Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Bunda Berencana Operasi Caesar Malah Melahirkan Pervaginam Secara Spontan di IGD

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 03 Sep 2024 21:10 WIB

Berencana melahirkan secara caesar karena pengalaman sebelumnya, Bunda satu ini malah melahirkan pervaginam secara spontan di IGD. Bagaimana kisahnya?
screenshot dari haibunda

Metode persalinan pada umumnya ditentukan oleh kondisi dari sang bunda dan janin di dalam kandungan. Namun, dalam prosesnya, terkadang ada kejadian di luar 'skenario'.

Ini terjadi pada Nabilla, Bunda dua anak dengan akun @nabillaavivas di TikTok. Mulanya ia berencana operasi caesar untuk persalinan keduanya, tapi takdirnya, ia melahirkan secara spontan di ruang instalasi gawat darurat (IGD). Bagaimana kisahnya?

Persalinannya itu sudah hampir dua tahun yang lalu, di tahun 2022, tapi kisah persalinannya bisa menjadi pembelajaran dan persiapan bagi para Bunda yang akan melahirkan. HaiBunda telah mendapat izin untuk menceritakan kisahnya di sini. 

Tampak dalam video TikTok yang ia bagikan, terlihat sang suami mendampinginya di ruang IGD. Terdengar percakapan antara suami dan nakes bahwa kondisi sang bunda sudah mengalami crowing, momen kepala janin sudah terlihat di jalan lahir setelah berhasil pembukaan sempurna.

"Loh, ini bersalinnya di sini (di IGD)?" tanya sang suami.

"Iya pak, kelamaan kalau nunggu dokter ini kepala uh kelihatan," ucap nakes yang bertugas.

Sang suami langsung memeriksa dan benar saja kepala bayi sudah terlihat di jalan lahir. Nabilla pun akhirnya melahirkan anak keduanya pada 1 September 2022, tepatnya 29 hari lebi awal dari hari perkiraan lahir (HPL).

Singkat cerita, dari awal kehamilan, Nabilla sudah kontrol ke dokter, semua dokter menyarankan untuk operasi caesar karena proses persalinan anak pertamanya prematur dan caesar.

Namun, meski disarankan dokter, Nabilla bercerita bahwa dirinya telah memantapkan hati untuk mencoba jalan pervaginam, melahirkan normal. "Karena setelah sharing sama kakakku yang lahiran normal, memang lebih sakit, tapi post persalinan jauh lebih ringan daripada SC (mungkin tergantung kondisi badan juga)," tulis Nabilla di keterangan videonya.

"Jadi aku meyakinkan diri aku sendiri dan suami aku kalau aku yakin bisa normal."

Di hari H persalinan, Nabillah mengatakan bahwa ia belum merasakan kontraksi yang benar-benarnya membuat nyeri. Namun, ia juga tidak yakin pasti itu benar kontraksi atau tidak karena pengalaman sebelumnya, ia sama sekali tidak merasakan kontraksi. Ia pun diantar ke rumah sakit yang jaraknya 1,5 jam dari rumah keluarga sang suami.

Sampai IGD saat itu menunjukkan pukul 14.30, ia baru benar-benar merasakan kontraksi yang katanya rasanya seperti akan datang bulan atau haid namun berkali-kali lipat sakitnya. Begitu diperiksa oleh perawat, ternyata sudah pembukaan empat, Bunda.

"Tapi tetap dokter menyarankan untuk SC, akhirnya suamiku ngikut apa kata dokter karena mungkin itu yang terbaik," ungkap Nabilla.

Sementara itu, suami mengurus administrasi untuk persiapan operasi caesar, Nabilla masih yakin dirinya masih bisa melakukan persalinan pervaginam. Doa Nabilla pun terjawab karena tidak lama ia merasakan adanya sensasi ingin mengejan karena merasa bayi sudah dekat di jalan lahirnya.

"Perawat di sana panik, semua panik, dan suster manggil suamiku untuk balik lagi nemenin aku," kata Nabilla.

Pukul 16.30, artinya dalam 2 jam, pembukaannya sudah lengkap dan lahir lah anak keduanya. Nabilla bersyukur karena prosesnya yang cepat dan mendapat bonus yaitu tanpa dirobek atau dijahit sama sekali, Bunda.

Persalinan sesuai dengan niat awal pastinya sangat melegakan sang Bunda. Akan tetapi, apabila dokter merekomendasi persalinan operasi karena adanya kondisi juga penting untuk diperhatikan. Apa saja indikasi yang membuat dokter menyarankan seorang ibu hamil menjalani operasi caesar? Simak di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


7 Indikasi Persalinan dengan Operasi Caesar

screenshot dari haibunda

Pada umumya, operasi caesar dilakukan bila ditemukan indikasi medis, Bunda. Berikut 7 indikasi kehamilan yang perlu menjalani operasi caesar:

1. Ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini bisa menjadi indikasi melahirkan caesar, Bunda. Sebab, yang paling ditakutkan adalah air ketuban habis karena pecah dini.

"Kalau ketuban sudah sedikit dan pecah, itu bisa disarankan caesar karena takut cairan ketubannya habis," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, kepada HaiBunda belum lama ini.

2. Bayi terlilit tali pusar

Indikasi bumil melahirkan normal atau caesar dapat dilihat dari lilitan tali pusar bayi. Bila ada indikasi lilitan menyebabkan gawat janin, persalinan dapat dilakukan secara caesar.

3. Posisi bayi sungsang

Sungsang terjadi ketika posisi bayi berubah dalam kandungan, misalnya posisi kepala ada di atas dan kaki di bawah atau jalan lahir. Posisi bayi sungsang menjelang persalinan menjadi faktor utama melahirkan dengan operasi caesar. Sebagian besar kasus sungsang dilahirkan dengan operasi caesar untuk mencegah komplikasi pada bayi.

4. Ukuran bayi besar

Indikasi melahirkan secara caesar juga dapat dilihat dari ukuran bayi. Kebanyakan bayi dengan ukuran besar dilahirkan dengan operasi, Bunda.

5. Hamil kembar

Menurut NHS Inggris, sebenarnya bumil bisa melahirkan bayi kembar dengan persalinan pervaginam. Setidaknya, lebih dari 40 persen kelahiran kembar terjadi secara normal. Tapi, jika ada indikasi medis, dokter mungkin menyarankan untuk melahirkan dengan operasi. Sebelum memutuskan, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya.

6. Pernah melahirkan caesar

Bumil yang pernah melahirkan caesar biasanya disarankan untuk melahirkan dengan metode yang sama di kehamilan berikutnya. Tapi bila memilih persalinan normal, sebaiknya tindakan ini dikonsultasikan dulu ke dokter.

Persalinan normal setelah caesar disebut juga vaginal birth after caesarean (VBAC). Meski diperbolehkan, ada syarat yang mesti dipenuhi, yaitu luka bekas operasi sebelumnya sudah sembuh dengan baik.

7. Penyakit pada ibu

Penyakit berbahaya yang diidap ibu saat hamil bisa menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi caesar seperti penyakit jantung, penyakit paru, penyakit liver, penyakit ginjal, dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda