
kehamilan
9 Tips Menunda Kehamilan dengan Cara Alami, Bunda Perlu tahu
HaiBunda
Rabu, 12 Jun 2024 14:50 WIB

Daftar Isi
Menunda kehamilan dengan cara alami dapat dilakukan oleh pasangan suami istri. Tetapi, cara alami ini tetap tidak 100 persen dapat mencegah kehamilan, Bunda.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), metode pengendalian kelahiran alami memiliki efektivitas berkisar antara 77 hingga 98 persen, atau dari setiap 100 pasangan yang melakukannya, antara 2 hingga 23 pasangan akan hamil.
Semakin disiplin Bunda dan Ayah menggunakan metode kontrasepsi alami, maka semakin tinggi kemungkinan menghindari kehamilan. Meski begitu, tetap ada kemungkinan hamil meski penggunaannya sempurna.
Perlu diketahui juga, cara menunda kehamilan secara alami ini tidak bisa melindungi Bunda dari infeksi menular seksual (IMS) ya. Efektivitas beberapa metode akan bergantung pada komitmen dan kemampuan seseorang dalam melacak siklus haid untuk menentukan masa ovulasi.
Bila ingin menunda kehamilan secara alami, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Pastikan Bunda sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap metode yang dipilih.
Tips menunda kehamilan dengan cara alami
Berikut ini telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 9 tips menunda kehamilan dengan cara alami yang mudah dilakukan. Catat ya!
1. Menyusui eksklusif
Metode pengendalian kelahiran melalui ASI Eksklusif disebut juga Lactational Amenorrhea Method (LAM) atau metode amenore laktasi. Menurut Konsultan Laktasi Kelly Bonyata, BS, IBCLC, metode ini mengacu pada infertilitas postpartum alami yang terjadi ketika seorang perempuan tidak mengalami haid karena menyusui.
"Pemberian ASI eksklusif sebenarnya telah terbukti sebagai bentuk pengendalian kelahiran yang sangat baik. Tetapi, ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar ASI dapat digunakan secara efektif," kata Bonyata, dikutip dari laman Kelly Mom.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui secara eksklusif setidaknya efektif mencegah kehamilan sekitar 98 hingga 99,5 persen. Namun, efektivitas ini hanya akan terjadi bila Bunda menyusui bayi berusia kurang dari 6 bulan, periode haid belum kembali, dan bayi menyusui sesuai keinginannya (siang dan malam) atau tidak mendapatkan makanan apa pun selain ASI.
2. Senggama terputus
Cara lain untuk menunda kehamilan adalah dengan tidak memberikan kesempatan sperma bertemu sel telur. Cara ini disebut juga senggama terputus saat berhubungan intim.
Saat menggunakan metode ini, suami akan menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi. Metode ini membutuhkan banyak pengendalian, karena tidak selalu berhasil.
Pada tahun 2002, Guttmacher Institute pernah mengadakan penelitian untuk membandingkan kontrasepsi metode sanggama putus dan penggunaan kondom. Hasilnya cukup mengejutkan. Sebanyak 25 hingga 27 persen pasangan yang menggunakan metode sanggama putus hamil dalam setahun. Sedangkan yang menggunakan kondom hanya 14 hingga 15 persen saja yang mendapatkan kehamilan.
"Meskipun penis keluar dari vagina, metode bisa saja tidak berhasil. Sebelum ejakulasi, cairan pre-ejakulasi akan dikeluarkan dari penis. Cairan ini mungkin mengandung sedikit sperma dan bisa menyebabkan kehamilan," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Nivin Todd, MD., dilansir Web MD.
3. Melacak ovulasi atau masa subur
Metode ini melibatkan pencatatan siklus haid bulanan. Perempuan kemungkinan besar akan hamil saat ovulasi atau ketika ovarium melepaskan sel telur setiap bulannya. Setelah dilepaskan ke saluran tuba, sel telur dapat dibuahi selama sekitar 24 jam. Perlu diketahui, sperma dapat hidup selama lima hari, Bunda.
"Jika mengetahui masa subur, maka perempuan dapat menghindari berhubungan seksual, sehingga kecil kemungkinan untuk hamil," ungkap Todd.
"Namun, hal ini mungkin tidak mudah dilakukan dengan benar. Sebab, siklus haid setiap orang berbeda, dan perlu waktu untuk seorang perempuan memahami siklus ini," sambungnya.
![]() |
4. Metode fertility awareness
Metode ini didasarkan pada kesadaran Bunda akan tubuh sendiri. Cara ini bisa efektif menunda kehamilan bila digunakan dengan benar.
Konsep dasarnya sama seperti mengetahui masa subur dan waktu ovulasi. Bunda hanya perlu memperkirakan hari apa dalam sebulan yang bisa meningkatkan kemungkinan untuk hamil. Di hari-hari itu, Bunda dapat menunda untuk berhubungan seks.
"Jika memiliki siklus teratur dan menerapkan metode ini dengan sempurna, peluang untuk hamil bisa berkurang hingga 5 persen. Namun, kemungkinannya bisa mencapai 24 persen bila tidak digunakan dengan tepat, terutama bila haid tidak teratur," ujar Todd.
5. Metode suhu basal
Bunda juga bisa mencatat suhu tubuh harian untuk menunda kehamilan. Menurut dr. Iskandar Junaidi dalam buku Kehamilan Sehat & Mengatur Jenis Kelamin Anak, suhu tubuh dasar atau basal adalah suhu tubuh saat Bunda belum melakukan aktivitas atau ketika bangun tidur di pagi hari. Suhu tubuh biasanya akan meningkat saat ovulasi terjadi.
"Ketika terjadi ovulasi terjadi, suhu tubuh akan naik secara bertahap atau bahkan melonjak tiba-tiba sampai kurang dari 1 derajat Celsius," tulis Iskandar.
Suhu tubuh dapat dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya hormon. Saat perempuan mengalami ovulasi, hormon progesteron dapat menyebabkan suhu tubuh naik dan dapat bertahan selama dua minggu. Kemudian tepat sebelum haid dimulai, hormon progesteron akan turun dan menyebabkan suhu juga ikut turun.
Saat suhu tubuh naik, Bunda dapat menunda berhubungan seksual, sehingga dapat mencegah kehamilan. Meski begitu, cara ini mungkin tidak 100 persen akurat untuk mendeteksi masa subur. Perhatikan juga tanda-tanda perubahan lainnya, seperti nyeri payudara sakit punggung, dan perut kembung.
6. Metode lendir serviks
Lendir serviks atau cervical mucus adalah cairan yang diproduksi oleh leher rahim. Lendir serviks disekresikan oleh kelenjar yang ditemukan di dalam dan sekitar serviks.
Saat memasuki masa ovulasi, lendir serviks akan tampak seperti putih telur. Cairan yang keluar akan lebih banyak karena kadar hormon estrogen yang tinggi.
"Lendir serviks di masa subur sering disamakan dengan putih telur, sangat licin dan elastis, biasanya transparan atau bening. Lendir ini memiliki tekstur khusus yang dapat membantu sperma sehat melakukan perjalanan menuju sel telur," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Massachusetts General Hospital, Dr Jennifer Boyle, mengutip Flo Health.
Metode lendir serviks ini juga tidak 100 persen menunda kehamilan. Tetapi, Bunda bisa menggunakannya dengan membuat grafik perubahan lendir serviks untuk mengetahui masa subur atau ovulasi. Di waktu tersebut, hindari untuk berhubungan seksual.
7. Penggunaan bahan-bahan herbal
Beberapa jenis tumbuhan dapat dikonsumsi untuk menunda kehamilan. Tetapi, hanya ada sedikit penelitian yang mendukung klaim tersebut, Bunda.
Berikut adalah beberapa bahan herbal yang disebut bisa menunda kehamilan:
- Jahe
- Kunyit
- Biji mangga
- Evodia
- Wild carrot
- Biji tanaman jarak
- Neem
Tumbuhan-tumbuhan di atas dipercaya dapat mencegah pelepasan sel telur, mencegah sperma membuahi sel telur, serta menghalangi sel telur yang telah dibuahi tertanam di dalam rahim.
Sebelum mengonsumsi bahan herbal untuk menunda kehamilan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter ya. Pastikan bahan herbal yang dikonsumsi aman untuk kesehatan.
8. Sistem kalender (metode ritme)
Metode ini dilakukan dengan mencatat siklus haid selama beberapa bulan. Melalui catatan ini, Bunda dapat memperkirakan masa subur untuk menunda berhubungan seksual.
Berikut perhitungan sistem kalender untuk mencegah kehamilan, mengutip Family Planning:
- Catat jumlah hari dalam setiap siklus haid selama setidaknya 6 bulan. Hari pertama haid selalu dihitung sebagai hari ke-1.
- Kurangi 18 dari siklus terpendeknya untuk mengetahui perkiraan hari pertama masa subur. Kemudian kurangi 11 hari dari siklus terpanjangnya untuk perkiraan hari terakhir masa subur.
Contoh perhitungan:
- Jika yang terpendek dari 6 siklus terakhirnya adalah 27 hari, maka (27-18 = 9). Wanita dapat menghindari hubungan seks tanpa kondom pada hari ke 9.
- Jika siklus terpanjang dari 6 siklus terakhirnya adalah 31 hari, maka (31-11 = 20). Wanita bisa berhubungan seks tanpa pengaman lagi pada hari ke 21.
- Bunda dapat update siklus ini setiap bulan, menggunakan 6 siklus terakhir.
9. Metode kalkulator masa subur
Kalender atau kalkulator masa subur merupakan alat daring yang dapat membantu Bunda menentukan masa subur. Alat ini juga digunakan untuk membantu mengatur waktu berhubungan seks selama kehamilan.
Kalkulator masa subur tidak 100 persen akurat. Tetapi, cara ini bisa digunakan untuk membantu dalam perencanaan kehamilan.
Bunda bisa menggunakan kalkulator masa subur online secara gratis. Sebelum menggunakannya, pastikan untuk mencatat tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT), serta panjang dan lama siklus haid rata-rata. Bila hasilnya sudah diketahui, Bunda dapat menghindari berhubungan seksual di hari tersebut.
Demikian 9 cara menunda kehamilan secara alami yang bisa Bunda lakukan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Nikita Willy Beri Pendapat Soal Tunda Hamil karena Ekonomi, Semua Ada Waktunya...

Kehamilan
Hukum Belum Siap Punya Anak setelah Menikah dalam Islam, Apakah Boleh Menunda Kehamilan?

Kehamilan
Bukan Rencanakan Promil, Tina Toon Fokus Lakukan Ini setelah 1 Th Menikah

Kehamilan
7 Obat untuk Mencegah Kehamilan Sebelum Berhubungan, Aman untuk Atur Jarak Kelahiran

Kehamilan
Pil Kontrasepsi Darurat Efektifkah Cegah Kehamilan? Ini Merek hingga Harganya


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda