Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pentingnya Teknik Pernapasan untuk Kelancaran Persalinan Pervaginam, Coba Latihan yuk Bun

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Kamis, 11 Jul 2024 15:50 WIB

Portrait of a beautiful young pregnant woman trying to breath to soothe the pain of her labor contractions in a hospital
Teknik pernapasan yang tepat agar melahirkan lebih nyaman/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz
Daftar Isi

Persalinan, terutama persalinan dengan proses melalui pervaginam adalah momen yang sangat dinanti-nantikan, namun juga penuh tantangan. Salah satu cara membantu mengatasi tantangan ini adalah dengan teknik pernapasan yang tepat.

Teknik pernapasan dalam memiliki banyak manfaat, seperti membuat Bunda merasa lebih rileks, menurunkan detak jantung dan tekanan darah, serta membantu mendapatkan lebih banyak oksigen dengan setiap napas.

Selama persalinan, teknik pernapasan yang baik dapat membuat Bunda merasa lebih terkendali dan mampu mengatasi rasa sakit kontraksi dengan lebih baik.

Mengapa teknik pernapasan dianggap penting?

Ketika cemas atau stres, biasanya kita mulai bernapas lebih cepat. Jika Bunda mulai panik, Bunda mungkin akan mulai bernapas terlalu cepat (hiperventilasi atau bernapas berlebihan). Hiperventilasi dapat membuat Bunda merasa seolah-olah tidak mendapatkan cukup oksigen, yang akan memperburuk kecemasan.

Bunda juga mungkin akan merasa pusing dan kehilangan kendali. Sensasi seperti kesemutan bisa muncul di jari-jari dan mungkin juga merasakan nyeri di dada.

Panik bernapas adalah reaksi umum terhadap situasi yang sangat menegangkan atau menakutkan. Ini adalah hal yang normal, tapi kemudian tubuh akan menjadi lelah. Persalinan biasanya adalah proses yang cukup panjang, jadi mengendalikan pernapasan akan membantu Bunda menghemat energi dan mengatasi persalinan dengan lebih baik.

Pola pernapasan terbaik untuk persalinan

Pola pernapasan yang terbaik untuk persalinan tergantung pada tahap persalinan yang sedang dialami:

1. Persalinan Awal

Selama tahap pra-persalinan dan fase laten, hal yang paling penting adalah mencoba bernapas dengan perlahan dan berirama. Ini membantu Bunda untuk rileks, membuat lebih mudah mengatasi kontraksi pertama.

Caranya: Saat kontraksi dimulai, tarik napas perlahan melalui hidung, biarkan udara masuk sedalam mungkin ke dalam paru-paru dan perut Bunda. Berhenti sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Saat menghembuskan napas, coba rilekskan otot-otot Bunda.

2. Persalinan Lanjutan

Saat persalinan semakin maju, kontraksi akan menjadi semakin kuat dan tidak nyaman. Pada titik ini, Bunda mungkin merasa terbantu dengan bernapas lebih cepat saat setiap kontraksi mencapai puncaknya.

Caranya: Hembuskan napas melalui mulut dengan cepat, sekitar satu kali per detik. Bunda juga bisa membuat suara "hee" saat menghembuskan napas. Saat bernapas, coba fokus pada sesuatu di ruangan, seperti pasangan, gambar, atau bahkan titik di dinding. Saat kontraksi mereda, kembalilah bernapas lebih lambat: masuk melalui hidung, dan keluar melalui mulut.

Latihan teknik pernapasan yang bisa Bunda coba

Berikut adalah beberapa latihan teknik pernapasan yang bisa Bunda praktikkan. Menurut Baby Centre, jika Bunda terbiasa dengan teknik ini, Bunda bisa lebih mudah menggunakannya saat persalinan:

1. Teknik "Relaks"

Pikirkan kata "relaks". Kata ini memiliki dua suku kata, "re" dan "laks". Saat menarik napas, pikirkan "re" dalam hati, dan saat menghembuskan napas, pikirkan "laks". Coba fokuskan seluruh perhatian Bunda pada pengulangan kata "relaks" sesuai dengan ritme pernapasan Bunda. Jika pikiran Bunda mulai melayang, jangan khawatir, cukup bawa kembali perhatian Bunda ke kata tersebut dan pernapasan Bunda.

