Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Penyebab Perut Bawah Sakit saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 09 Sep 2024 21:40 WIB

Pregnant young woman grimacing with hands on stomach while sitting at home
Kenali Penyebab Perut Bawah Sakit saat Hamil dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/Nastasic
Jakarta -

Bunda pernah merasakan perut bawah sakit saat hamil? Perubahan yang terjadi pada tubuh selama kehamilan membuat Bunda merasakan banyak hal, termasuk sakit di perut bagian bawah. Yuk, kenali penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil serta cara mengatasinya.

Perut bawah sakit termasuk keluhan umum yang dirasakan ibu hamil. Ibu hamil dapat merasakannya di berbagai trimester. Ada beragam penyebab dan tingkat kesakitannya, dari yang ringan hingga yang membutuhkan perhatian medis. 

Penyebab nyeri perut bawah saat hamil

Nyeri perut bagian bawah saat hamil bisa disebabkan banyak hal. Ini tergantung pada trimester ke berapa Bunda merasakannya. 

Pada trimester 1, rasa sakit di perut bawah seringkali berhubungan dengan perubahan hormon dan berkembangnya rahim. Sedangkan pada trimester kedua, sakit di bagian bawah perut bisa disebabkan peregangan ligamen yang mendukung rahim. Dan pada trimester 3, nyeri perut bawah dapat karena tekanan dari berat bayi yang semakin besar dan persiapan tubuh menuju persalinan.

Sementara itu, Valinda Nwadike, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan bahwa sakit perut bagian bawah selama kehamilan dapat terjadi karena nyeri otot, gas, sembelit, atau penyebab yang lebih serius seperti infeksi atau persalinan prematur.

"Jika Anda merasakan nyeri perut bagian bawah, akan melegakan mengetahui bahwa hal tersebut biasanya normal dan hanya merupakan bagian dari perkembangan kehamilan," kata Nwadike dilansir dari Healthline.

Berikut ini beberapa penyebab umum nyeri perut bagian bawah saat hamil meliputi:

1. Nyeri ligamen bundar

Seiring dengan pertumbuhan perut, ligamen di panggul yang menahan rahim di tempatnya akan meregang. Kehamilan akan memberi tekanan ekstra pada ligamen sehingga ligamen tersebut mungkin menjadi tegang dan terlalu meregang.

"Khususnya selama trimester kedua dan ketiga, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang tajam jika Anda bergerak terlalu cepat dan ligamen Anda menegang terlalu cepat sehingga menarik serabut saraf," kata Nwadike.

2. Gas

Kadar progesteron yang meningkat membuat ibu hamil bisa mengalami perut kembung karena banyaknya gas selama kehamilannya. Namun, pada akhir kehamilan Bunda juga dapat merasakannya karena rahim yang membesar memberikan tekanan ekstra pada organ sehingga memperlambat pencernaan.

3. Sembelit

Banyak hal yang membuat ibu hamil mengalami sembelit. Pola makan tanpa serat/cairan yang cukup, penggunaan suplemen zat besi, dan fluktuasi hormon menjadi beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah tidak menyenangkan ini.

4. Kontraksi Braxton-Hicks

Kontraksi Braxton-Hicks yang dikenal sebagai kontraksi persalinan palsu atau kontraksi pemanasan biasanya dirasakan pada trimester ketiga. Kontraksi ini tidak menyebabkan bayi lahir karena sifatnya yang tidak teratur.

5. Perut semakin membesar

Bayi yang bertambah besar pada trimester kedua dan ketiga mungkin membuat ibu hamil merasakan lebih banyak rasa sakit di perut bagian bawah serta daerah kandung kemih. Bunda juga bisa merasakan kulit meregang dan lebih banyak tekanan akibat bertambahnya beban.

5 Cara mengatasi nyeri perut bagian bawah

Bunda yang merasa khawatir karena merasakan nyeri perut bagian bawah, dapat melakukan berbagai cara di bawah ini untuk mengatasinya.

  1. Memperlambat gerakan: Ibu hamil yang mengalami nyeri ligamen bundar sebaiknya memperlambat gerakan, terutama saat bangun atau duduk, melakukan peregangan, dan berlatih yoga semuanya dapat bermanfaat. Bunda mungkin juga perlu menguatkan otot panggul jika ingin bersin.
  2. Makan sering dengan porsi kecil: Bunda yang perut kembung dapat mencoba dengan makan dalam porsi kecil dan lebih sering. Bunda juga dapat mencoba berolahraga untuk membantu pencernaan dan mengidentifikasi (lalu menghindari) makanan yang memicu gas. Makanan yang digoreng dan berminyak adalah penyebab umum.
  3. Banyak minum: Ibu hamil dengan masalah sembelit dapat diatasi dengan lebih banyak minum air, makan lebih sering dalam porsi kecil, meningkatkan jumlah serat dalam makanan tersebut, dan berolahraga. 
  4. Ubah posisi: Apabila ibu hamil mengalami kontraksi Braxton-Hicks, dapat mencoba minum lebih banyak air dan mengubah posisi.
  5. Gunakan sabuk bersalin: Bunda dapat menggunakan sabuk bersalin atau pita perut yang mendukung sehingga dapat meringankan rasa nyeri di perut. Sepasang legging bersalin juga bisa membantu ibu hamil merasa lebih nyaman. Bantal kehamilan dapat membantu meringankan ketidaknyamanan saat istirahat.

6 Bahaya kehamilan yang ditandai dengan sakit perut bagian bawah

Sakit perut bawah sampai ke miss V saat hamil seringkali dianggap normal. Tapi, ada beberapa kondisi serius yang perlu ibu hamil waspadai. Perut bawah sakit saat hamil sering dikaitkan dengan beberapa kondisi bahaya, antara lain:

1. Keguguran

Keguguran adalah keguguran yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu. Bunda perlu mewaspadai nyeri perut bagian bawah yang parah pada trimester 1 atau trimester 2, yang disertai pendarahan. Karena bisa menjadi tanda keguguran.

2 Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi pada sekitar 1 dari setiap 50 kehamilan. Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada bagian luar rahim. Genetika, hormon, usia, dan riwayat jaringan parut/prosedur sistem reproduksi invasif dapat menyebabkan kemungkinan lebih tinggi terjadinya masalah ini.

Kehamilan ektopik dapat menyebabkan nyeri parah pada perut bagian bawah.

3. Infeksi saluran kemih (ISK)

ISK ditandai dengan sakit perut bawah yang disertai dengan rasa terbakar saat buang air kecil.

4. Persalinan prematur

Sekitar seperempat dari semua persalinan prematur (yang terjadi sebelum 37 minggu) terjadi secara spontan. Beberapa alasan terjadinya persalinan prematur antara lain

  • Leher rahim yang melemah
  • Pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya
  • Hipertensi
  • Perdarahan selama kehamilan.

5. Plasenta previa

Pada plesenta previa, plasenta menutupi serviks dan bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah serta pendarahan pada trimester 3.

6. Preeklamsia

Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi dan nyeri pada perut bagian atas atau bawah, yang bisa menjadi tanda kondisi serius ini.

Preeklamsia umumnya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan, namun ada kemungkinan untuk mengalaminya lebih awal dalam kehamilan atau bahkan setelah melahirkan.

Bunda lebih mungkin mengalami preeklamsia jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau diabetes, mengalami obesitas, dan berusia remaja atau di atas 35 tahun.

10 Keluhan yang biasa terjadi saat kehamilan selain nyeri perut

Ada beberapa keluhan umum lainnya yang seriung ibu hamil rasakan selain nyeri perut, antara lain:

  1. Morning sickness: Ibu hamil merasa mual dan muntah, terutama pada trimester 1.
  2. Kelelahan: Perubahan hormon saat hamil dapat membuat Bunda merasa lelah yang ekstrem. 
  3. Pusing: Ibu hamil merasa pusing umumnya karena penurunan tekanan darah atau kadar gula.
  4. Heartburn: Ini seperti ada sensasi terbakar di dada, terutama setelah makan.
  5. Sembelit: Perubahan hormon dapat memperlambat sistem pencernaan, akibatnya ibu hamil mengalami sembelit.
  6. Kaki bengkak: Umumnya terjadi di akhir kehamilan akibat retensi cairan.
  7. Sakit punggung: Berat badan yang bertambah serta perubahan postur bisa menyebabkan sakit punggung. 
  8. Sesak napas: Bayi yang tumbuh menekan diafragma, membuat napas terasa lebih pendek.
  9. Varises: Tekanan darah yang meningkat menyebabkan pembuluh darah yang melebar.
  10. Kram kaki: Bunda mungkin merasa kakinya kram akibat tekanan yang meningkat pada pembuluh darah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda