KEHAMILAN
Angka Mioma dan Kista Meningkat, Seberapa Besar Pengaruhi Kesuburan?
dr. Purnomo Hyaswicaksono, Sp.OG & Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 18 Jul 2024 10:05 WIBLaporan kasus miom dan kista pada perempuan di Indonesia makin banyak dijumpai. Kasus miom dan kista ini dapat memengaruhi kesuburan atau pelung Bunda memiliki momongan.
Miom dan kista berpotensi muncul ketika hormon perempuan sudah mulai aktif, yang dapat terjadi pada fase usia mulai menstruasi. Kasus mion umumnya muncul di usia reproduktif perempuan, sementara kista sudah dapat terjadi dari usia anak hingga menjelang menopause.
Beda mioma dan kista
Berikut beda mioma dan kista dan pengaruhnya pada kesuburan perempuan:
Mioma
Mioma adalah pertumbuhan otot dari dinding rahim yang tidak normal, yang dapat menyebabkan pembesaran di ototnya dan mengakibatkan gangguan pembuluh darah di sekitar otot rahim.
Ada dua jenis mioma yang umum dijumpai pada perempuan, yaitu:
1. Adenomiosis
Adenomiosis merupakan kondisi pertumbuhan abnormal lapisan endometrium di dalam otot dinding rahim
2. Leiomyoma
Leiomyoma adalah kondisi pembesaran otot polos dinding rahim yang bersifat jinak
Pengaruh miom pada kesuburan
Adenomiosis dan leiomyoma dapat mempengaruhi kesuburan perempuan. Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah di area sekitar rongga rahim.
Perlu diketahui, pembuluh darah berperan untuk mengoptimalkan lapisan endometrium sebagai tempat janin nantinya bertumbuh. Namun pada kondisi adenomiosis dan leiomyoma, pembuluh darah ini terganggu, sehingga sering kali mengakibatkan komplikasi seperti keguguran berulang, komplikasi kehamilan dan ketidaksuburan pada perempuan.
Secara statistik, adenomiosis banyak menjadi penyebab utama masalah kesuburan pada perempuan. Tetapi pada dasarnya, baik adenomiosis dan leiomyoma sama-sama berpotensi mengganggu kesuburan, Bunda.
Gejala mioma
Ada beberapa gejala khas dari mioma yang mudah dikenali, seperti:
- Gangguan menstruasi, seperti perdarahan hebat saat haid
- Adanya sensasi benjolan di area sekitar panggul
- Lama waktu haid lebih dari lima hari atau sampai berbulan-bulan (normalnya 3-5 hari)
- Muncul nyeri saat haid dan di luar siklus haid akibat peradangan
- Pada kasus tertentu, perdarahan di luar siklus haid dapat terjadi
Penyebab dan faktor risiko mioma
Sampai saat ini, teori masih mengaitkan penyebab mioma dengan gangguan hormonal. Nah, gangguan keseimbangan hormonal ini dapat disebabkan karena makanan yang Bunda konsumsi hingga paparan endrocrine disrupting chemical substance.
Selain itu, faktor-faktor lain juga bisa meningkatkan peluang Bunda terkena mioma, seperti:
- Faktor keturunan (riwayat keluarga)
- Perokok aktif
- Hipertensi
- Obesitas
- Usia perempuan (usia produktif)
Penanganan mioma
Sampai saat ini, belum ada obat-obatan yang dapat mengecilkan ukuran mioma. Satu-satunya tatalaksana umum adalah dengan menjalani operasi pengangkatan mioma.
Indikasi harus dilakukan operasi apabila gejala sudah sangat mengganggu, seperti merasakan dismenore atau nyeri hebat, perdarahan berlebihan selama menstruasi, atau haid berlangsung lama.
Indikasi lainnya adalah melihat letak mioma, apakah sampai mengganggu lapisan rongga rahim endometrium atau sebatas terjadi di otot rahim saja saja, atau di luar otot rahim yang disebut miom bertangkai.
Kalau tidak memengaruhi lapisan pembuluh darah, miom biasanya tidak akan mengganggu siklus haid dan kemungkinan tidak perlu dioperasi. Dokter hanya akan melakukan evaluasi untuk menilai kondisi Bunda.
Program hamil setelah operasi pengangkatan mioma
Pasca operasi, potensi mioma kembali atau kambuh tetap ada. Untuk itu diharapkan setelah operasi, Bunda bisa segera memulai program hamil. Idealnya kehamilan bisa didapatkan kembali setelah enam bulan operasi.
Selama enam bulan itu, Bunda bisa melakukan evaluasi setiap bulannya untuk melihat bagaimana kondisi rahim, dan apakah siklus haid sudah kembali. Dokter juga dapat mengetahui kemungkinan miom kambuh pasca tindakan.
Menjalani kehamilan dengan mioma
Bunda yang memiliki mioma bisa tetap hamil dan menjalani kehamilan tanpa kendala apa pun. Tetapi, kehamilan sendiri bisa memengaruhi ukuran mioma.
Selama hamil, mioma akan dipengaruhi oleh hormon kehamilan dan mungkin ukurannya dapat membesar dibandingkan sebelum hamil. Perlu dilakukan evaluasi ulang kondisi mioma pasca melahirkan.
Kehamilan dengan mioma juga perlu diwaspadai jika disertai komplikasi. Misalnya, miom dapat mengganggu fungsi pembuluh darah yang menghantarkan nutrisi ke janin.
Kondisi tersebut ditakutkan dapat memengaruhi perkembangan janin, sehingga berisiko menyebabkan janin kecil dan keguguran.
Kista endometriosis
Kista adalah kumpulan cairan yang berada di sebuah kantong, yang umumnya berasal dari dalam indung telur. Kista ada beberapa jenis, namun yang paling sering memengaruhi kesuburan adalah kista endometriosis atau kista cokelat.
Kista endometriosis merupakan pertumbuhan abnormal endometrium yang menempel di lapisan indung telur. Kondisi tersebut dapat menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan. Dalam pemeriksaan USG, penumpukan cairan yang abnormal ini umumnya diidentifikasi sebagai kista endometriosis.
Kista endometriosis dapat memengaruhi kesuburan
Sifat kista endometriosis yang meradang dapat memengaruhi kesuburan perempuan. Berikut beberapa pengaruh kista endometriosis pada kesuburan:
- Merusak jaringan indung telur
- Mengganggu proses transfer sel telur ke saluran telur untuk terjadinya proses pembuahan
- Menyebabkan peradangan di sekitar rahim, seperti saluran telur dan rongga rahim, sehingga kemampuan rahim menjalankan proses pembuahan dan penempelan dari embrio jadi menurun.
Penyebab kista endometriosis
Sejauh ini, banyak teori memaparkan penyebab kista endometriosis. Tetapi, teori yang paling populer menjelaskan bahwa penyebabnya karena lapisan dinding rahim atau endometrium terbawa sampai ke rongga perut, sehingga menyebabkan pertumbuhan yang abnormal di indung telur.
Perpindahan endometrium ini bisa disebabkan karena menstruasi atau faktor lingkungan, termasuk gaya hidup tidak sehat.
Lantas, apakah kista juga dapat diturunkan dari orang tua atau disebabkan faktor genetik?
Menurut teori epigenetik, kista dapat berpotensi diturunkan secara genetik. Tetapi, kondisi ini tidak selalu muncul tanpa faktor-faktor tertentu.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap terjadinya kista. Misalnya, konsumsi makanan tidak sehat atau menjalani pola hidup tidak sehat, dapat memicu munculnya kista. Sebaliknya, menjalani pola hidup sehat dapat menurunkan risiko terkena kista.
Penanganan kista endometriosis
Target utama penanganan endometriosis ada dua, yakni perbaikan nyeri dan meningkatkan kualitas hidup seperti untuk memulai program hamil. Berikut penanganannya:
1. Pemberian obat untuk mengurangi nyeri
Penanganan untuk perbaikan nyeri dapat dilakukan dengan pemberian obat hormone progestin. Obat ini dapat mengurangi nyeri dengan menurunkan kadar hormon estrogen, yang diduga dapat memancing pertumbuhan kista dan menyebabkan peradangan.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa obat hormon ini dapat menghilangkan kista endometriosis pada kasus dengan derajat ringan. Namun, belum cukup bukti untuk dinyatakan bahwa obat hormon dapat mengubah ukuran kista.
Pemberian obat hormon ini sayangnya tidak dapat digunakan untuk perempuan yang berencana hamil. Cara kerja obat yang menurunkan estrogen dapat menekan perkembangan sel telur.
Jadi, jika ingin memulai program hamil, obat hormon ini pasti tidak akan diberikan dan nyeri panggul seringkali tidak terhindarkan Bunda. Sebaliknya, obat dapat diberikan untuk mengurangi nyeri tetapi peluang hamil mengalami penurunan.
2. Tindakan operasi pengangkatan kista
Operasi pengangkatan kista juga dapat dilakukan. Tetapi, tindakan ini sebaiknya dilakukan secara cermat dan perlu konsultasi dengan dokter, terutama bila Bunda berencana untuk hamil.
Dokter biasanya akan melakukan evaluasi dan melihat perkembangan kista. Tindakan selanjutnya akan bergantung dari hasil evaluasi yang mencakup pertimbangan umur, kondisi sel telur, dan kondisi sperma suami.
Program hamil dengan kista
Bila Bunda dengan kista ingin menjalani program hamil, maka tindakan operasi biasanya tidak direkomendasikan untuk dilakukan dengan segera. Alih-alih operasi, kista justru akan di-maintenance hingga kondisi tubuh Bunda siap untuk hamil.
Setelah itu, dokter baru mengusahakan terjadinya proses kehamilan. Perencanaan kehamilan dengan kista jauh lebih kompleks hingga membutuhkan penanganan dari dokter kandungan sub spesialis fertilitas.
Beberapa pilihan teknologi terbantu, seperti bayi tabung, mungkin direkomendasikan untuk perempuan dengan kista yang ingin hamil.
Hamil dengan kista
Jika terjadi kehamilan saat Bunda mengidap kista, maka tidak ada penanganan medis yang dapat dilakukan. Ukuran kista relatif berubah. Pada kasus tertentu, ukuran kista terkadang dapat bertambah besar saat kehamilan atau kista justru pecah karena rahim yang bertumbuh. Selama tidak menimbulkan nyeri, tindakan medis tidak diperlukan pada kasus tersebut.
Perlu diketahui juga, kista yang terdeteksi dengan ukuran kurang dari lima centimeter (cm) umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Tetapi bila ukuran kista besar, dokter akan memberikan edukasi untuk meminimalkan risiko.
Sementara untuk metode persalinan, Bunda masih dapat melahirkan normal atau pervaginam meski hamil dengan kista. Pilihan persalinan ini tentunya dapat dipilih bila kondisi Bunda dan janin baik, serta tidak memiliki indikasi medis.
Makanan yang perlu dihindari Bunda dengan kista
Menjaga pola makan sangat penting untuk mencegah kista bertumbuh besar. Berikut beberapa makanan yang disarankan untuk dihindari:
1. Makanan mengandung kedelai
Pengidap kista sebaiknya menghindari dulu makanan yang mengandung kedelai. Sebab, makanan ini dapat meningkatkan kadar hormon estrogen, sehingga dikhawatirkan bisa membuat kista semakin besar.
2. Makanan mengandung gluten
Bila memungkinkan pasien dengan kista endometriosis juga sebaiknya menghindari makanan yang mengandung gluten. Makanan jenis ini dapat memperburuk kondisi, termasuk meningkatkan peradangan.
3. Makanan olahan atau frozen food
Makanan olahan (processed food) dan frozen food juga perlu dihindari karena dapat memicu munculnya kista endometriosis.
Pola hidup sehat untuk cegah kista
Menjaga imunitas tubuh adalah cara terbaik untuk menghindari peradangan akibat kista. Imunitas tubuh dapat dijaga dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Konsumsi makanan bergizi yang mengandung antioksidan dan vitamin D3
- Rutin berolahraga
- Menghindari stres
- Berhenti merokok
Demikian informasi mengenai mioma dan kista dan pengaruhnya terhadap kesuburan. Termasuk bagaimana menjalani kehamilan dengan kista, dan mempersiapkan persalinan yang aman untuk Bunda dan Si Kecil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Mengenal Miom yang Mirip Kista dan Cara Penanganannya Menurut Dokter
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Penyebab Miom Membesar dan Ukuran yang Berbahaya untuk Kesehatan Perempuan
Tips Program Hamil bagi Bunda yang Mengidap Miom
Ciri-Ciri Miom Tumor Jinak pada Wanita, Gejalanya Mirip Adenomiosis tapi Bedanya...
Beda Miom & Kista Serta Kaitannya dengan Kesuburan, Benarkah Buat Susah Hamil?
TERPOPULER
5 Potret Romantis Amanda Rawles & Suami Pengusaha Bulan Madu di Labuan Bajo
Persahabatan Soimah & Ivan Gunawan, Belasan Tahun Simpan Sakit Hati hingga Rasa Bersalah
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada Bisa jadi Gejala Kanker
Ketahui Perbedaan Antara Air Mani dan Sperma, Mana yang Bisa Bikin Hamil?
Seperti Apa Makanan Padat Bayi? Kenali Pilihan Terbaiknya
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Anak Artis Tekuni Dunia Olahraga, Ada Ayman Modjo Putra Duta Sheila on 7
19 Rekomendasi Film Bioskop Terbaru Agustus 2025 dari Indonesia hingga Hollywood
5 Potret Romantis Amanda Rawles & Suami Pengusaha Bulan Madu di Labuan Bajo
Seperti Apa Makanan Padat Bayi? Kenali Pilihan Terbaiknya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada Bisa jadi Gejala Kanker
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
DJ Panda Sambut Kelahiran Baby Andrew, Tulis Pesan Panjang di IG
-
Beautynesia
Mengenal Kepribadian Machiavellianisme, Sifat Manipulatif yang Bisa Menyusup Tanpa Disadari
-
Female Daily
Tampil Glam dengan Glaze Skin Makeup, Intip Gaya Luna Maya saat Resepsi di Jakarta!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 2 Agustus: Gemini Lagi Bahagia, Aries Introspeksi Diri
-
Mommies Daily
Kuis: Mitos atau Fakta: Seberapa Paham Kamu Tentang Menyusui?