
kehamilan
Kondiloma Akuminata, Kenali Gejala, Cara Mengatasi dan Bahayanya bagi Ibu Hamil
HaiBunda
Rabu, 21 Aug 2024 10:05 WIB

Kutil kelamin dapat terjadi selama kehamilan, Bunda. Memahami penyebab dan gejalanya sangat penting untuk mencegah bahayanya bagi ibu hamil.
Kutil kelamin (kutil anogenital) dalam istilah medis disebut juga kondiloma akuminata atau genital warts. Kondiloma akuminata pada wanita merupakan jenis infeksi menular seksual (IMS).
Apa itu kondiloma akuminata atau kutil kelamin?
Menurut ulasan di National Cancer Institute Amerika Serikat, kondiloma akuminata adalah pertumbuhan yang menonjol pada permukaan alat kelamin atau di dalam dan di sekitar anus, yang disebabkan oleh infeksi jenis human papillomavirus (HPV) tertentu.
Kutil ini juga dapat muncul di bibir dan lidah, serta di mulut dan tenggorokan. Kondiloma akuminata tidak menjadi kanker, tetapi dapat muncul kembali setelah seseorang menjalani pengobatan.
Penyebab kondiloma akuminata pada perempuan yang perlu diwaspadai
Kondiloma akuminata umumnya disebabkan oleh HPV jenis tertentu. American Pregnancy Association (APA) mengatakan bahwa HPV merupakan jenis infeksi menular seksual umum yang menyerang hingga 75 persen laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual. Seringkali, mereka yang tertular HPV tidak mengetahuinya karena tidak menunjukkan gejala dan sembuh dengan sendirinya.
"Ada banyak jenis HPV, dan beberapa di antaranya akan menyebabkan timbulnya kutil kelamin," tulis APA dalam laman resminya.
Menurut ulasan di National Library of Medicine, sejauh ini telah teridentifikasi lebih dari 100 jenis HPV, dengan 40 strain diketahui menyerang area anogenital. Strain paling umum yang menjadi penyebab kondiloma akuminata adalah HPV tipe 6 dan 11.
Kedua strain HPV tersebut memiliki risiko rendah untuk berkembang menjadi keganasan dan menyebabkan 90 persen kutil anogenital.
Gejala kondiloma akuminata yang perlu dikenali
Kondiloma akuminata umumnya tidak bergejala, Bunda. Namun, terkadang kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti:
- Rasa gatal di area genital
- Perdarahan saat berhubungan seksual
- Nyeri di area genital
Munculnya lesi kecil, datar, atau sedikit menonjol juga menjadi gejala khas kutil kelamin. Beberapa orang umumnya merasa khawatir dengan munculnya lesi ini dan sering kali menyebabkan tekanan psikologis dan psikoseksual. Munculnya lesi ini akan tergantung pada jenis HPV dan lokasi infeksi, yang umumnya ditemukan di vagina, vulva, serviks, dan anus.
Cara penularan kondiloma akuminata
HPV adalah virus DNA untai ganda yang utamanya dapat menyebar melalui kontak kulit, biasanya saat berhubungan seksual. Kondiloma akuminata juga rentan berkembang berdasarkan usia, gaya hidup, dan praktik seksual seseorang, Bunda.
Ada beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kutil kelamin, yakni:
- Merokok dapat meningkatkan risiko terkena kutil kelamin
- Pada orang yang pernah terinfeksi HPV, munculnya kutil baru dapat disebabkan oleh paparan baru atau kekambuhan.
- Kutil genital terkadang dapat disebabkan oleh autoinokulasi oleh kutil di tempat lain pada tubuh, seperti dari tangan.
![]() |
Bagaimana kutil kelamin memengaruhi perawatan kehamilan?
Jika Bunda memiliki jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin saat hamil, maka kemungkinan besar hal itu tidak akan memengaruhi kesehatan janin. Kutil kelamin terbukti tumbuh lebih cepat selama kehamilan karena keluarnya cairan, serta perubahan hormon dan sistem kekebalan tubuh. Namun, kutil kelamin selama kehamilan umumnya tidak dianggap menimbulkan risiko serius bagi ibu dan bayinya.
Meski begitu, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter bila memiliki riwayat kondiloma akuminata ya. Asisten dokter di Santa Maria, Holly Ernst, PA-C, mengatakan bahwa dokter perlu mengetahui riwayat ini untuk melakukan evaluasi lanjutan sebagai bagian dari perawatan prenatal.
"Meskipun HPV biasanya tidak memengaruhi ibu hamil dan bayinya yang belum lahir, dokter akan memeriksa adanya kelainan selama kehamilan. Sebab, begitu banyak sel yang tumbuh dan berkembang biak selama kehamilan, sehingga dokter perlu mewaspadai pertumbuhan yang tidak biasa atau perubahan lainnya. Selain itu, beberapa wanita mengalami kutil kelamin yang ukurannya lebih besar dari biasanya saat mereka hamil," ujar
Ernst, dilansir Healthline.
"Bila ibu hamil tidak tahu tengah terpapar HPV atau tidak, dokter akan mengevaluasi untuk mengetahui apakah ia mengidap virus tersebut sebagai bagian dari perawatan pranatalnya," sambungnya.
Bahaya komplikasi penyakit kutil kelamin saat hamil
Ernst mengatakan bahwa kulit kelamin biasanya tidak akan memengaruhi kehamilan. Namun, ada beberapa temuan kasus di mana komplikasi dapat terjadi, Bunda.
"Jika perempuan mengalami infeksi yang aktif selama kehamilan, maka kutil dapat tumbuh lebih besar dari biasanya. Bagi sebagian perempuan, hal tersebut dapat menyebabkan buang air kecil terasa sakit," ujarnya.
Kutil kelamin yang ukurannya besar juga dapat menyebabkan perdarahan saat melahirkan. Terkadang, kutil pada dinding vagina bisa membuat organ intim ini meregang saat melahirkan. Dalam kasus ini, operasi caesar mungkin direkomendasikan.
Perlu dicatat juga, strain HPV yang menyebabkan kutil kelamin belum terbukti meningkatkan risiko keguguran atau masalah saat melahirkan. Kasus penularan pada bayi juga jarang ditemukan.
"Kutil kelamin termasuk jarang ditularkan ke bayi. Pada kasus yang jarang terjadi, bayi yang tertular dapat mengembangkan kutil di mulut atau tenggorokannya beberapa minggu setelah lahir," ungkap Ernst.
Cara merawat ibu hamil dengan penyakit kutil kelamin
Secara khusus, tidak ada pengobatan kondiloma akuminata yang tersedia, Bunda. Hanya ada sedikit obat-obatan yang telah mendapatkan izin untuk digunakan selama kehamilan.
Penggunaan obat kutil kelamin harus dengan resep dokter. Bila dirasa aman, dokter mungkin menggunakan pengobatan topikal untuk menghilangkan kutil saat hamil.
"Ibu hamil tidak boleh menggunakan obat penghilang kulit yang dijual bebas. Penggunaan obat ini mungkin dapat menyebabkan rasa sakit dan iritasi yang parah, terutama bila dioleskan pada jaringan genital yang sensitif," kata Ernst.
Sementara bila ukuran kutil kelamin besar dan dapat mengganggu kesuburan, maka dokter dapat melakukan tindakan lanjutan seperti:
- Membekukan kutil dengan nitrogen cair
- Mengangkat kutil melalui pembedahan
- Menggunakan arus laser untuk membakar kutil
Intinya, bila Bunda memiliki kutil kelamin atau jenis HPV apa pun dan masih khawatir tentang kemungkinan dampaknya terhadap kehamilan, bicarakan dengan dokter. Mereka dapat memberi tahu tentang risiko spesifik yang mungkin terjadi, termasuk perawatan terbaik yang aman untuk Bunda dan Si Kecil di dalam kandungan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kutil Kelamin: Gejala, Penyebab, Komplikasi Kehamilan & Risiko Janin Tertular

Kehamilan
Ibu Hamil Alami Kutil Kelamin, Kenali Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi & Mencegahnya

Kehamilan
Apakah Penyakit Kelamin Jengger Ayam pada Ibu Hamil Berbahaya? Penyebab, Gejala & Cara Mengatasi

Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal

Kehamilan
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda