KEHAMILAN
Mengenal Vulvodynia dari Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan, dan Kemungkinan Hamil
Amrikh Palupi | HaiBunda
Jumat, 01 Nov 2024 21:45 WIBPernahkah Bunda merasakan nyeri pada miss V yang datang begitu saja tanpa ada gejala sebelumnya?. Bisa jadi Bunda mengalami penyakit vulvodynia, lho. Lantas apa itu vulvodynia?
Vulvodynia adalah nyeri pada vulva yang berlangsung lebih dari tiga bulan. Berbeda dengan nyeri vulva yang disebabkan oleh suatu kondisi, vulvodynia tidak memiliki penyebab yang jelas.
Rasa sakitnya bisa sangat mengubah hidup sehingga membuat Bunda tidak bisa melakukan aktivitas yang disukai. Perawatan mungkin termasuk obat-obatan, terapi fisik, pembedahan dan dukungan kesehatan perilaku.
Mengenal vulvodynia
Mengutip laman My.clevelandclinic, ada dua jenis vulvodynia yang dapat diklasifikasikan berdasarkan dari mana rasa sakit itu berasal.
1. Vulvodynia terlokalisasi
Seringkali, rasa sakit hanya terjadi di satu tempat, seperti ruang depan vulva atau klitoris. Ruang depan vulva adalah kulit yang terletak di antara labia bagian dalam (bibir vagina) dan pembukaan uretra tempat buang air kecil dan vagina. Klitoris adalah organ kecil seperti manik di bagian atas vulva. vulvodynia terlokalisasi kadang-kadang disebut sindrom nyeri vulva terlokalisasi.
2. Vulvodynia umum
Vulvodynia umum ini menimbulkan rasa sakit tidak hanya terjadi pada satu titik saja. Sebaliknya, Bunda mungkin merasakan nyeri di berbagai bagian vulva atau vagina pada waktu yang berbeda. Bunda mungkin merasakan sakit di seluruh vulva.
Penyebab vulvodynia
Mengutip Women’s Health Magazine, penyebab vulvodynia tidak bisa dipastikan. Nyeri vulva ini tak memiliki alasan yang jelas, bisa datang dan pergi, atau terus-menerus hingga mengalami sakit tak tertahankan.
“Yang kami tahu bahwa vulvodynia adalah masalah dengan saraf sensorik. vulvodynia dapat terjadi kapan saja dalam kehidupan seorang wanita,” kata Nona Tania Adib dari The Medical Chambers Kensington.
Meski begitu ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebabnya dikutip laman My.clevelandclinic.
1. Peradangan
2. Faktor hormonal.
3. Faktor genetik (diwariskan).
4. Cedera pada saraf (masalah neuropatik).
5. Reaksi jangka panjang terhadap infeksi vagina di masa lalu.
6. Otot dasar panggul melemah atau kejang otot.
7. Iritasi akibat produk keras yang menyentuh kulit
Gejala vulvodynia
Rasa sakit yang terkait dengan vulvodynia terasa berbeda pada setiap orang. Kapan rasa sakit mulai, berhenti, atau terasa paling parah juga bervariasi dari orang ke orang. Meski begitu, mungkin Bunda merasakan gejala dari vulvodynia.
- Ada sensasi rasa seperti terbakar
- Pedas
- Menusuk
- Gatal
- Nyeri.
- Denyutan
Diagnosis vulvodynia
Diagnosis vulvodynia dapat dilakukan saat Bunda mengalami tanda-tanda gejalanya seperti penjelasan di atas Bun. Bunda juga bisa melakukan tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis vulvodynia.
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa vulva dan melakukan pemeriksaan panggul dengan spekulum untuk menilai vagina dan leher rahim. Leher rahim adalah bukaan antara vagina dan rahim. Dokter juga akan mengevaluasi otot dasar panggul untuk mengidentifikasi area yang nyeri.
