KEHAMILAN
Letak Rahim, Apakah Berdampak pada Kehamilan dan Posisinya Selalu Sama pada Tiap Wanita?
Melly Febrida | HaiBunda
Jumat, 12 Jul 2024 17:06 WIBPasangan suami istri (pasutri) yang mendambakan kehadiran anak, kemungkinan menjalani segala cara agar cepat hamil. Namun, apakah posisi rahim berpengaruh pada peluang kehamilan?
Berbagai informasi kini dapat diperoleh, termasuk cara agar cepat hamil dalam waktu 1 minggu menurut Islam. Ada berbagai minuman yang dapat dikonsumsi agar cepat hamil, atau vitamin agar cepat hamil.
Selain cara agar cepat hamil, Bunda mungkin bertanya-tanya apa posisi rahim setiap perempuan itu sama? Dan apa dampaknya untuk kehamilan?
Letak rahim yang normal
Rahim adalah organ yang berbentuk buah pir yang terletak di panggul, terletak horizontal di atas kandung kemih dan miring ke depan pada leher rahim, mengarah ke perut. Posisi rahim yang normal itu dikenal dengan posisi anteverted, yakni rahim mengarah ke depan pada leher rahim.
Dilansir laman Medicinenet, rahim merupakan organ reproduksi yang bertanggung jawab dengan berbagai fungsi, seperti menstruasi, kehamilan, dan persalinan. Letaknya bisa berbeda-beda di panggul, yang mungkin berbeda dari satu perempuan ke perempuan lainnya.
Letak rahim yang normal ini disebut dengan posisi anteversi, namun rahim anteversi hanya dapat ditemukan pada 50 persen perempuan. Sedangkan populasi perempuan lainnya memiliki posisi rahim yang berbeda.
Jenis-jenis letak posisi rahim
Pallavi Uttekar, MD, dokter bersertifikat di bidang fisiologi manusia, mengatakan bahwa posisi rahim dapat berbeda-beda, seperti:
1. Rahim terbalik (retroverted)
Rahim mungkin vertikal sejajar dengan bidang vagina dan terletak miring ke arah tulang ekor, yang terjadi pada seperempat perempuan. Pada kebanyakan kasus rahim yang terbalik, ovarium dan saluran tuba juga terbalik.
Jenis posisi ini umumnya tidak menimbulkan banyak masalah serius. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan punggung selama menstruasi dan kehamilan.
"Umumnya, rahim yang terbalik tidak menimbulkan gejala apa pun pada sebagian besar perempuan," kata Uttekar. Namun, pada beberapa kasus, rahim yang terbalik dapat menyebabkan gejala seperti nyeri saat berhubungan seks atau saat haid.
2. Antefleksi
Rahim mungkin sangat miring pada leher rahim di daerah perut. Perempuan dengan rahim antefleksi mungkin mengalami peningkatan tekanan di daerah panggul.
Komplikasi lain dari rahim yang antefleksi mungkin termasuk:
- Nyeri saat berhubungan seksual.
- Nyeri saat menstruasi.
- Kesulitan memasukkan tampon.
- Peningkatan kemungkinan infeksi saluran kemih.
- Perut bagian bawah menonjol.
3. Retrofleksi
Rahim mungkin sangat miring ke belakang, menyebabkan ketegangan ekstrem pada ligamen dan tekanan parah pada punggung bawah.
Komplikasi rahim yang mengalami retrofleksi mungkin termasuk:
- Nyeri pada vagina dan punggung bawah saat berhubungan seksual.
- Nyeri saat menstruasi.
- Kesulitan memasukkan tampon.
- Infeksi saluran kemih yang sering terjadi.
- Inkontinensia ringan (kehilangan sebagian kandung kemih).
- Tonjolan perut bagian bawah.
Apakah setiap perempuan punya letak rahim yang sama?
Posisi rahim pada setiap perempuan tidak selalu sama. Umumnya posisi rahim di dalam panggul dan perut. Sekitar separuh perempuan memiliki rahim yang sedikit miring ke depan, menuju arah depan panggul. Namun sekitar 25% perempuan memiliki rahim yang miring ke belakang, bukan ke depan. Kondisi ini dikenal sebagai rahim terbalik atau miring.
Beberapa perempuan memiliki rahim yang miring sejak lahir, sementara yang lain mengalami perubahan posisi rahim seiring berjalannya waktu.
Beberapa posisi rahim umumnya tidak mengganggu peluang perempuan untuk hamil. Pasutri yang tidak memiliki masalah kesehatah reproduksi mungkin perlu memperhatikan jam yang baik untuk berhubungan agar cepat hamil. Selain itu, Bunda juga perlu mengetahui pantangan makanan agar cepat hamil.
Dampak Letak Posisi Rahim pada Peluang Kehamilan
Posisi rahim dapat berdampak pada beberapa kehamilan. Pada kebanyakan kasus, rahim yang terbalik atau miring tidak mengganggu kemampuan seseorang untuk hamil atau hamil hingga cukup bulan. Namun dalam beberapa situasi, posisi rahim yang tidak biasa pada sejumlah perempuan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Apabila Bunda mengalami keguguran berulang tanpa penyebab yang jelas, segeralah berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mempertimbangkan apakah penempatan rahim mungkin berkontribusi terhadap keguguran yang Bunda alami.
Sekitar 20 hingga 25 persen perempuan memiliki rahim yang terbalik. Dan perempuan bisa hamil dengan rahim yang miring.
Posisi rahim tidak mempengaruhi kemampuan sperma mencapai sel telur. Namun, posisi rahim yang miring sangat parah dapat mengganggu kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
Rahim yang miring tidak mempersulit persalinan. Terkadang, kehamilan bisa menyebabkan rahim miring ke belakang.
Pada rahim dengan kondisi miring yang lebih parah,, kesuburan tidak sering terpengaruh, namun jika seorang perempuan hamil, tekanan yang lebih besar terasa pada perut dan punggung bawah, sehingga menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan yang jauh lebih besar selama kehamilan.
Kemungkinan infertilitas akibat rahim yang miring tajam sering kali dikaitkan dengan penumpukan jaringan parut akibat kondisi seperti endometriosis, yang kemudian menyebabkan kemiringan rahim yang ekstrem tersebut. Hal ini mungkin membuat kesuburan menjadi lebih sulit, namun pembuahan masih bisa terjadi.
Fungsi rahim
Dilansir laman Cleveland Clinic, rahim berperan penting dalam kesehatan dan fungsi reproduksi. Tiga fungsi utama rahim adalah:
- Kehamilan: Rahim meregang untuk menumbuhkan bayi selama kehamilan. Itu juga dapat berkontraksi untuk membantu mendorong bayi keluar dari vagina.
- Kesuburan: Rahim adalah tempat sel telur yang telah dibuahi ditanamkan selama pembuahan dan tempat bayi tumbuh.
- Siklus menstruasi: Lapisan rahim adalah tempat asal darah dan jaringan selama menstruasi.
Gangguan kesehatan pada rahim perempuan
Beberapa kondisi kesehatan dikaitkan dengan rahim. Beberapa kondisi yang paling umum adalah:
- Fibroid rahim: Tumor kecil non-kanker di rahim.
- Polip rahim: Pertumbuhan pada lapisan endometrium rahim.
- Kanker rahim: Kanker rahim , seperti kanker endometrium atau sarkoma rahim.
- Endometriosis: Suatu kondisi ketika lapisan rahim tumbuh di tempat selain rahim
- Penyakit radang panggul: Infeksi pada organ reproduksi.
- Prolaps uterus: Kondisi rahim keluar dari posisinya.
- Infertilitas: Ketidakmampuan untuk hamil.
Jika Bunda mengalami masalah dengan rahim, gejala yang Bunda alami mungkin meliputi:
- Masalah dengan siklus menstruasi.
- Pendarahan tidak teratur.
- Nyeri panggul.
- Keputihan tidak teratur.
- Kesulitan hamil.
- Buang air kecil yang menyakitkan (disuria).
Pada perempuan ingin cepat hamil mungkin memilih mengonsumsi ramuan agar cepat hamil setelah haid. Bunda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter agar cepat hamil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!