KEHAMILAN
5 Penyebab Munculnya Flek Cokelat sebelum Haid, Bumil Perlu Tahu!
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 25 Jul 2024 19:58 WIBBunda mungkin pernah melihat ada flek atau bercak cokelat sebelum menstruasi (haid). Ada juga yang sudah waktunya haid tapi yang keluar flek coklat. Ada berbagai penyebab flek cokelat sebelum haid yang perlu Bunda ketahui.
Sebenarnya flek sebelum haid itu hal yang biasa dan sering kali menjadi petanda menstruasi akan segera dimulai. Bercak sebelum haid kemungkinan berlangsung sekitar 1 atau 2 hari. Awalnya flek haid berwarna cokelat muda atau merah cerah, kemudian berubah menjadi merah gelap.
Flek cokelat adalah pendarahan ringan dari vagina yang terlihat tapi tidak cukup banyak untuk merendam pembalut atau liner. Flek sebelum haid ini biasanya berwarna cokelat atau merah tua.
Ini mungkin berlangsung sekitar 1 atau 2 hari. Namun, terkadang bercak terjadi karena alasan lain, seperti kehamilan.
Penyebab flek cokelat sebelum haid
Tahirah Redhead, asisten dokter bersertifikat yang berspesialisasi dalam bidang kebidanan dan ginekologi mengatakan bahwa dalam sebuah studi tahun 2020 terhadap 116 perempuan menemukan bahwa 41,7% mengalami setidaknya 1 hari bercak sebelum haid. Penyebab potensial lainnya termasuk kontrasepsi hormonal, perimenopause, atau kondisi medis.
Namun, flek terkadang juga bisa menjadi tanda awal kehamilan. Dokter dan ahli kesehatan lainnya menyebut pendarahan implantasi ini karena mereka mengira hal ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.
Berikut 5 penyebab munculnya flek sebelum haid dari berbagai sumber:
1. Perubahan hormonal
Bercak cokelat sering kali menjadi tanda ovulasi atau dimulainya haid yang sebenarnya. Ini sepenuhnya normal dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Apabila Bunda mengalami bercak cokelat dua minggu sebelum haid, ini kemungkinan sebagai tanda perubahan hormonal terkait ovulasi.
Perempuan biasanya berovulasi sekitar 10 hingga 16 hari setelah hari pertama menstruasi terakhir. Ini adalah saat ovarium melepaskan sel telur untuk pembuahan.
Ovulasi terjadi ketika kadar estrogen tinggi. Ini turun setelah telur dilepaskan. Penurunan estrogen ini dapat menyebabkan pendarahan dan bercak.
2. Alat kontrasepsi
Pil KB merupakan salah satu bentuk kontrasepsi hormonal yang mencegah ovulasi dan menjadikan leher rahim dan rahim sebagai tempat yang kurang menguntungkan untuk pembuahan. Pil tersebut mengandung hormon sintetis yang juga dapat membantu mengatur siklus menstruasi seseorang.
Ketika seseorang mulai mengonsumsi pil KB mungkin mengalami bercak sebelum menstruasi selama beberapa bulan pertama. Para ahli kesehatan menyebut terobosan ini sebagai pendarahan. Ini menandakan bahwa tubuh seseorang sedang menyesuaikan diri dengan hormon. Pendarahan ini bukan berarti pilnya tidak berfungsi.
Jenis kontrasepsi hormonal lainnya, seperti implan atau alat kontrasepsi hormonal (IUD), juga dapat menyebabkan bercak karena metode ini memberikan dosis hormon yang rendah dan konsisten. Ini mungkin berhenti setelah beberapa bulan.
3. Haid
Terkadang, bercak coklat hanyalah petanda menstruasi. Darah atau cairan berwarna coklat mungkin merupakan sisa-sisa darah lama yang tidak pernah keluar sepenuhnya dari rahim saat terakhir kali Bunda menstruasi.
Hal ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika Bunda sering mengalami siklus yang sangat pendek yang hanya berlangsung selama dua minggu atau lebih, sebaiknya konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
4. Implantasi
Terkadang, bercak coklat sebelum menstruasi sebenarnya adalah pendarahan implantasi. Ini adalah pendarahan ringan atau bercak yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di dalam rahim Anda. Perlu diingat bahwa hanya sebagian orang hamil yang mengalami pendarahan implantasi.
Pendarahan implantasi biasanya terjadi satu atau dua minggu setelah ovulasi dan menyerupai bercak coklat. Pendarahan cenderung hanya berlangsung selama satu atau dua hari. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin disertai dengan kram implantasi.
5. Stres
Stres juga dapat menyebabkan munculnya flek cokelat. Ketika tubuh mengalami stres, hormon kortisol meningkat. Kondisi tersebut dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi dan menyebabkan keluarnya flek cokelat sebelum haid.
Penyebab flek cokelat yang tidak normal dan perlu dikhawatirkan
Flek cokelat sering kali tidak berbahaya. Tapi, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan flek cokelat itu tidak normal dan memerlukan perhatian medis.
Apabila Bunda mengalami keluar flek cokelat berhari-hari setiap tiga minggu, atau mengalami pendarahan hebat segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
"Terkadang, flek coklat di antara menstruasi merupakan gejala dari kondisi mendasar yang memerlukan pengobatan," kata Holly Ernst, PA-C, asisten dokter, dilansir Healthline.
1. Infeksi seksual menular
Infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan iritasi pada jaringan vagina yang dapat menyebabkan pendarahan dan bercak.
Jika Bunda mengalami gejala IMS, temui penyedia layanan kesehatan sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi atau menularkan infeksi kepada orang lain.
2. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul (PID) terjadi akibat infeksi pada sistem reproduksi, termasuk beberapa infeksi menular seksual.
Jika PID tidak diobati, penyakit ini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan reproduksi, termasuk kesuburan. Dalam banyak kasus, kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian antibiotik.
3. Ada benda asing
Terkadang, benda yang masuk ke dalam vagina, termasuk tampon atau alat kontrasepsi yang tersangkut atau beda asing lainnya, seiring waktu dapat menyebabkan iritasi dan infeksi. Ini dapat menyebabkan keluarnya cairan berwarna coklat yang berbau tidak biasa. Meskipun cairan ini biasanya tidak mengandung darah, namun bisa sangat mirip dengan bercak coklat.
4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS adalah suatu kondisi yang menyebabkan menstruasi tidak teratur dan kelebihan kadar hormon androgen, termasuk testosteron. Jika Bunda menderita PCOS, mungkin tidak berovulasi secara teratur, atau tidak berovulasi sama sekali. Tanpa ovulasi yang teratur, Bunda mungkin akan mengalami bercak di antara menstruasi.
5. Kanker serviks
Kanker serviks dapat menyebabkan pendarahan vagina di antara periode menstruasi, bahkan setelah menopause. Kanker serviks hanyalah penyebab potensial dari bercak coklat, bukan penyebab yang mungkin terjadi.
Selain bercak cokelat, Bunda mungkin juga mengalami keputihan yang tidak biasa. Ini bisa berbau busuk, berair, atau bahkan berlumuran darah. Ini biasanya merupakan gejala awal kanker serviks.
Hal yang perlu diwaspadai dari munculnya flek cokelat sebelum haid
Flek sebelum haid dianggap hal yang biasa. Tapi, Bunda yang mengalami flek cokelat sebelum haid juga perlu mewaspadai beberapa hal di bawah ini.
1. Riwayat kesehatan: Jika Bunda memiliki riwayat kesehatan yang dapat mempengaruhi siklus haid, maka perhatikan dengan baik apabila terjadi perubahan pada siklus haid Bunda, seperti munculnya bercak cokelat yang tidak wajar.
2. Durasi flek: Flek cokelat yang muncul dalam beberapa hari atau terjadi terus menerus di setiap bulannya bisa menjadi petanda sesuatu. Sebaiknya Bunda segera berkonsultasi dengan dokter.
3. Gejala tambahan: Flek cokelat yang disertai dengan gejala lain seperti rasa nyeri yang parah di perut, demam, atau keputihan yang berbau tidak sedap perlu diperiksakan ke dokter.
5 Perbedaan flek hamil dan haid
Flek hamil dan haid itu memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari berbagai faktor. Ini bisa dilihat dari mulai terjadinya hingga gejala yang menyertainya. Berikut perbedaan flek hamil dan haid:
1. Waktu terjadi
Pendarahan haid itu mengikuti polanya. Dilansir dari Medical News Today, kebanyakan perempuan memulai haid bulanan dengan flek ringan, menjadi lebih berat selama satu atau dua hari, dan kemudian semakin ringan, diakhiri dengan flek lagi. Haid biasanya berlangsung 5-7 hari dan tidak pernah berlangsung sepanjang bulan.
Sedangkan flek tanda hamil biasanya muncul di luar siklus menstruasi. Flek tersebut terjadi sekitar 10–14 hari setelah terjadinya pembuahan atau pada trimester pertama hingga usia kehamilan mencapai 3 bulan. Keluarnya darah yang merupakan flek kehamilan bisa terjadi kapan saja, tidak seperti darah haid yang cenderung sesuai dengan siklus menstruasi.
2. Jeda waktu
Flek hamil itu hanya muncul sebentar dan tidak berlanjut seperti darah haid yang bisa berlangsung beberapa hari hingga seminggu.
3. Warna, tekstur, dan jumlah
Warna: Jika itu flek hamil, umumnya berwarna merah muda atau coklat, berbeda dengan darah haid yang lebih merah terang atau gelap.
Tekstur: Flek tanda hamil biasanya lebih ringan dan tidak mengandung gumpalan darah.
Jumlah: Flek hamil yang keluar jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan darah haid.
4. Durasi keluarnya darah
Perbedaan flek hamil dan haid juga bisa dilihat dari durasinya. Flek hamil hanya berlangsung satu hingga dua hari. Sedangkan darah haid bisa berlangsung 5-7 hari.
5. Gejala yang menyertai
Flek hamil sering disertai dengan gejala awal kehamilan seperti mual, payudara terasa sakit, dan kelelahan. Sebaliknya, flek haid disertai kram perut dan perubahan suasana hati.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!