2. Tes titik tekanan
Dokter akan mengusapkan kapas dengan lembut ke bagian vulva dan menanyakan kapan dan di mana bagian yang terasa menyakitkan. Tes ini sangat berguna untuk mendiagnosis nyeri lokal di ruang depan vulva.
Efek samping vulvodynia pada kehamilan?
Dikutip laman Vulvalpainsociety.org, Bunda tidak perlu khawatir karena vulvodynia tidak menimbulkan terhadap kehamilan dan janin di dalam kandungan. Terlebih tidak ada juga efek pada kesehatan bayi secara keseluruhan.
Selain itu, tidak ada bukti bahwa wanita dengan vulvodynia memiliki tingkat persalinan normal yang lebih rendah atau lebih mungkin memerlukan forceps. Beberapa wanita memilih untuk menjalani operasi caesar sebelum persalinan dimulai.
Apakah vulvodynia dapat dicegah?
Sayangnya, vulvodynia tidak dapat dicegah. Mengutip dari laman My.clevelandclinic, tidak ada cukup bukti untuk memprediksi kapan atau apakah vulvodynia akan mereda atau hilang dengan sendirinya. Daripada mencoba pendekatan menunggu dan melihat, jadwalkan kunjungan ke rumah sakit dan konsultasikan ke dokter untuk memulai perawatan yang dapat membantu Bunda.
Pengobatan vulvodynia
Perawatan vulvodynia membutuhkan waktu. Menemukan pengobatan atau kombinasi perawatan yang dapat meredakan nyeri memerlukan trial and error. Perawatan yang pada akhirnya berhasil mungkin tidak langsung berhasil. Bunda bisa melakukan perawatan berikut:
1. Obat topikal
Bunda bisa mengoleskan krim dan salep untuk menghilangkan rasa sakit pada vulva (anestesi) atau menstabilkan saraf. Dokter mungkin juga meresepkan krim topikal yang mengandung estrogen atau campuran estrogen dan progesteron.
2. Obat oral
Antidepresan dan antikonvulsan yang diminum dapat mengurangi nyeri saraf pada vulvodynia.
3. Suntik
Dokter mungkin merekomendasikan suntikan yang mencegah sinyal rasa sakit berpindah dari saraf ke otak lho, Bunda.
4. Terapi fisik
Terapi fisik dapat mengendurkan ketegangan otot di dasar panggul seperti otot, ligamen, dan jaringan ikat di panggul. Hal ini juga dapat mengurangi seberapa sering otot dasar panggul mengalami kejang atau sakit tanpa disengaja. Kejang otot sering terjadi pada vulvodynia. Perawatan mungkin melibatkan peregangan, pemanjangan dan penguatan otot dasar panggul yang lemah.
5. Vestibulektomi
Operasi ini dapat bermanfaat bagi penderita vulvodynia lokal yang nyerinya belum membaik dengan perawatan yang lebih konservatif. Selama prosedur, dokter mengangkat jaringan di bagian vulva yang terasa nyeri.
6. Konseling
Penting buat Bunda untuk konsultasi ke dokter bersama pasangan. Bunda juga bisa mencoba dengan terapi seks yang dapat membantu menyembuhkan rasa sakit akibat vulvodynia termasuk rasa tidak nyaman saat berhubungan seks.
Kapan harus ke dokter?
Buat Bunda yang bingung kapan harus periksa ke dokter saat Bunda merasakan nyeri yang terus-menerus di vulva. Jadwalkan janji temu dengan dokter. Mungkin perlu beberapa waktu untuk menemukan pengobatan yang cocok untuk Bunda.
Perawatan mungkin memerlukan pendekatan perawatan berbasis tim yang melibatkan dokter kandungan, ahli terapi fisik, konselor, dan lainnya. Semakin cepat Bunda konsultasi atau perawatan ke dokter maka semakin cepat dapat merasakan kesembuhan.
Semoga informasi tentang vulvodynia cukup jelas ya Bunda. Semoga informasinya bermanfaat buat Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!