KEHAMILAN
Mengenal 5 Fungsi Uterus bagi Janin Selama di Kandungan
Asri Ediyati | HaiBunda
Rabu, 11 Sep 2024 20:50 WIBSelama kehamilan, uterus mengalami perubahan signifikan untuk mendukung pertumbuhan janin. Ukurannya membesar dan dindingnya menebal untuk mengakomodasi perkembangan bayi.
Uterus memainkan peran penting dalam menopang dan memberi nutrisi pada plasenta, yang menyediakan oksigen dan nutrisi bagi janin. Selain itu, serviks, bagian bawah uterus, tetap tertutup untuk melindungi janin dari faktor eksternal. Anatomi rahim selama kehamilan sangat penting untuk kehamilan yang sehat dan kesejahteraan ibu serta bayi.
Apa itu uterus?
Uterus adalah sebutan dalam medis untuk rahim. Uterus adalah organ berbentuk buah pir dalam sistem reproduksi wanita. Uterus, yang juga dikenal sebagai rahim, adalah organ berongga dan berotot yang terletak di panggul antara kandung kemih dan rektum. Organ berbentuk buah pir ini berperan dalam menstruasi, kehamilan, dan persalinan.
Lapisan uterus (endometrium) adalah sumber darah dan jaringan yang dikeluarkan setiap bulan selama menstruasi. Setelah sel telur yang dilepaskan dari ovarium dibuahi, embrio yang dihasilkan menempel di rahim dan perkembangan janin dimulai.
Baca Juga : Rahim |
Uterus meregang secara eksponensial untuk menampung janin yang sedang tumbuh dan berkontraksi untuk mendorong bayi keluar selama persalinan, Bunda. Uterus biasanya seukuran apel tetapi dapat meregang hingga seukuran semangka selama kehamilan.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan rahim membesar seperti kanker, fibroid, dan sindrom ovarium polikistik.
Mengenal bagian uterus
Sebelum tahu fungsi uterus bagi janin selama di kandungan, Bunda perlu mengenal bagian-bagian dari uterus. Dilansir Very Well Health, tiga lapisan jaringan yang berbeda menyusun uterus atau rahim:
- Serosa: Lapisan luar jaringan yang terbuat dari sel epitel.
- Miometrium: Lapisan tengah yang terbuat dari jaringan otot polos.
- Endometrium: Lapisan dalam yang terbentuk selama sebulan dan akan luruh jika tidak terjadi kehamilan.
Ada empat bagian utama uterus:
- Fundus: Area melengkung yang lebar di bagian atas dan terluas organ yang terhubung ke tuba falopi
- Korpus: Bagian utama rahim yang dimulai tepat di bawah tuba falopi dan terus ke bawah, menjadi semakin menyempit
- Isthmus: Bagian bawah rahim yang sempit
- Serviks: Lima sentimeter terendah rahim yang berbentuk tabung dan terbuka ke dalam vagina
Posisi uterus dalam tubuh
Uterus atau rahim dapat berada dalam posisi yang berbeda pada orang yang berbeda. Posisi tersebut dapat dijelaskan berdasarkan kemiringan uterus serta posisi fundus. Posisi rahim meliputi:
- Anteverted: Uterus miring ke depan di serviks, mengarah ke perut. Ini adalah posisi yang paling umum.
- Retroverted: Uterus miring ke belakang ke arah tulang belakang. Sekitar 20 persen orang dengan rahim memiliki rahim yang retroverted.
- Garis tengah: Uterus berada dalam posisi lurus dan vertikal tanpa kemiringan.
Fungsi uterus bagi janin di dalam kandungan
Ada pun fungsi uterus bagi janin di dalam kandungan adalah sebagai berikut:
1. Implantasi
Jika pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi (embrio) akan masuk ke dalam endometrium, tempat berkembangnya bagian plasenta pada wanita hamil.
2. Pembentukan plasenta
Plasenta, organ yang menghubungkan ibu dan bayi, berkembang dan menempel pada dinding rahim. Plasenta menyediakan oksigen, nutrisi, dan pembuangan limbah bagi janin serta bertindak sebagai penghalang untuk melindungi bayi dari infeksi dan potensi bahaya lainnya.
3. Tempat tumbuhnya janin
Seiring dengan perkembangan kehamilan, rahim akan membesar dan dinding otot akan menipis, seperti balon yang ditiup. Hal ini membantu mengakomodasi perkembangan janin dan cairan ketuban yang bersifat melindungi. Cairan ketuban diproduksi pertama kali oleh wanita hamil dan kemudian oleh urin dan sekresi paru-paru bayi.
4. Peningkatan aliran darah untuk janin
Pembuluh darah di dinding rahim bertambah jumlah dan ukurannya untuk memasok lebih banyak darah ke janin yang sedang tumbuh dan mendukung perkembangannya.
5. Persalinan
Selama kehamilan, lapisan otot rahim mulai berkontraksi secara berkala sebagai persiapan untuk melahirkan. Kontraksi palsu ini, atau kontraksi Braxton-Hicks, menyerupai kram menstruasi; beberapa orang bahkan tidak menyadarinya. Tidak seperti kontraksi Braxton-Hicks, kontraksi persalinan semakin kuat dan cukup kuat untuk mengeluarkan bayi dari rahim dan masuk ke dalam vagina.
Setelah bayi lahir, rahim terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Uterus akan terus berkontraksi dalam beberapa minggu mendatang untuk mengembalikan rahim ke ukuran normalnya dan menghentikan pendarahan yang terjadi di rahim selama persalinan.
Tanda uterus bermasalah
Jika seseorang mengalami masalah dengan rahim, dilansir Cleveland Health, gejala yang mungkin dialami meliputi:
- Masalah dengan siklus menstruasi.
- Pendarahan tidak teratur.
- Nyeri panggul.
- Keputihan tidak teratur.
- Sulit untuk hamil.
- Kencing yang menyakitkan (disuria).
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!