Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Ciri Kepribadian yang Muncul karena Si Kecil Bukan Anak Favorit

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Dec 2025 14:00 WIB

Kepribadian anak yang bukan favorit orang tua
Kepribadian anak yang bukan favorit orang tua/ Foto: Getty Images/SunnyVMD
Daftar Isi

Jarang orang tua sadari, bahwa mereka memiliki anak favorit. Mereka merasa semua kasih sayangnya terbagi secara adil. Namun ternyata, urutan kelahiran, temperamen, dan jenis kelamin semuanya dapat memengaruhi cara mengasuh anak, serta apakah orang ua lebih menyukai salah satu anak daripada yang lain.

Fenomena anak favorit atau anak kesayangan dan yang bukan diteliti sebuah studi oleh American Psychological Association. Studi tersebut merupakan meta-analisis di mana para peneliti menganalisis data dari 30 studi dan 14 basis data dengan informasi tentang lebih dari 19.000 orang, Bunda.

Selain memperhatikan usia, sifat kepribadian, dan jenis kelamin, para peneliti juga melihat bagaimana orang tua melaporkan perlakuan keseluruhan mereka, kontrol, alokasi sumber daya, dan interaksi positif dan negatif dengan setiap anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Lain kali Anda bertanya-tanya apakah saudara Anda adalah anak emas, ingatlah bahwa kemungkinan ada lebih banyak hal yang terjadi di balik layar daripada sekadar preferensi terhadap anak tertua atau termuda,” kata penulis utama studi, Dr. Alexander Jensen, seorang profesor madya di Universitas Brigham Young di Provo, Utah, dalam siaran pers, dikutip dari CNN.

“Ini mungkin tentang tanggung jawab, temperamen, atau seberapa mudah atau sulit untuk dihadapi,” ungkapnya.

Sikap pilih kasih bisa bersifat sementara dan berubah tergantung pada keadaan, kata Dr. Ellen Weber Libby, seorang psikolog klinis yang sudah pensiun, yang juga penulis buku The Favorite Child: How a Favorite Impacts Every Family Member for Life.

Kali ini kita tidak membicarakan tentang anak favorit, melainkan membahas anak yang bukan favorit. Anak yang bukan favorit ini akan menunjukkan ciri kepribadian yang bisa saja muncul saat beranjak besar. Apa saja ciri-cirinya? Simak penjelasannya berikut ini.

7 Ciri Kepribadian Si Kecil yang Bukan Anak Favorit

 Ada beberapa ciri kepribadian yang mungkin muncul karena Si Kecil bukan anak favorit.

1.  Menjadi sangat mandiri

Itulah yang sering terjadi ketika seorang anak bukan anak favorit atau kesayangan. Mereka akan mandiri dan kemandirian menjadi sifat alami mereka. Mereka belajar untuk kurang bergantung pada validasi dari luar dan lebih mengandalkan kemampuan  sendiri.

Meskipun terkadang terasa kesepian, sisi positifnya adalah anak tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak mudah goyah ketika dibiarkan menangani berbagai hal sendirian.

Dilansir VegOut Mag, kemandirian ini tidak berarti anak tidak pernah membutuhkan bantuan. Itu hanya berarti tahu bagaimana menjaga diri  tetap stabil. Orang bahkan mungkin melihat  sebagai orang yang "mampu mengendalikan diri," karena  telah bertahun-tahun membangun kemampuan untuk mandiri.

2.  Mudah beradaptasi di hampir semua lingkungan

Tumbuh dewasa tanpa menjadi anak favorit seringkali bisa membuat anak belajar membaca situasi dengan cepat. Mereka menemukan cara untuk menyesuaikan nada bicara, perilaku, bahkan harapan tergantung pada siapa mereka bersama.

Beberapa orang mungkin menyebutnya "perubahan bentuk," tetapi sebenarnya itu adalah kemampuan beradaptasi yang lahir dari kebutuhan. Keterampilan ini sangat berguna bagi  di masa dewasa. Di tempat kerja, lingkungan sosial, atau hubungan baru, dapat berbaur dengan lancar, memahami apa yang dibutuhkan dan menyesuaikan diri sesuai kebutuhan.

Sementara orang lain kesulitan menghadapi perubahan, anak bukan favorit cenderung menerimanya karena mereka telah berlatih sejak kecil.

3.  Menciptakan versi 'rumah' sendiri

Salah satu sifat yang baik pada orang-orang yang bukan anak favorit adalah kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang dalam dan disengaja di kemudian hari. Mereka belajar bahwa keluarga bukan hanya tentang hubungan darah, tetapi juga tentang konsistensi dan perhatian.

Anak bukan favorit punya naluri untuk menciptakan versi "rumah" sendiri.  Mereka memahami bahwa cinta adalah sesuatu yang dapat  pelihara dan pilih, bukan sesuatu yang harus tunggu izinnya untuk menerimanya.

4.  Membangun ketahanan diri

Tidak menjadi anak kesayangan membuat mereka lebih tangguh dengan cara yang sulit ditiru. Mereka telah melewati kekecewaan, belajar menenangkan diri, dan menemukan kekuatan di tempat yang tidak dilihat orang lain.

Hal itu lah yang membangun ketahanan, sifat yang membantu mengatasi kemunduran di masa dewasa. Ketahanan bukan tentang tidak pernah merasa sakit hati, tapi bangkit kembali, anak percaya bahwa mereka akan menemukan pijakan lagi. Ketenangan, bagi mereka adalah hasil dari latihan bertahun-tahun belajar untuk terus maju.

5.  Cenderung memiliki motivasi diri

Ketika anak tumbuh dewasa dengan mengetahui bahwa mereka tidak menjadi anak favorit walaupun apa pun telah mereka lakukan. Kebiasaan itu dapat berubah menjadi motivasi diri yang kuat di masa dewasa.

Tidak seperti orang yang mendambakan pengakuan terus-menerus, mereka lebih cenderung mendorong diri sendiri karena  menginginkannya, bukan karena seseorang sedang memperhatikan. Dorongan internal ini membuat anak yang bukan favorit ini gigih, baik dalam karier, tujuan pribadi, atau kegiatan kreatif .

6.  Sering bergumul dengan harga diri

Menurut ilmu psikologi, dinamika keluarga di masa kecil sangat penting dalam bagaimana seorang anak menilai nilai dirinya sebagai orang dewasa. Jika cinta terasa bersyarat saat tumbuh dewasa, kecenderungan mereka mungkin adalah mengukur diri dengan standar yang mustahil sekarang.

Belajar dari kesadaran untuk tidak memenuhi standar yang tinggi, seiring waktu, rasa harga diri sang anak tumbuh dari dalam diri daripada dari mengejar validasi.

7. Cenderung lebih berani mengambil risiko dan bereksperimen

Anak yang bukan favorit seringkali berlebihan dalam mencari perhatian orang tuanya. Mungkin mereka mencoba hobi aneh, mengambil risiko. 

Penelitian menunjukkan bahwa persepsi tentang favoritisme orang tua terkadang membentuk respons anak-anak. Bagaimana perasaan anak-anak tentang preferensi orang tua mereka dapat memengaruhi harga diri dan perilaku mereka, termasuk beralih ke eksperimen atau perilaku berisiko dalam upaya untuk mendapatkan perhatian atau membuktikan diri.

Di masa dewasa, ini dapat berkembang menjadi keterbukaan terhadap pengalaman baru, baik itu menjelajahi karier yang berbeda, hubungan yang tidak konvensional, atau hobi yang unik.

Demikian pembahasan mengenai kondisi psikologi anak yang merasa bukan kesayangan atau favorit orang tua. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sakit berani karena terbiasa mengatasi rasa kecewa sedari kecil. Namun, anak juga cenderung bisa memotivasi diri sendiri dan berani mengambil tantangan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda