Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Kondisi Pica, Jenis Ngidam yang Ekstrem pada Ibu Hamil

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Jumat, 01 Nov 2024 17:20 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan Leci
Mengenal Kondisi PICA, Jenis Ngidam yang Ekstrem pada Ibu Hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Sebagian besar Bunda akan mengalami ngidam selama kehamilan. Hal ini juga normal dan biasa terjadi pada ibu hamil. Namun, mengidam atau memakan sesuatu yang bukan makanan disebut ngidam pica. 

Pica adalah kelainan pada seseorang yang ngidam benda-benda selain makanan tidak lazim dimakan. Hal ini biasa dikaitkan dengan gangguan pola makan atau eating disorder. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, baik sedang hamil atau tidak, tetapi lebih sering terjadi selama kehamilan.

Dikutip laman Americanpregnancy ngidam pica yang paling kerap terjadi selama kehamilan adalah keinginan untuk makan tanah liat, korek api yang terbakar, batu, arang, kapur barus, es, tepung kanji, pasta gigi, sabun, pasir, plester, ampas kopi, soda kue sampai abu rokok. 

Penyebab ibu hamil ngidam pica

Meski begitu, sampai saat alasan beberapa wanita ngidam pica selama kehamilan tidak diketahui secara pasti. Saat ini tidak ada penyebab yang teridentifikasi. Namun, menurut Journal of American Dietetic Association mungkin ada kaitannya dengan kekurangan zat besi. 

Beberapa orang berspekulasi bahwa mengidam pica adalah upaya tubuh untuk mendapatkan vitamin atau mineral yang hilang melalui konsumsi makanan normal. Terkadang mengidam pica mungkin berhubungan dengan penyakit fisik atau mental yang mendasarinya.

Dikutip laman Healthline, pica dapat didiagnosis jika terus-menerus mengonsumsi makanan bukan makanan selama minimal 1 bulan. Ini mungkin juga merupakan tanda bahwa ada sesuatu di tubuh yang tidak seimbang. 

Beberapa penelitian menemukan bahwa ngidam pica mungkin berhubungan dengan anemia, termasuk anemia defisiensi besi. Hal ini dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan namun sering muncul pada trimester pertama.

Beberapa penyebab akan menjelaskan kenapa pica lebih sering dialami ibu hamil.  Salah satu alasan mengapa tubuh Bunda menginginkan makanan non-makanan adalah karena tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Selama kehamilan, makanan yang Bunda makan memenuhi kebutuhan sendiri, serta kebutuhan bayi yang sedang tumbuh. Tubuh membutuhkan nutrisi yang tepat untuk menunjang kehamilan. 

Terkadang peningkatan kebutuhan kehamilan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Masalah ini juga dapat muncul jika mual dan muntah membatasi jumlah nutrisi yang dikonsumsi.

Kondisi ini menyebabkan kekurangan mineral penting seperti zat besi dan seng yang dapat memicu pica. Akibatnya jika Bunda sedang hamil mengalami pica, berisiko lebih tinggi terkena anemia karena tidak mendapatkan cukup zat besi atau vitamin B. 

Satu studi pada 286 ibu hamil di Ghana mencatat bahwa wanita hamil yang paling berisiko terkena pica mungkin termasuk mereka yang memiliki:

  • Gizi buruk atau kekurangan zat gizi.
  • Paparan sejarah atau budaya mengonsumsi selain makanan, seperti makan tanah liat yang diyakini sebagai obat.

Studi ini juga menemukan, 47,5 persen ibu hamil tersebut mengalami beberapa jenis pica selama kehamilan. Barang yang paling sering dikonsumsi adalah tanah liat dan es batu. Ternyata, mereka tertarik karena merasa aroma atau rasa benda itu membantu meredakan mual.

Risiko ibu hamil ngidam pica

Dikutip laman Americanpregnancy, ngidam pica dengan mengonsumsi zat-zat non-makanan berpotensi membahayakan ibu hamil dan janin yang ada di kandungan. 

Mengonsumsi zat-zat non-makanan dapat mengganggu penyerapan zat-zat gizi sehat dari zat-zat makanan dan justru menyebabkan terjadinya defisiensi. Mengidam pica juga menjadi perhatian karena makanan non-makanan mungkin mengandung bahan beracun atau parasit.

Tak hanya itu, dalam kasus yang serius, pica dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya seperti infeksi, iritasi lambung, penyumbatan pada saluran pencernaan, muntah-muntah, dan penurunan berat badan. Bunda mungkin juga memakan makanan beracun.

Cara yang dilakukan ibu hamil saat ngidam pica

Jika Bunda merasa menderita pica, segera beri tahu dokter obyn untuk memastikan Bunda memiliki pemahaman lengkap tentang risiko spesifik yang terkait dengan keinginan ngidam pica. Berikut beberapa saran untuk membantu Bunda mengatasi mengidam pica dikutip laman Americanpregnancy. 

1. Beri tahu penyedia layanan kesehatan atau dokter obgyn dan tinjau catatan kesehatan prenatal Bunda. 

2. Pantau status zat besi bersama dengan asupan vitamin dan mineral lainnya.

3. Pertimbangkan alternatif pengganti rasa lapar seperti mengunyah permen karet tanpa gula.

4. Beri tahu teman tentang keinginan yang dapat membantu Bunda menghindari makanan non-makanan. 

Semoga informasinya bermanfaat ya Bun tentang ngidam pica dan risiko pada ibu hamil dan janin di dalam kandungan. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda