KEHAMILAN
Apakah Bayi Merasa Sakit saat Tali Pusarnya Dipotong setelah Dilahirkan?
Nurul Jasmine Fathia | HaiBunda
Selasa, 27 Aug 2024 14:45 WIBSetelah Si Kecil lahir, salah satu prosedur penting yang harus dilakukan adalah memotong tali pusarnya. Tali pusar merupakan penghubung antara bayi dan plasenta selama masa kehamilan, yang bertugas menyalurkan nutrisi serta oksigen dari Bunda kepada Si Kecil. Namun, setelah kelahiran, fungsi tali pusar sudah tidak lagi diperlukan, sehingga perlu dipotong agar bayi dapat memulai hidupnya secara mandiri.
Proses pemotongan tali pusar sering kali menjadi momen yang menegangkan bagi Bunda, terutama karena muncul pertanyaan apakah Si Kecil merasakan sakit saat prosedur ini dilakukan. Penting bagi Bunda untuk mengetahui bahwa proses ini sebenarnya aman dan sudah menjadi standar dalam persalinan.
Apa yang dirasakan bayi saat tali pusar dipotong?
Bunda mungkin khawatir jika Si Kecil merasakan sakit saat tali pusarnya dipotong. Namun, Bunda bisa tenang karena tali pusar tidak memiliki saraf sensori yang bisa merasakan nyeri.
Artinya, saat tali pusar dipotong, Si Kecil tidak akan merasakan sakit atau ketidaknyamanan. Prosedur ini dilakukan dengan sangat hati-hati oleh tenaga medis yang terlatih, sehingga prosesnya berlangsung cepat dan aman.
“Tali pusar tidak mengandung ujung saraf, oleh karena itu tidak akan menyakiti ibu atau bayi saat tali pusat dipotong,” jelas Liesel Teen, BSN, RN, perawat persalinan, dikutip dari Romper.
Meskipun tali pusar berperan penting selama kehamilan, begitu Si Kecil lahir, tali pusar sudah tidak lagi diperlukan. Pemotongan tali pusar dilakukan beberapa saat setelah kelahiran, biasanya setelah tali pusar berhenti berdenyut yang menandakan bahwa suplai darah dari plasenta ke bayi sudah berhenti.
Bunda mungkin akan melihat sedikit darah saat tali pusar dipotong, tapi ini adalah hal yang normal dan tidak membahayakan Si Kecil. Secara keseluruhan, pemotongan tali pusar adalah prosedur yang aman dan tidak menimbulkan rasa sakit bagi Si Kecil. Namun, jika Bunda masih memiliki kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang menangani persalinan.
Mengapa tali pusar harus segera dipotong?
Pemotongan tali pusar segera setelah kelahiran dilakukan untuk memastikan bahwa bayi dapat beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim. Ketika Si Kecil lahir, pernapasan melalui paru-parunya mulai berfungsi, dan suplai darah serta oksigen dari plasenta tidak lagi diperlukan. Oleh karena itu, memotong tali pusar memungkinkan bayi untuk mulai bernapas dan sirkulasi darahnya berjalan secara mandiri.
Selain itu, pemotongan tali pusar juga penting untuk mencegah terjadinya infeksi. Tali pusar yang dibiarkan terlalu lama bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, tenaga medis biasanya akan segera memotong tali pusar dengan steril dan hati-hati, memastikan bahwa proses ini berlangsung aman bagi Si Kecil.
Terakhir, dengan memotong tali pusar segera, Bunda dapat segera memulai proses bonding dengan Si Kecil melalui kontak kulit ke kulit, yang sangat penting untuk perkembangan emosional dan fisik bayi. Kontak ini juga membantu merangsang produksi ASI, yang penting bagi pertumbuhan Si Kecil.
Apa yang terjadi jika tali pusar tidak segera dipotong?
Jika tali pusar tidak segera dipotong, ada beberapa potensi risiko yang perlu diperhatikan. Salah satu risiko utamanya adalah infeksi. Tali pusar yang dibiarkan terhubung terlalu lama dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang bisa menyebabkan infeksi pada bayi. Hal ini dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Selain itu, tali pusar yang tidak segera dipotong dapat menghambat adaptasi Si Kecil dalam pernapasan dan sirkulasi darahnya. Setelah bayi lahir, paru-parunya mulai bekerja untuk mengambil oksigen dari udara, dan suplai oksigen melalui tali pusar tidak lagi dibutuhkan. Oleh karena itu, pemotongan tali pusar segera membantu Si Kecil beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim.
Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah peningkatan risiko pendarahan pada tali pusar yang tidak segera dipotong. Tali pusar bisa saja mengalami trauma atau tarikan yang tidak sengaja yang bisa memicu pendarahan jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, pemotongan tali pusar segera setelah kelahiran merupakan langkah yang penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan Si Kecil.
Perawatan yang harus dilakukan pada pusar bayi setelah tali pusar dipotong
Melansir dari Cleveland Clinic, setelah tali pusar dipotong, Bunda perlu melakukan perawatan khusus pada area pusar Si Kecil untuk mencegah infeksi dan memastikan bahwa pusar bayi tetap bersih dan kering. Biasanya, sisa tali pusar yang tersisa akan mengering dan lepas dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah kelahiran.
Langkah pertama yang perlu Bunda lakukan adalah memastikan bahwa area pusar selalu dalam keadaan bersih dan kering. Hindari merendam pusar Si Kecil dalam air selama mandi. Cukup bersihkan area tersebut dengan lap basah dan sabun ringan. Setelah dibersihkan, pastikan untuk mengeringkan area pusar dengan lembut menggunakan kain bersih.
Selain itu, Bunda juga harus memastikan bahwa popok tidak menutupi area pusar Si Kecil. Hal ini penting untuk mencegah iritasi atau infeksi yang bisa terjadi akibat gesekan popok dengan pusar. Beberapa popok bayi memiliki desain khusus dengan potongan di bagian depan untuk menghindari kontak dengan pusar.
Jika Bunda melihat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau keluarnya cairan berbau dari area pusar, segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan dini terhadap infeksi sangat penting untuk menjaga kesehatan Si Kecil.
Memotong tali pusar adalah prosedur yang sangat penting dan tidak menyakitkan bagi Si Kecil. Tindakan ini memungkinkan bayi untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim dan mencegah risiko infeksi. Melalui perawatan yang tepat setelah pemotongan, Bunda bisa memastikan bahwa Si Kecil tumbuh sehat dan kuat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!