
kehamilan
Ketahui Ciri dan Waktu Masa Subur Setelah Melahirkan untuk Cegah Kehamilan Terlalu Cepat
HaiBunda
Senin, 05 Aug 2024 19:10 WIB

Daftar Isi
Setelah melahirkan, tubuh Bunda memerlukan waktu untuk pulih sepenuhnya sebelum memulai kehamilan berikutnya. Salah satu cara untuk memastikan jarak kehamilan yang sehat adalah dengan memahami dan mengidentifikasi masa subur.Â
Mengetahui kapan tubuh siap untuk hamil lagi, membuat Bunda dapat mencegah kehamilan yang terlalu cepat dan memberi waktu yang cukup bagi tubuh untuk kembali fit. Pentingnya masa subur membuat Bunda harus selalu mengetahui kapan masa subur datang dengan mengidentifikasi tanda-tandanya.Â
Lebih dekat dengan masa subur
Masa subur adalah periode dalam siklus menstruasi seorang perempuan ketika kemungkinan untuk hamil sangat tinggi. Masa ini biasanya terjadi sekitar waktu ovulasi, ketika sel telur dilepaskan dari ovarium dan siap untuk dibuahi oleh sperma. Melansir dari Tommys, setelah melahirkan, siklus menstruasi dapat berubah dan mungkin membutuhkan beberapa waktu untuk kembali normal.
Untuk menghitung masa subur, pertama-tama Bunda perlu mencatat siklus menstruasi secara rutin. Umumnya, masa subur terjadi sekitar 12-16 hari sebelum periode menstruasi berikutnya dimulai. Beberapa cara untuk mengetahui masa subur termasuk memantau perubahan lendir serviks, menggunakan alat tes ovulasi, dan mengamati perubahan suhu basal tubuh.
Mengapa mengetahui masa subur penting
Mengetahui masa subur setelah melahirkan sangat penting untuk mencegah kehamilan terlalu cepat. Melansir dari Medical News Today, kehamilan yang terjadi terlalu cepat setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan bagi ibu dan bayi, seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.Â
Mengetahui masa subur, membuat Bunda dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kembali hamil. Selain itu Bunda juga memberikan tubuh cukup waktu untuk pulih dan mempersiapkan diri untuk kehamilan berikutnya.
Memahami masa subur juga membantu dalam penggunaan metode kontrasepsi yang lebih efektif. Jika Bunda mengetahui kapan masa subur, Bunda dapat menggunakan metode kontrasepsi dengan lebih bijak dan sesuai kebutuhan. Hal ini akan membantu Bunda dalam merencanakan keluarga dengan lebih baik dan mengurangi risiko kehamilan yang tidak direncanakan.
Ciri-ciri masa subur
Simak ulasan selengkapnya berikut ini:
1. Perubahan lendir serviks
Lendir serviks berubah selama siklus menstruasi, pada masa subur, lendir akan lebih jernih, elastis, dan bertekstur seperti putih telur mentah. Hal ini karena lendir serviks yang subur membantu sperma berenang lebih mudah menuju sel telur. Mengamati perubahan ini secara rutin dapat membantu mengidentifikasi kapan Bunda sedang dalam masa subur.
Perubahan ini biasanya terjadi beberapa hari sebelum ovulasi dan berlanjut hingga ovulasi terjadi. Bunda mungkin juga merasakan lendir yang lebih banyak dan lebih licin, menandakan bahwa tubuh sedang dalam kondisi paling subur.
2. Perubahan suhu basal tubuh
Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat bangun tidur di pagi hari. Selama masa subur, suhu basal tubuh akan sedikit menurun sebelum naik tajam setelah ovulasi.Â
Mengukur suhu basal tubuh setiap hari dan mencatat perubahan yang terjadi dapat membantu mengetahui kapan masa subur terjadi. Perubahan suhu ini biasanya hanya beberapa derajat, tetapi cukup signifikan untuk menjadi indikator ovulasi. Konsistensi dalam pengukuran sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3. Nyeri ovulasi
Beberapa perempuan mengalami nyeri tumpul atau kram di satu sisi perut bagian bawah selama ovulasi, dikenal sebagai mittelschmerz. Nyeri ini bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam dan merupakan tanda bahwa ovulasi sedang terjadi.
Meskipun tidak semua perempuan mengalami nyeri ovulasi, bagi yang mengalaminya, nyeri ini bisa menjadi indikator yang sangat jelas kapan tubuh berada dalam masa subur. Jika nyeri ini diikuti oleh perubahan lain, seperti lendir serviks yang subur, maka kemungkinan besar Bunda sedang dalam masa subur.
4. Perubahan hormon
Penggunaan alat tes ovulasi dapat membantu mendeteksi lonjakan hormon luteinizing (LH) yang terjadi sebelum ovulasi. Alat tes ini bisa memberikan konfirmasi yang lebih akurat mengenai masa subur. Lonjakan LH biasanya terjadi sekitar 24-36 jam sebelum ovulasi, menjadikan alat tes ovulasi sebagai alat yang sangat efektif untuk merencanakan kehamilan atau menghindarinya.
5. Peningkatan Libido
Banyak perempuan melaporkan peningkatan gairah seksual selama masa subur. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang membuat tubuh lebih siap untuk pembuahan. Peningkatan libido ini bisa menjadi petunjuk alami bahwa Bunda sedang dalam masa subur, terutama jika diikuti oleh tanda-tanda fisik lainnya.
Mengetahui masa subur setelah melahirkan sangat penting untuk mencegah kehamilan terlalu cepat dan memastikan kesehatan Bunda dan bayi tetap terjaga. Dengan memahami ciri-ciri masa subur, Bunda dapat merencanakan keluarga dengan lebih baik dan memberikan tubuh waktu yang cukup untuk pulih.Â
Semoga informasi mengenai ciri dan kapan terjadinya masa subur ini bermanfaat untuk membantu Bunda dalam mengatur jarak kehamilan ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cara Menghitung Masa Subur Perempuan setelah Haid, Kenali juga Tanda-tandanya Bun

Kehamilan
7 Tanda Masa Subur pada Wanita yang Mudah Dikenali

Kehamilan
Menghitung Masa Subur Wanita dengan Metode Perhitungan Kalender

Kehamilan
8 Mitos Kesuburan Wanita yang Bunda Harus Tahu

Kehamilan
Adakah Cara Meningkatkan Kesuburan Wanita agar Cepat Hamil?


10 Foto
Kehamilan
10 Bunda Seleb Pernah Gagal Program Bayi Tabung, Ada yang Mencoba Enam Kali
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda