
kehamilan
Studi Temukan Dampak Paparan Polusi Udara Selama Hamil, Bisa Picu Depresi Pasca Persalinan
HaiBunda
Sabtu, 14 Sep 2024 21:55 WIB

Bunda perlu menghindari paparan polusi udara selama hamil ya. Studi terbaru menemukan bahwa paparan polusi udara selama hamil dapat meningkatkan risiko depresi pasca persalinan.
Studi yang akan diterbitkan di November 2024 di jurnal Science of the Total Environment ini menemukan bahwa perempuan yang terpapar nitrogen dioksida (NO2) atau partikulat terhirup (PM10) dalam kadar tinggi selama trimester kedua kehamilan, berisiko mengalami depresi pasca persalinan hampir empat kali lipat lebih tinggi, dibandingkan dengan ibu hamil yang terpapar polutan udara dalam kadar rendah. Risiko yang lebih tinggi tersebut bertahan setidaknya selama tiga tahun.
"Temuan yang benar-benar baru dari penelitian ini adalah bahwa kami mampu memperluas pemeriksaan depresi melampaui tahun pertama pasca persalinan, dan telah menunjukkan efek berkelanjutan dari polusi udara selama kehamilan terhadap gejala depresi hingga tiga tahun pasca persalinan," kata profesor di Keck School of Medicine dan penulis utama studi, Tracy Bastain, Ph.D, dilansir Medical Xpress.
Perlu diketahui Bunda, nitrogen dioksida (NO2) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan dan pembangkit listrik. Sementara itu, partikulat (PM10) merujuk pada partikel dengan diameter kurang dari 10 mikrometer, dapat mencakup segala hal mulai dari debu, serbuk sari, hingga polutan dari pabrik, dan kebakaran hutan.
Penelitian terbaru ini merupakan studi longitudinal yang dilakukan pada 361 ibu sejak awal kehamilan hingga tiga tahun pasca persalinan. Peneliti mengumpulkan data tentang gejala depresi pada 1, 2, dan 3 tahun setelah melahirkan. Kemudian, data tersebut dibandingkan dengan pengukuran polusi udara mingguan di dekat rumah subjek selama kehamilan, dan menemukan hubungan kuat antara tingkat polusi udara dan gejala depresi di kemudian hari.
Hasil studi menemukan bahwa ibu hamil dengan tingkat paparan NO2 yang lebih tinggi selama minggu ke-13 sampai ke-29 kehamilan, menghadapi risiko depresi pasca persalinan 3,86 kali lebih tinggi hingga tiga tahun. Sedangkan, ibu hamil dengan tingkat paparan PM10 yang lebih tinggi selama minggu ke-12 hingga ke-28 menghadapi risiko 3,88 kali lebih tinggi mengalami depresi.
Maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, 17,8 persen ibu hamil mengalami gejala depresi setelah satu tahun, 17,5 persen setelah dua tahun, dan 13,4 persen setelah tiga tahun.
"Studi kami benar-benar menemukan persentase depresi yang signifikan secara klinis lebih tinggi dibandingkan dengan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang terkini," ujar Bastain.
"Hasil ini cukup penting, bahwa kemungkinan ada lebih banyak depresi pasca persalinan di luar sana daripada yang ditunjukkan oleh data prevalensi temuan ini," sambungnya.
Studi ini secara tak langsung memberikan rekomendasi pada Bunda hamil untuk menghindari paparan polusi. Lantas, apa saja saran dari tim peneliti bagi ibu hamil agar terhindar dari polusi udara?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
CARA MENCEGAH PAPARAN POLUSI UDARA SAAT HAMIL
Ilustrasi Ibu Hamil Terpapar Polusi Udara/ Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai
Cara mencegah paparan polusi saat hamil
Studi terbaru di jurnal Science of the Total Environment ini menemukan bahwa mengurangi paparan polusi udara selama trimester kedua kehamilan dapat menurunkan risiko depresi pasca persalinan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi paparan ini, misalnya saat melakukan aktivitas fisik di luar ruangan.
Menurut Bastain, berolahraga selama kehamilan itu penting. Tetapi, ibu hamil harus mencoba menghindari aktivitas ini di luar ruangan saat periode polusi udara tinggi, seperti jam sibuk di pagi hari dan sore hari, atau saat terjadi kebakaran hutan.
Sementara itu, saat di musim panas, Bunda disarankan untuk tetap berada di dalam ruangan (idealnya dengan AC), dan menjauh dari jalan raya yang ramai, terutama di siang hari.
Nah, jika depresi pasca persalinan sudah terlanjur terjadi dan menetap, maka penanganan yang cepat perlu dilakukan. Segera konsultasi ke pakar untuk mendapat pertolongan.
"Implikasi penting lainnya dari studi kami adalah bahwa depresi dapat bertahan lama setelah 12 bulan pertama pasca persalinan, dan ibu harus berbicara dengan petugas kesehatan jika mengalami gejala depresi," kata Bastain.
Demikian hasil studi tentang bahaya paparan polusi udara bagi ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Selain Suami & Keluarga, Dua Sosok ini Disebut Mampu Bantu Ibu Atasi Depresi Hamil dan Melahirkan

Kehamilan
Postpartum Depression: Ciri Gejala, Penyebab, Cara Mencegah, dan Mengobatinya

Kehamilan
6 Perawatan Setelah Melahirkan, Bantu Kencangkan Kulit Kendur

Kehamilan
7 Persiapan Melahirkan Normal Supaya Berjalan Lancar, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Suamiku, Genggaman Tanganmu Bisa Bikin Persalinanku Lebih Nyaman


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda