HaiBunda

KEHAMILAN

9 Penyebab Benjolan di Miss V Bagian Luar & Cara Mengatasinya, Apakah Ganggu Kehamilan?

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Senin, 24 Jun 2024 10:05 WIB
9 Penyebab Benjolan di Miss V Bagian Luar & Cara Mengatasinya, Apakah Ganggu Kehamilan?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nitcharee Sukhontapirom
Jakarta -

Menjaga kesehatan miss V merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh semua perempuan. Sebab, hal tersebut bisa saja dapat memiliki pengaruh terhadap fertilitas lho. Tak menutup kemungkinan, kadang Bunda dapat mengalami benjolan di miss V bagian luar.

Perlu Bunda ketahui bahwa benjolan ini dapat terjadi di berbagai area miss V lho. Terkadang, benjolan tersebut juga bisa muncul di dalam dan posisinya mungkin berada di sebelah kanan maupun kiri. 

Tentu, benjolan di miss V seperti ini tidak muncul begitu saja tanpa adanya penyebab. Lalu, apa saja ya yang menyebabkan terjadinya benjolan di miss V bagian luar? Yuk, simak terus informasinya. 


Penyebab munculnya benjolan di bagian luar miss V atau vagina 

Melansir dari Health, terdapat berbagai penyebab yang dapat membuat munculnya benjolan di bagian luar miss V atau vagina. Hal ini meliputi:

1. Dermatitis kontak 

Bila area kulit miss V dekat benjolan terasa gatal, bengkak, atau terlihat seperti ruam, hal ini mungkin disebabkan oleh dermatitis kontak. Kulit Bunda mungkin sensitif terhadap bahan-bahan tertentu sehingga hal tersebut menyebabkan alergi atau iritan yang menimbulkan benjolan. 

a. Dermatitis kontak alergi

Apabila Bunda mengalami kontak dengan bahan tertentu yang menimbulkan alergi, maka biasanya reaksi alergi pada kulit dapat muncul 24 hingga 48 jam setelahnya. Beberapa bahan yang dapat membuat dermatitis kontak alergi di area miss V ini di antaranya: 

  • Bahan dan pewarna kain.
  • Wewangian dalam sabun dan vaginal douche
  • Pengawet.

b. Dermatitis kontak iritan

Terkadang, benjolan di area miss v sebelah kanan maupun kiri juga dapat disebabkan oleh kulit yang memiliki reaksi buruk terhadap bahan iritan. Terdapat berbagai bahan iritan yang paling umum menyebabkan terjadinya dermatitis kontak iritan, yaitu:

  • Sabun.
  • Deterjen.
  • Pewarna rambut.
  • Pelembut pakaian. 

Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui bahan apa saja yang dapat membuat kulit alergi atau iritan dan menghindarinya. Pada umumnya, hal ini juga dapat dibantu oleh dokter yang akan menganjurkan tes alergi. 

2. Kista

Benjolan di area miss V juga bisa disebabkan oleh adanya kista. Pada umumnya, kista tersebut dapat memiliki ukuran kecil seperti kacang polong atau dapat juga berukuran sebesar jeruk. Biasanya, kista yang timbul menjadi benjolan di area miss V ini tidak memiliki gejala tertentu.

Akan tetapi, terdapat juga beberapa orang yang dapat merasakan benjolan tersebut memberikan ketidaknyamanan saat melakukan hubungan intim atau saat memasukkan tampon.

Maka dari itu, sebaiknya Bunda tetap melakukan konsultasi ke dokter bila menemukan benjolan tersebut di dalam atau luar miss V ya. 

a. Kista Bartolin

Pada kasus tertentu, benjolan yang timbul di area miss v dapat berupa kista Bartholin. Kista Bartholin ini terbentuk di dua kelenjar kecil (kelenjar Bartholin) di kedua sisi lubang yang mengeluarkan cairan untuk melumasi vagina.

Cairan tersebut dapat menumpuk di kelenjar Bartholin, sehingga menyebabkan penyumbatan. Selain itu, kista yang satu ini juga bisa menjadi bengkak dan terasa nyeri.

3. Folikulitis

Tidak menutup kemungkinan, benjolan kecil berwarna merah yang timbul di bagian miss v Bunda dapat disebabkan oleh folikulitis. Biasanya, orang yang memiliki sistem imunitas tubuh lemah dapat mengalami gejala folikulitis yang cukup parah. 

Perlu dicatat bahwa folikulitis ini juga dapat muncul di area kulit lainnya yang memiliki rambut dan terdapat sesuatu yang menyumbat atau menginfeksi folikel rambut tersebut. 

Salah satu penyebab yang paling umum membuat terjadinya folikulitis adalah bakteri Staphylococcus. Bakteri yang satu ini dapat masuk dan menyumbat folikel rambut Bunda saat sedang bercukur, melakukan waxing, menggunakan pakaian olahraga yang ketat dan berkeringat, serta pakaian dalam yang kotor.

Tak hanya itu, jamur dan virus lainnya juga dapat menyebabkan folikulitis terjadi. Bila Bunda mengalami hal ini dengan frekuensi yang sering atau gejalanya melebihi tiga hari dan kondisinya memburuk, segera periksakan ke dokter ya. 

4. Rambut tumbuh ke dalam

Setelah mencukur rambut atau melakukan waxing pada rambut di area miss v, mungkin Bunda dapat melihat adanya rambut yang tumbuh kembali ke dalam. Rambut yang tumbuh ke dalam ini umumnya terlihat seperti benjolan kecil yang meradang dan dapat memberikan rasa gatal atau terbakar.

Bila Bunda memiliki rambut yang keriting atau kasar, mungkin hal ini akan semakin rentan untuk terjadi. Akan tetapi, rambut yang tumbuh ke dalam dapat dicegah dengan cara tidak mencukur saat kondisi kulit sedang kering. Selain itu, pastikan untuk mencukur ke arah rambut pada area miss V ini tumbuh dan gunakan krim cukur.

Pastikan, Bunda juga sering mengganti alat cukur dan jangan pernah menggunakan alat cukur yang tumpul ya. 

5. Penyakit menular seksual 

Tahukah Bunda? Benjolan yang timbul di area miss V bagian luar ataupun dalam juga dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual. Penyakit ini meliputi herpes genital, kutil kelamin, sifilis, dan granuloma inguinale. 

a. Herpes

Herpes genital merupakan salah satu penyakit menular seksual yang umum terjadi, terutama di Amerika Serikat. Bila mengalaminya, penderita akan memiliki kulit yang melepuh seperti luka yang pecah dan terasa nyeri. 

Perlu diketahui bahwa hingga saat ini tidak terdapat obat untuk menyembuhkan luka herpes. Meski begitu, melakukan pengobatan dapat setidaknya membantu mengurangi gejala dan risiko penyebaran virus herpes ke orang lain. 

b. Human papillomavirus (HPV)

Human papillomavirus atau HPV adalah penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan kutil kelamin. Biasanya, kutil tersebut berupa satu atau sekelompok benjolan kecil di sekitar area miss v. Sama seperti herpes, belum terdapat obat yang dapat menyembuhkan penyakit HPV. 

Kendati demikian, melakukan vaksin dapat mencegah terjadinya HPV lho. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar setiap perempuan yang berusia mulai dari 9 hingga 26 tahun melakukan vaksin HPV. Selain itu, melakukan vaksin HPV juga dapat mengurangi risiko terjadinya kanker serviks. 

c. Moluskum kontagiosum

Salah satu penyakit yang bisa membuat terjadinya benjolan di area miss V adalah moluskum kontagiosum. Meskipun penyakit yang satu ini tidak tergolong sebagai penyakit menular seksual, akan tetapi virusnya menyebar melalui kontak seksual atau fisik. Selain itu, moluskum kontagiosum juga dapat tertular melalui baju atau handuk.

Bila menderita penyakit ini, Bunda dapat menyembuhkannya dengan krim, obat yang diberikan melalui oral, ataupun melakukan pengangkatan. Namun, virus ini hanya menyerang lapisan atas kulit saja, sehingga tidak akan tinggal di tubuh Bunda selamanya setelah lesi sudah hilang. 

Bila timbul benjolan di area miss V karena penyakit menular seksual, segera kunjungi rumah sakit dan lakukan konsultasi dengan dokter ya. Selain itu, Bunda juga perlu menghindari aktivitas seksual terlebih dahulu sebelum hasil tes keluar dan pengobatan telah selesai dilakukan. 

6. Skin tag (daging tumbuh)

Benjolan yang timbul di bagian miss V bisa saja merupakan sebuah daging tumbuh. Hal ini biasanya disebut juga dengan skin tag. Tidak perlu cemas bila mengalaminya, sebab daging tumbuh ini biasanya jinak dan bukan kanker. Selain itu, hal ini juga tidak menimbulkan rasa sakit. 

Selain muncul di area miss V, perlu Bunda ketahui bahwa skin tag dapat terjadi di berbagai area juga, seperti ketiak, leher, ataupun badan. Meski tidak memberikan rasa sakit, daging tumbuh ini dapat menjadi iritasi jika pakaian atau pakaian dalam yang Bunda gunakan berulang kali melakukan gesekan. 

Jika Bunda merasa daging yang tumbuh ini mulai mengganggu, segera hubungi dokter untuk menghilangkannya melalui pembedahan atau laser. 

7. Kanker

Meskipun kasus ini jarang terjadi, benjolan yang muncul di area miss V sebelah kanan atau kiri dapat menjadi pertanda seseorang mengalami kanker vagina. Biasanya, gejala ini juga ditandai dengan:

  • Pendarahan vagina yang tidak normal.
  • Nyeri pada panggul.
  • Keputihan yang tidak biasa. 
  • Benjolan kulit yang terlihat jelas.
  • Timbul rasa sakit bila terdapat penetrasi. 

Pada umumnya, kanker vagina cenderung lebih besar kemungkinannya untuk terjadi di perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih. Selain itu, perempuan yang dapat terkena kanker vagina juga umumnya pernah menderita HPV. 

Selain itu, Bunda juga mungkin memiliki risiko bila pernah melakukan pap smear dan menemukan sel-sel abnormal pada leher rahim, rahim, ataupun vagina. 

8. Lichen sclerosus

Lichen sclerosus adalah salah satu penyebab terjadinya benjolan di area miss V. Biasanya, penyakit yang satu ini cenderung muncul setelah Bunda mengalami menopause. Selain itu, lichen sclerosus juga paling sering timbul pada vulva dan sekitar anus. Gejala dari lichen sclerosus ini di antaranya:

  • Rasa gatal yang parah.
  • Muncul bintik-bintik putih atau kulit berubah warna. 
  • Kulit dapat mudah robek.
  • Mengalami memar atau pendarahan.
  • Timbul rasa nyeri saat buang air kecil atau saat penetrasi. 

Untuk mengobatinya, dokter dapat memberikan krim atau salep kortikosteroid. Namun, kondisi ini juga dapat muncul kembali setelah pengobatan lho. Selain itu, Bunda yang menderita lichen sclerosus dapat memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk terkena kanker vulva.

9. Varises 

Bila Bunda mengalami benjolan di area miss V atau vulva, hal ini bisa saja disebabkan oleh varises. Varises sendiri merupakan kondisi di mana pembuluh darah mengalami pembengkakan dan bisa terjadi di sekitar vulva. 

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2017, terdapat lebih dari 34 persen orang yang menderita varises di panggul dan lebih dari 22 persen ibu hamil juga mengalaminya. Biasanya, varises dapat timbul seperti benjolan kebiruan atau vena terlihat bengkak dan bulat di sekitar labia.

Meskipun varises mungkin tidak memberikan rasa sakit, namun terkadang hal ini akan terasa berat, gatal, dan bahkan dapat berdarah. Maka dari itu, mungkin saja Bunda juga akan menjadi tidak nyaman saat melakukan penetrasi atau ketika berdiri dalam waktu yang cukup lama. 

Tidak perlu khawatir bila mengalaminya, sebab dokter spesialis bedah dan pengobatan vena dapat menangani kondisi ini. Kendati demikian, biasanya ibu hamil yang mengalami varises tidak perlu melakukan pengobatan tertentu. Sebab, varises dapat hilang dalam waktu 6 minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, varises mungkin saja terjadi lagi saat Bunda mengalami kehamilan kembali. 

Apakah benjolan di miss V mengganggu kesuburan dan kehamilan?

Tak perlu khawatir bila Bunda memiliki benjolan di miss V. Sebab, hal tersebut sebenarnya umum untuk terjadi. Selain itu, kondisi ini biasanya juga tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya meski dirawat di rumah saja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hanya terdapat kemungkinan kecil benjolan tersebut mengganggu kesuburan dan kehamilan. 

Akan tetapi, bisa saja munculnya benjolan tersebut merupakan tanda dari kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan perhatian dari medis. Hal ini misalnya seperti kista, rambut tumbuh ke dalam, atau kasus yang jarang terjadi seperti kanker vagina. 

Selain itu, bila benjolan di area miss V didiagnosis terjadi karena penyakit menular, Bunda perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. Dengan pengobatan secara dini, Bunda dapat mengurangi risiko komplikasi yang lebih buruk. 

Berapa lama benjolan di vagina hilang?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, benjolan di area vagina biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Melansir dari Cleveland Clinic, benjolan yang satu ini bisa hilang dalam beberapa hari saja.

Bila benjolan di area miss V ini memiliki infeksi, Bunda mungkin membutuhkan bantuan dari obat antibiotik dalam penyembuhannya. Selain itu, benjolan yang memerlukan pengobatan lebih juga dapat memakan waktu selama beberapa minggu untuk sepenuhnya hilang. 

Cara menghilangkan benjolan di miss V sebelah kanan atau kiri

Mungkin, saat ini Bunda ingin mengetahui cara apa saja yang dapat membantu untuk menghilangkan benjolan di miss V, baik itu yang timbul di sebelah kanan maupun di sebelah kiri. 

Sebenarnya, Bunda dapat menghilangkan sendiri benjolan yang jinak tersebut di rumah saja lho. 

Hal ini dapat dilakukan dengan cara rajin membersihkan vulva dengan air hangat dan menepuknya dengan lembut hingga kering. Selain itu, hindari menggunakan produk kebersihan yang memiliki wewangian. 

Tak hanya itu, terdapat juga berbagai cara yang dapat membantu menghilangkan benjolan pada miss V. Melansir dari Healthline, hal ini di antaranya: 

1. Konsumsi antibiotik

Jika benjolan yang muncul di area miss V merupakan kista, khususnya kista Bartholin, dokter dapat menganjurkan Bunda untuk mengonsumsi antibiotik. Selain itu, benjolan yang berupa penyakit folikulitis juga memerlukan pengobatan melalui antibiotik. 

2. Kemoterapi dan radiasi 

Kedua perawatan ini dapat direkomendasikan oleh dokter bila Bunda memiliki benjolan pada area miss v. Pada umumnya, kemoterapi dan radiasi akan menggunakan obat, partikel, ataupun gelombang berenergi tinggi untuk menghilangkan sel kanker. 

3. Gunakan pelembap

Menggunakan pelembap merupakan cara yang tepat bila benjolan yang timbul di area miss v Bunda disebabkan oleh adanya dermatitis kontak. Tak hanya itu, dokter bisa saja memberikan resep krim atau salep yang memiliki kekuatan lebih tinggi. 

4. Lakukan operasi 

Bila benjolan yang muncul di area luar atau dalam miss V Bunda merupakan kista, dokter biasanya perlu melakukan pembedahan untuk mengangkat kista tersebut. Bisa saja, operasi ini juga dilakukan untuk mengangkat benjolan yang mungkin merupakan kanker pada vagina. 

5. Kompres air hangat 

Jika benjolan di miss V bagian luar atau dalam terjadi karena folikulitis, biasanya hal ini dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, Bunda juga dapat membantu pemulihan dengan kompres air hangat. 

Selain itu, Bunda juga dapat mandi dengan air hangat lebih sering dari frekuensi biasanya selama beberapa hari jika memiliki benjolan yang berupa kista. Sebab, air hangat tersebut dapat membantu agar kista lebih cepat kering.  

6. Pilih pakaian dalam yang nyaman

Terakhir, hindari penggunaan pakaian dalam yang menggesek dan membuat vulva Bunda menjadi lecet. Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan alami, seperti katun misalnya. Pasalnya, bahan alami tersebut dapat menyerap keringat dan dapat membantu menjaga alat kelamin Bunda tetap sejuk dan kering.

Bunda, itulah informasi seputar benjolan di miss v bagian luar, penyebabnya, serta berbagai cara untuk mengatasinya. Semoga informasinya bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Serba-Serbi Azoospermia, Salah Satu Penyebab Kemandulan pada Pria

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Pemerintah Jadikan 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Ajak Warga Lomba 17-an!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK