manusia semakin buruk dari waktu ke waktu
Seiring bertambahnya usia dan mengalami penuaan, maka begitu juga sel-sel kita dan termasuk sel telur wanita. Meskipun wanita dilahirkan dengan jutaan sel telur, kualitasnya menurun seiring waktu. Banyak yang mati bahkan sebelum kita mencapai pubertas, yang berarti kita memiliki sekitar 700.000 sel telur pada saat menstruasi dimulai.
Setiap bulan seorang wanita terus kehilangan sel telur, sehingga pada saat menopause, seorang wanita kemungkinan akan memiliki hanya kurang dari 1000 sel telur yang tersisa. Ini adalah kesalahpahaman umum bahwa pengendalian kelahiran hormonal atau kehamilan dapat menghentikan kerusakan alami sel telur wanita. Karena terlepas dari hal itu, kualitas sel telur memang secara alami dengan sendirinya akan menurun karena faktor usia.
4. Sel telur dilepaskan setiap siklus
Kebanyakan wanita melepaskan sel telur setiap siklus menstruasinya dan ini disebut dengan ovulasi. Beberapa wanita dapat melepaskan dua sel telur per siklus dan hal yang jarang terjadi ini dapat menghasilkan konsepsi kembar fraternal. Kembar identik terjadi ketika sel telur yang dibuahi membelah menjadi dua. Kembar identik tumbuh dalam kantung ketuban yang sama dan, tidak seperti kembar fraternal, secara genetik sama.
Kontrol kelahiran hormonal bekerja dengan menekan ovulasi. Ini adalah bagaimana kehamilan dicegah, dengan menghapus sel telur dari persamaan sama sekali. Ketika ovulasi tidak terjadi dalam siklus menstruasi yang teratur, ini disebut siklus anovulasi . Siklus anovulasi adalah umum dan kebanyakan wanita cenderung mengalaminya di beberapa titik dalam hidup mereka. Bunda mungkin tidak menyadari bahwa Bunda belum berovulasi jika tidak melacak siklus menstruasi.
5. Sel telur wanita memiliki umur yang pendek setelah ovulasi
Setelah ovulasi terjadi, sel telur wanita yang dilepaskan mulai memburuk dengan sangat cepat dan jendela subur mulai menutup. Setelah 12-24 jam sel telur akan mati dan tidak mungkin hamil lagi sampai siklus berikutnya.
Untuk alasan ini, waktu terbaik untuk hamil sebenarnya adalah sehari sebelum ovulasi. Dibandingkan dengan sel telur, setelah dilepaskan, sperma lebih tahan dan dapat bertahan hidup di saluran reproduksi wanita hingga lima hari. Kelangsungan hidup sperma tergantung pada kondisi yang tepat, seperti konsistensi lendir serviks. Mengidentifikasi ovulasi adalah langkah kunci dalam merencanakan kehamilan.
Demikian berbagai informasi mengenai sel telur, semoga bermanfaat Bunda.
Yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.