KEHAMILAN
Hindari Berhubungan Intim di Usia Kehamilan Ini, Bisa Sebabkan Ketuban Pecah Dini
Asri Ediyati | HaiBunda
Rabu, 20 Nov 2024 21:00 WIBBerhubungan intim atau seks adalah bagian alami dan normal dari kehamilan. Dengan catatan, jika ibu hamil mengalami kehamilan yang normal. Gerakan penetrasi dan hubungan seksual tidak akan membahayakan bayi, yang dilindungi oleh cairan air ketuban dan dinding otot rahim.
Sementara, kontraksi orgasme tidak sama dengan kontraksi persalinan. Namun, sebagai tindakan pencegahan umum, beberapa dokter menyarankan untuk menghindari seks pada minggu-minggu terakhir kehamilan, karena percaya bahwa hormon dalam air mani yang disebut prostaglandin dapat merangsang kontraksi.
Satu pengecualian mungkin berlaku bagi ibu hamil yang sudah melewati batas waktu dan ingin menginduksi persalinan. Dalam kondisi ini, bisanya hubungan seks diperbolehkan oleh dokter, Bunda.
Dilansir WebMD, beberapa dokter percaya bahwa prostaglandin dalam air mani benar-benar menginduksi persalinan pada kehamilan cukup bulan atau lewat batas waktu, karena gel yang digunakan untuk "mematangkan" serviks dan menginduksi persalinan juga mengandung prostaglandin. Namun, dokter lain berpikir bahwa hubungan air mani/persalinan ini hanya teori dan bahwa berhubungan seks tidak memicu persalinan.
Mereka mungkin menyarankan ibu hamil untuk tidak berhubungan seks jika mereka memiliki salah satu dari jenis kehamilan berisiko tinggi berikut ini. Salah satu alasan yang membuat seks atau berhubungan intim menjadi berbahaya ketika air ketuban terasa merembes dari vagina, Bunda.
Di usia kehamilan berapa adanya risiko air ketumban rembes dan pecah sebelum waktunya jika berhubungan seks?
Sebabkan ketuban pecah dini, hindari berhubungan Intim di usia kehamilan ini
Kebocoran ketuban sebagian besar ditandai dengan keluarnya cairan bening dan tidak berbau, tetapi mungkin mengandung darah atau lendir. Ini biasanya merupakan tanda persalinan.
Kadang-kadang bisa pecah lebih awal, yang disebut ketuban pecah dini (PROM). Cairan ketuban yang bocor mungkin terasa seperti semburan cairan hangat atau tetesan perlahan dari vagina. Biasanya berwarna bening dan tidak berbau, tetapi terkadang mengandung bekas darah atau lendir.
Jika cairan tersebut adalah cairan ketuban, kemungkinan besar kebocorannya tidak akan berhenti. Jika Bunda merasakan tetesan-tetesan dari vagina, itu berarti harus menghubungi dokter.
Itu mungkin pertanda bahwa dinding yang mengelilingi kantung tempat bayi mungkin telah pecah. Hubungan seksual dalam situasi ini dapat meningkatkan risiko infeksi, Bunda.
Faktanya bahwa tidak umum bagi ketuban pecah sebelum mulai bersalin. PROM, atau kebocoran cairan ketuban setelah 37 minggu, terjadi antara 8-15 persen pada kehamilan. PPROM atau Preterm Premature Rupture of Membrane jauh lebih jarang terjadi, terjadi pada sekitar tiga persen kehamilan. Namun, ini lebih serius, karena disertai dengan risiko persalinan prematur dan kelahiran sebelum 37 minggu.
Risiko kebocoran cairan ketuban
Dikutip dari What to Expect, masalah medis yang mungkin terjadi akibat PROM dan PPROM meliputi:
- Persalinan dan kelahiran prematur, yang merupakan risiko utama PROM dan PPROM
- Infeksi cairan ketuban
- Prolaps atau kompresi tali pusat jika kepala bayi belum masuk ke panggul
Hal yang harus dilakukan jika ada tanda-tanda ketuban rembes
Jika ibu hamil merasa mengalami kebocoran cairan ketuban pada tahap mana pun selama kehamilan, segera hubungi dokter. Dokter dapat membantu mengetahui apakah ketuban benar-benar pecah dan langkah selanjutnya yang harus diambil.
Jika ketuban pecah dan usia kehamilan setidaknya 37 minggu, persalinan kemungkinan akan dimulai dengan sendirinya dalam waktu 24 jam. Jika kontraksi tidak dimulai dengan sendirinya, dokter mungkin akan menginduksi persalinan. Apa pun itu, kemungkinan besar ibu hamil harus sudah melahirkan, Bunda.
Jika mengalami kebocoran cairan ketuban dan selaput ketuban pecah sebelum 37 minggu, dan dokter menentukan bahwa bayi terlalu dini untuk dilahirkan dengan selamat, kemungkinan besar ibu hamil akan menerima antibiotik untuk menangkal infeksi dan mungkin perlu dirawat di rumah sakit.
Penyebab lain ibu hamil dilarang berhubungan intim
Dikutip dari laman Cleveland Clinic ada beberapa penyebab lain yang tak bolehkan ibu hamil berhubungan intim:
- Perubahan serviks: Biasanya, serviks menciptakan penghalang antara vagina dan rahim. Perubahan seperti dilatasi (pembukaan) dini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur jika berhubungan seks.
- Riwayat persalinan prematur atau keguguran: Jika memiliki riwayat persalinan prematur atau keguguran, dokter mungkin meminta untuk tidak berhubungan seks. Air mani mengandung prostaglandin, dan selama orgasme, otak melepaskan oksitosin. Kedua hormon ini berperan dalam merangsang kontraksi.
- Penyakit menular seksual (PMS): Jika dokter mendiagnosis ibu hamil atau pasangannya dengan infeksi menular seksual, jangan melakukan hubungan seksual tanpa kondom sampai telah diobati dan diuji ulang. PMS yang tidak diobati dapat membahayakan bayi.
- Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosis: Sampai dokter menentukan penyebab perdarahan vagina, ibu hamil harus menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seksual.
- Plasenta letak rendah (juga dikenal sebagai plasenta previa): Terjadi ketika plasenta menempel lebih rendah dan dapat menutupi sebagian atau seluruh serviks (pintu masuk rahim). Karena plasenta berada di bagian bawah rahim, ada risiko Bunda mengalami perdarahan pada paruh kedua kehamilan. Ini dapat terjadi setelah berhubungan seks.
Demikian informasi mengenai kondisi ibu hamil yang dilarang berhubungan intim karena dapat menyebabkan ketuban pecah dini. Semoga informasinya bermanfaat ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Wajib Tahu! Ini yang Terjadi pada Tubuh Bunda selama Masa Nifas
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Posisi Hubungan Seks Bisa Menjadi Induksi Alami Merangsang Kontraksi
6 Perawatan Setelah Melahirkan, Bantu Kencangkan Kulit Kendur
7 Persiapan Melahirkan Normal Supaya Berjalan Lancar, Bunda Perlu Tahu
Suamiku, Genggaman Tanganmu Bisa Bikin Persalinanku Lebih Nyaman
TERPOPULER
5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini
Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?
5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen
5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak
Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
15 Film dan Drama Korea Kim Young Kwang Terbaik Rating Tertinggi, Terbaru Trigger
5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini
Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?
5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen
20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Jawaban Nyoman Paul Disinggung soal Rencana Nikah dengan Keisya Levronka
-
Beautynesia
Masuk Jajaran Populer di Netflix, Happy Gilmore 2 Kantongi 46 Juta Penonton
-
Female Daily
Level Up Literasi Keuangan Bisa Tetap Fun: LPS Financial Festival 2025 Akan Hadir di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto Syahrini Rayakan Ulang Tahun di Jakarta, Terungkap Isi Rumah Mewahnya
-
Mommies Daily
8 Rekomendasi Hotel dan Resort Favorit di Bali, Cocok untuk Liburan Keluarga