2. Pernapasan Berhitung

Saat menarik napas, hitung perlahan hingga empat, atau angka berapapun yang nyaman bagi Bunda. Saat menghembuskan napas, hitung hingga angka yang sedikit lebih tinggi. Misalnya, jika Bunda menarik napas dengan hitungan empat, hembuskan napas dengan hitungan enam.

3. Pernapasan Hidung-Mulut

Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, kemudian hembuskan perlahan melalui mulut. Setelah menghembuskan napas, berhenti sejenak sampai tubuh Bunda secara alami merasa perlu menarik napas lagi melalui hidung.

Bunda bisa melatih teknik-teknik ini kapan saja, tetapi Bunda mungkin ingin mencobanya saat merasa stres atau mengalami gejala kehamilan seperti sakit kepala. Cara lain yang bagus untuk berlatih berbagai teknik adalah dengan mencoba yoga kehamilan atau hypnobirthing, yang juga dapat membantu Bunda rileks selama persalinan.

Peranan suami dalam proses persalinan

Saat Bunda mengalami kontraksi yang kuat, tidak selalu mudah untuk bernapas dengan ritmis dan rileks setiap kali menghembuskan napas. Bunda mungkin juga merasa lelah dan bahwa persalinan terasa tak ada habisnya. Di sinilah dukungan suami sangat penting. Ayah dapat membantu menjaga pernapasan tetap stabil dengan bernapas bersama Bunda.

Caranya: Lakukan kontak mata dengan pasangan. Jika ini membantu Bunda, mintalah suami untuk memegang tangan atau meletakkan tangannya di bahu Bunda, menekan dengan lembut. Kemudian Bunda bisa mengikuti pola pernapasan pasangan saat dia menarik napas melalui hidung dan menghembuskan napas perlahan.

Latih teknik ini selama kehamilan. Pada awalnya, mungkin terasa aneh dan sedikit canggung. Namun, bernapas bersama bisa sangat berguna saat persalinan, ketika Bunda merasa tidak bisa melanjutkan lagi.

Bagaimana teknik pernapasan membantu saat mendorong?

Pada tahap kedua persalinan, Bunda akan mendorong Si Kecil keluar ke dunia. Ikuti dorongan tubuh Bunda dan dorong sebanyak yang terasa tepat selama setiap kontraksi.

Caranya: Saat merasa perlu mendorong, ikuti kekuatan kontraksi, dan bernapaslah dengan cara yang paling nyaman. Bunda mungkin ingin menarik napas dalam-dalam di awal setiap kontraksi. Kemudian Bunda bisa memilih untuk menahannya saat mendorong, atau menghembuskan napas perlahan melalui mulut. Banyak yang merasa terbantu dengan membuat suara mendengus atau mengerang saat menghembuskan napas.

Dalam beberapa kasus, Bunda mungkin merasa dorongan untuk mengejan sebelum serviks benar-benar terbuka. Tergantung pada seberapa jauh pembukaan serviks, bidan mungkin meminta Bunda untuk tidak mengejan atau mendorong.

Bidan mungkin juga meminta Bunda untuk menghindari mendorong sejenak saat kepala Si Kecil muncul (crowning). Ini untuk memberi tubuh Bunda waktu beradaptasi, mengurangi risiko robekan.

Latihan teknik pernapasan selama kehamilan akan memberikan berbagai opsi untuk dipilih saat persalinan. Dengarkan tubuh Bunda, dan temukan teknik yang paling efektif untuk Bunda. Saat hari persalinan tiba, bidan dan pasangan Bunda dapat mendukung Bunda untuk memaksimalkan teknik pernapasan favorit Bunda.

Selamat mencoba, Bunda! Semoga persalinan Bunda berjalan lancar dan penuh kebahagiaan dengan teknik pernapasan yang benar dan tepat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda