HaiBunda

KEHAMILAN

Benarkah Persiapan Kehamilan yang Tepat Harus Dimulai sejak Awal Menikah?

dr. Rudi Simanjuntak, Sp.OG   |   HaiBunda

Selasa, 17 Sep 2024 14:25 WIB
Ilustrsai Persiapan Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Akacin Phonsawat
Jakarta -

Mempersiapkan kehamilan dengan matang adalah langkah penting untuk mendapatkan keturunan yang berkualitas. Persiapan kehamilan ini sudah dapat dimulai tiga bulan sebelum laki-laki dan perempuan menikah, Bunda.

Nah, persiapan ini perlu dilakukan oleh kedua belah pihak, yakni calon pengantin laki-laki dan perempuan. Mengapa?

Embrio yang menghasilkan janin berkualitas tak hanya berasal dari sel telur perempuan, tapi juga sperma laki-laki. Jika kualitas sel sperma kurang baik, maka embrio yang terbentuk juga belum tentu baik.


Persiapan kehamilan sebelum menikah (pranikah)

Langkah awal persiapan kehamilan sebelum menikah adalah menjalani pemeriksaan ke fasilitas kesehatan. Calon pengantin dapat memeriksakan kondisi kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit, setidaknya tiga bulan sebelum menikah.

Ada beberapa pemeriksaan dasar dan tambahan yang dapat dilakukan di Puskesmas. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit di dalam tubuh, serta untuk melakukan perencanaan pengobatan sebelum memulai program hamil.

Pemeriksaan dasar untuk perempuan

Berikut beberapa jenis pemeriksaan dasar yang harus dilakukan oleh calon pengantin perempuan sebelum menikah untuk mendapatkan kehamilan yang sehat:

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik ini dapat berupa cek berat badan, Indeks Massa Tubuh (IMT) atau berat badan ideal, dan cek lingkar lengan atas (LILA). Secara khusus, ketiga pemeriksaan fisik tersebut dapat merupakan perhitungan konvensional standar gizi yang dibutuhkan untuk persiapan kehamilan.

Pemeriksaan fisik lainnya dapat berupa pemeriksaan organ reproduksi pada perempuan. Tujuan Pemeriksaan ini adalah untuk bertujuan melihat ada atau tidaknya kelainan pada organ reproduksi.

2. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium juga merupakan pemeriksaan dasar. Pemeriksaan ini berupa pengambilan sampel darah dan urine untuk mengetahui beberapa hal, seperti:

  • Nilai hemoglobin (Hb)
  • Penyakit hepatitis,
  • Penyakit HIV
  • Thalasemia
  • Rhesus darah
  • Penyakit menular seksual (sexually transmitted disease)
  • Deteksi TORCH (Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV))

3. Pemeriksaan USG

Pada perempuan, pemeriksaan USG sebelum menikah juga sangat dianjurkan, Bunda. Pemeriksaan ini dapat melihat kondisi organ reproduksi lebih detail, termasuk kondisi rahim.
USG juga dapat mendeteksi gangguan di dalam rahim yang dapat menurunkan peluang hamil. Pemeriksaan USG dapat diperoleh di rumah sakit atau Puskesmas.

Pemeriksaan dasar untuk laki-laki

Selain calon pengantin perempuan, pemeriksaan dasar kesehatan juga perlu dijalani oleh pihak laki-laki. Berikut beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan:

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik ini dapat berupa pengukuran berat badan, IMT, dan pemeriksaan organ reproduksi.

2. Pemeriksaan laboratorium

Sama seperti perempuan, calon pengantin laki-laki juga dapat menjalani pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit menular seksual, hepatitis, dan HIV.

3. Analisis sperma

Analisis sperma umumnya dilakukan setelah menikah, yakni ketika pasangan suami istri tak kunjung diberikan momongan meski sudah rutin berhubungan seksual. Meski begitu, analisis sperma juga dapat dilakukan sebelum menikah untuk mengetahui kondisi sperma, termasuk jumlah, bentuk, dan pergerakannya.

Ilustrasi Suami Istri Periksa ke Dokter Kandungan/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Pemeriksaan tambahan pranikah

Tak hanya pemeriksaan dasar, pemeriksaan tambahan lain juga perlu dilakukan untuk calon pengantin. Misalnya, pemeriksaan kadar mikronutrien.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk mengetahui kadar nutrisi dalam tubuh. Pemeriksaan mikronutrien menjadi penting lantaran banyak dijumpai perempuan kekurangan beberapa nutrisi penting untuk menunjang kehamilan.

Salah satu penelitian mengatakan bahwa lebih dari 90 persen perempuan Indonesia kekurangan vitamin D. Padahal, vitamin ini dapat berkontribusi untuk menghasilkan sel telur berkualitas, serta mendukung proses pembentukan dan penyerapan mikronutrien yang lain.

Selain vitamin D, banyak juga perempuan Indonesia yang kekurangan kadar zat besi, zinc, kalsium, dan asam folat. Semua jenis mikronutrien tersebut dapat memengaruhi kesuburan dan kondisi janin.

Melakukan pemeriksaan mikronutrien sama pentingnya dengan pemeriksaan dasar. Diharapkan dengan melakukan dua jenis pemeriksaan tersebut dapat mencegah kelainan pada janin, serta penyakit yang dapat memperberat proses kehamilan.

Jika ditemukan adanya kekurangan kadar mikronutrien dan penyakit, maka calon pengantin dapat menjalani pengobatan terlebih dulu sebelum memulai program hamil. Tujuan akhir pemeriksaan adalah mempersiapkan calon Bunda dan Ayah untuk menghasilkan generasi unggul, termasuk mencegah stunting pada anak.

Perlu diingat, pemeriksaan pranikah bukanlah hal yang tabu. Setiap calon suami istri berhak untuk mengetahui kondisi kesehatannya sebelum menikah, termasuk mengetahui risiko yang bisa didapatkan pada kehamilan.

Deteksi TORCH sebelum hamil

Pemeriksaan TORCH (Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV)) juga harus dilakukan sebelum menikah, Bunda.

Misalnya, perempuan dengan hasil positif Toxoplasma gondii akan disarankan untuk menunda kehamilan. Ia perlu menjalani pengobatan untuk jangka waktu tertentu. Jika hasil evaluasi pengobatan baik atau dinyatakan negatif Toxoplasma gondii, maka ia dapat memulai program hamil.

Hal serupa juga diterapkan pada perempuan yang positif Rubella dan CMV. Kedua jenis virus tersebut tidak ada obatnya. Calon pengantin akan diberikan antibodi, lalu menunggu sampai virus tidak lagi aktif, dan dapat memulai program hamil.

Jika sebelumnya sudah pernah terinfeksi TORCH dan sembuh, seorang perempuan tetap perlu waspada. TORCH berulang dapat kembali terjadi, dan yang paling ditakutkan terjadi selama kehamilan.

Pemeriksaan TORCH merupakan jenis pemeriksaan laboratorium dari sampel darah.

Imunisasi TD untuk perempuan sebelum menikah

Imunisasi TD dapat diberikan pada perempuan sebelum menikah untuk mencegah difteri dan tetanus. Khusus pada tetanus, kasus ini dahulu banyak menyebabkan kematian pada janin.

Proses penularan bakteri pada tetanus dapat terjadi akibat luka benda tajam yang terkontaminasi, seperti paku berkarat. Pada kasus kehamilan, tetanus dapat menular ke bayi baru lahir pada saat proses pemotongan tali pusat karena kurangnya sterilisasi alat-alat medis.

Bagi ibu yang tinggal di kawasan dengan fasilitas kesehatan yang baik dan tenaga medis yang memiliki pengetahuan dalam mencegah penularan saat persalinan, imunisasi TD boleh saja tidak didapatkan sebelum menikah.

Namun, jika pemberian imunisasi ini adalah program pemerintah, maka calon pengantin wajib untuk mendapatkannya. Tujuan utama imunisasi TD adalah mencegah tetanus pada calon ibu yang dapat berefek pada kehamilannya.

Suntik imunisasi TD dapat dilakukan dua kali bagi yang sudah pernah mendapatkannya. Sementara mereka yang belum pernah disuntik mendapatkan tiga kali imunisasi TD, yakni sebelum dan setelah menikah, serta saat hamil.

Pemeriksaan setelah menikah

Pemeriksaan pranikah dapat diulang kembali setelah pasangan suami istri sudah menikah. Pengulangan ini berlaku jika pasangan suami istri tidak menjalani pola hidup sehat atau pengobatan sesuai evaluasi setelah pemeriksaan pranikah.

Sebaliknya, jika suami dan istri disiplin melakukan perubahan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menjalani pola hidup sehat, maka pemeriksaan boleh untuk tidak diulang setelah menikah. Alih-alih melakukan pemeriksaan, Bunda dapat ke dokter untuk memantau kondisi tubuh.

Namun, jika tak kunjung hamil dalam waktu lebih dari setahun, maka pasangan suami istri disarankan untuk kembali memeriksakan kondisinya. Bunda dapat memeriksa organ reproduksi, sementara Ayah melakukan analisis sperma.

Gaya hidup sehat untuk persiapan hamil

Perubahan gaya hidup sehat dapat dimulai tiga bulan sebelum menikah atau setelah melakukan pemeriksaan pranikah. Bunda dapat mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menghindari makanan tidak sehat.

Berikut beberapa pilihan makanan bergizi yang dapat dikonsumsi untuk persiapan hamil:

  • Sayuran hijau dan buah-buahan
  • Sumber protein dan mikronutrien dari telur dan daging
  • Ikan seperti salmon, tongkol, tenggiri, atau gabus yang mengandung Omega-3 dan DHA.

Sementara itu, ada pula beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat program hamil, seperti:

  • Makanan yang mengandung banyak kalori, seperti fast food
  • Makanan yang dibuat dengan tambahan penyedap rasa
  • Makanan yang mengandung gula tinggi.

Demikian persiapan pasangan kehamilan yang tepat untuk pasangan suami istri yang ingin mendapatkan momongan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Sulit Hamil karena Menstruasi Tidak Teratur, Benarkah?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Turun BB 25 Kg dalam 4 Bulan, Ini 4 Cara Ampuh Menurut Pakar Bun!

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keren! 5 Potret Sada Anak Fitri Tropica Ikut Lomba Ice Skating di Malaysia, Jadi Princess Belle

Turun BB 25 Kg dalam 4 Bulan, Ini 4 Cara Ampuh Menurut Pakar Bun!

Intip 5 Momen Hengky Kurniawan Bareng Putranya Bintang yang Tak Kalah Tampan Bun

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK