Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Penyebab Ibu Baru Rentan Mengalami Kecemasan dan Gangguan Emosi

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Senin, 17 Apr 2023 22:30 WIB

Baby blues dan depresi pasca melahirkan
5 Penyebab Ibu Baru Rentan Mengalami Kecemasan dan Gangguan Emosi/ Foto: iStockphoto

Pasca melahirkan beberapa ibu baru dapat mengalami masalah kesehatan berupa kecemasan yang berlebihan dan gangguan emosi. Hal ini tidak hanya memengaruhi kesehatan Bunda, namun juga berdampak pada pengasuhan Si Kecil.

Untuk itu penting bagi Bunda mencari tahu penyebab terjadinya kecemasan dan gangguan emosi pasca melahirkan ini, agar dapat menghindarinya. Atau jika hal itu sudah terjadi, kini saatnya mencari pertolongan yang tepat ya.

Banyak wanita memiliki berbagai gejala gangguan emosi setelah melahirkan. Sebanyak 50-85 persen wanita merasakan baby blues dalam waktu singkat, biasanya 1-3 minggu setelah melahirkan. Gejala umumnya dapat berupa suasana hati yang tidak stabil, suasana hati yang tertekan, mudah menangis, sedih, lekas marah, cemas, kurang konsentrasi, dan perasaan ketergantungan. 

Gejala baby blues biasanya mereda dalam 1-3 minggu setelah melahirkan Bunda. Gejala-gejala ini seringkali sembuh sendiri dan harus dibedakan dari kondisi yang lebih parah yang sering disebut Postpartum Depression (PPD). Kondisi ini memiliki tingkat keparahan tinggi dan durasi gejala yang lebih panjang.

Kecemasan klinis pasca persalinan

Melansir dari laman Parents, dalam sebuah studi tahun 2018, sekitar 20 persen wanita yang melahirkan mengalami kecemasan klinis pasca persalinan. Depresi pasca persalinan biasanya muncul selama 2-3 bulan pertama setelah melahirkan tetapi dapat terjadi kapan saja setelah melahirkan. Gejala PPD berlangsung lebih dari 2 minggu Bunda. 

Depresi setelah melahirkan adalah penyakit serius yang bertahan lama dan dapat berdampak signifikan pada pasien, bayi, dan keluarga. Depresi pasca persalinan memiliki gejala seperti kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya Bunda sukai, kelelahan yang ekstrem, dan bahkan mudah tersinggung atau marah. 

Sementara tanda-tanda kecemasan pasca persalinan berupa kekhawatiran yang berlebihan, banyak berpikir, dan perasaan takut. Ibu baru rentan mengalami kondisi kecemasan dan gangguan emosi ini. 

"Beberapa kekhawatiran bersifat adaptif. Kecemasan adalah respons alami untuk melindungi bayi, dan sering kali diekspresikan dengan kewaspadaan yang berlebihan," kata Margaret Howard direktur departemen ibu dan anak Rumah Sakit Day di Providence, Amerika Serikat dikutip dari laman Parents beberapa waktu lalu. 

Itulah mengapa sebagian besar orang tua baru menemukan dirinya memiliki banyak pikiran. Bagaimana jika bayinya mati lemas? Atau terpeleset saat mandi? Bagaimana jika seseorang masuk ke dalam rumah dan mengambil bayinya? Kecemasan-kecemasan berlebihan ini menimbulkan masalah kesehatan mental pada ibu baru. Lantas apa yang mendasarinya? 

Simak penjelasan selanjutnya di halaman berikutnya ya Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak informasi mengenai gejala baby blues pada ibu baru, klik video berikut ya:

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB KECEMASAN DAN GANGGUAN EMOSI PADA IBU BARU

Baby blues dan depresi pasca melahirkan

5 Penyebab Ibu Baru Rentan Mengalami Kecemasan dan Gangguan Emosi/ Foto: iStockphoto

Gangguan kecemasan dan emosi pasca persalinan tidak sedikit membuat ibu baru depresi dan berujung pada gangguan kesehatan mental. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hal ini, mulai dari kondisi kesehatan diri sendiri hingga lingkungan sekitar ibu baru. Berikut penyebab ibu baru rentan mengalami kecemasan dan gangguan emosi, dilansir dari laman Mind. 

1. Penyebab biologis

Beberapa kasus masalah kesehatan mental pasca melahirkan memiliki penyebab biologis. Ini termasuk perubahan dalam tubuh Bunda selama dan setelah kehamilan, seperti perubahan hormon.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan hormon selama kehamilan dan setelah melahirkan dapat menyebabkan perbedaan suasana hati pada ibu baru. Tetapi tidak semua orang yang hamil dan mengalami perubahan ini terus mengalami masalah kecemasan dan gangguan emosi Bunda. 

2. Kurang dukungan

Memiliki bayi adalah peristiwa besar dalam hidup dan bisa membuat stres hingga kelelahan yang luar biasa. Jika Bunda tidak memiliki orang di sekitar yang dapat membantu, seperti pasangan atau anggota keluarga, hal ini dapat memengaruhi seberapa baik ibu baru mengatasinya. Bukan tidak mungkin kondisi tanpa dukungan ini membuat Bunda mengalami masalah kecemasan dan gangguan emosi.

3. Pengalaman masa kecil yang sulit

Beberapa dari kita memiliki pengalaman sulit di masa kecil, seperti:

  1. Kekerasan fisik, seksual, atau emosional
  2. Ditelantarkan
  3. Kehilangan orang terdekat
  4. Peristiwa traumatis
  5. Situasi keluarga yang tidak stabil

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengalaman ini dapat membuat Bunda lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental di kemudian hari saat telah menjadi orangtua baru. 

4. Kurang percaya diri

Jika kepercayaan diri rendah, Bunda akan meragukan kemampuan diri sendiri untuk melakukan tugas sebagai orangtua. Misalnya, ketika bayi menangis, Bunda akan mengira itu karena kesalahan yang Bunda lakukan, atau karena banyak hal penting yang belum Bunda lakukan atau ketahui. Bunda tidak henti menyalahkan diri sendiri, bukan fokus pada menangkan Si Kecil. Jika Bunda memikirkan hal ini terus menerus akan berisiko mengalami masalah kesehatan mental pasca melahirkan seperti depresi dan kecemasan.

5. Kondisi hidup yang penuh tekanan

Mungkin sulit bagi siapa pun untuk menghadapi kondisi kehidupan yang penuh tekanan. Terlebih jika Bunda baru saja melahirkan, ini akan terasa lebih sulit. Kondisi ini dapat membuat Bunda rentan mengalami masalah kecemasan dan gangguan emosi. Misalnya, Bunda mengalami kesulitan dan tekanan hidup berupa:

  1. Masalah keuangan
  2. Tempat tinggal yang tidak aman dan nyaman
  3. Pekerjaan yang tidak stabil
  4. Masalah ini bisa menjadi lebih sulit jika Bunda hidup sendiri, dengan sedikit atau tanpa dukungan dari orang lain.
Banner Lebaran Ibu Hamil

Hidup dengan kondisi ini akan membuat Bunda khawatir tidak dapat memberikan semua yang dibutuhkan bayi. Atau merasa seperti Bunda mengecewakan bayi Bunda, dan kecemasan berlebihan lainnya. 

Inilah beberapa penyebab ibu baru rentan mengalami kecemasan dan gangguan emosi. Dengan mengetahui hal ini diharapkan Bunda dapat mempersiapkan support system yang lebih baik sehingga dapat mengasuh Si Kecil dengan optimal dan kesehatan mental yang baik Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda