HaiBunda

KEHAMILAN

Adakah Batas Usia Kehamilan yang Dianggap Aman dari Risiko Keguguran? Ini Kata Dokter

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Jumat, 13 Sep 2024 22:15 WIB
Adakah Batas Usia Kehamilan yang Dianggap Aman dari Risiko Keguguran? Ini Kata Dokter/Foto: PRImageFactory
Jakarta -

Keguguran atau disebut juga dengan spontaneous abortion adalah keadaan berhentinya kehamilan sebelum embrio atau janin cukup berkembang untuk bertahan hidup.  Keguguran bisa dialami oleh semua ibu hamil. Berbagai faktor penyebab bumil mengalami keguguran. Mulai dari kelainan genetik sampai masalah pembekuan darah.  

"Keguguran bisa dialami siapa saja meski ada faktor yang turut menentukan seperti kelainan genetik, infeksi, kelainan anatomi, dan masalah pembekuan darah," kata dokter obgyn, Dr. Kaylen M. Silverberg, M.D dikutip dari laman Healthline.

Selain itu, Bunda juga perlu tahu risiko keguguran di tiap trimester kehamilan. Dikutip Medical News Today, sekitar 80 persen keguguran terjadi selama trimester pertama, dengan mayoritas terjadi sebelum 10 minggu. 


Trimester pertama berlangsung sekitar 3 bulan. Kebanyakan dokter mendefinisikannya sebagai minggu ke 1–12 kehamilan. Namun ada pula yang mengatakan bahwa keguguran meluas hingga minggu ke 14. Risiko keguguran biasanya menurun setelah usia kehamilan 12 minggu.

Risiko keguguran berdasarkan usia kehamilan

Berikut perkiraan umum risiko keguguran berdasarkan usia kehamilan:

1. Minggu 3 dan 4

Implantasi biasanya terjadi sekitar 3 minggu setelah menstruasi terakhir seseorang dan sekitar seminggu setelah ovulasi. Pada minggu ke 4, mereka mungkin bisa mendapatkan hasil positif pada tes kehamilan di rumah.

Beberapa orang mungkin mengalami keguguran pada tahap awal. Namun mereka tidak menyadari bahwa sedang hamil dan mengalami gejala keguguran. Beberapa ahli kesehatan menyebut ini sebagai kehamilan kimiawi atau kehamilan biokimia.

2. Minggu 5

Tingkat keguguran pada saat ini sangat bervariasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan keseluruhan keguguran setelah minggu ke 5 adalah 21,3 persen. 

3. Minggu 6 - 7

Dalam beberapa kasus, risiko keguguran terjadi 6 persen dengan detak jantung tak dapat dideteksi dengan USG. 

4. Minggu 8 - 13

Pada paruh kedua trimester pertama, sebuah penelitian menunjukkan bahwa tingkat keguguran tampaknya sebesar 2 sampai empat persen. 

5. Minggu 14 - 20

Kebanyakan keguguran terjadi pada minggu ke-13, atau trimester pertama kehamilan. Trimester kedua adalah fase antara minggu ke 13-28 kehamilan. Kemungkinan keguguran lebih kecil pada trimester kedua. 

Saat kehamilan mencapai usia kehamilan sekitar 20 minggu, kemungkinan mengalami keguguran kurang dari 0,5 persen. Sedangkan di atas usia ke 20 minggu, keguguran dikenal sebagai lahir mati atau stillbirth. 

infografis kehamilan - penyebab keguguran berulang/ Foto: haibunda.com/annisa shofia

Adakah usia kehamilan yang aman dari risiko keguguran?

Memang sulit untuk menentukan adakah usia kehamilan yang terbilang aman dari risiko keguguran. Namun, memang sebagian besar keguguran terjadi selama 12 minggu pertama kehamilan.

Lalu, apakah risiko keguguran akan menurun setelah 7 minggu kehamilan? Tingkat keguguran biasanya menurun setelah detak jantung bayi terdeteksi, ya Bunda.

Mengutip Very Well Family, para ahli memperkirakan 80 persen keguguran dini terjadi pada trimester pertama dengan risiko keguguran menurun setelah usia kehamilan 12 minggu.

Sebagian besar keguguran memang terjadi pada awal kehamilan. Kebanyakan keguguran terjadi pada 12 minggu pertama, yang dikenal sebagai trimester pertama atau awal kehamilan.

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi risiko keguguran, seperti usia, kesehatan umum, dan etnis. Studi pun menunjukkan bahwa keguguran terjadi pada sekitar 15 persen dari seluruh kehamilan yang diketahui.

Menurut dokter obgyn Kaylen Silverberg, biasanya ibu akan merasa khawatir ketika dia mengalami keguguran, akan terjadi keguguran berulang. Studi menunjukkan risiko keguguran berulang makin besar bila seseorang sebelumnya pernah keguguran.

"Keguguran bisa dialami siapa saja meski ada faktor yang turut menentukan seperti kelainan genetik, infeksi, kelainan anatomi, dan, masalah pembekuan darah," kata Silverberg mengutip Healthline.

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Sulit Hamil karena Menstruasi Tidak Teratur, Benarkah?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Dijuluki Body Goals, Ini Diet & Olahraga Idol K-Pop Jihyo TWICE hingga Karina aespa

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cara Orang Tua Mendidik Bisa Pengaruhi Kepercayaan Diri dan Kecemasan Sosial Anak

Parenting Nadhifa Fitrina

Cara Memasak yang Ternyata Berbahaya bagi Ginjal, Simak Penjelasannya

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

Tes Darah Terbaru ini Mampu Prediksi Depresi Postpartum pada Ibu secara Akurat hingga 80 Persen

Kehamilan Melly Febrida

Tanggapan Tengku Dewi atas Pernikahan Sang Mantan Suami Andrew Andika

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Tengku Dewi Putri Ungkap Titik Terendah Hidupnya: Diselingkuhi saat Hamil Anak Kedua

Cara Orang Tua Mendidik Bisa Pengaruhi Kepercayaan Diri dan Kecemasan Sosial Anak

7 Artis Korea dengan IQ Tinggi, Ada Cha Eun Woo

Tes Darah Terbaru ini Mampu Prediksi Depresi Postpartum pada Ibu secara Akurat hingga 80 Persen

Dijuluki Body Goals, Ini Diet & Olahraga Idol K-Pop Jihyo TWICE hingga Karina aespa

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK