Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pada Usia Kehamilan Berapakah Bumil Rentan Alami Muntah Berlebih atau Hiperemesis Gravidarum?

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Jumat, 24 Jan 2025 11:50 WIB

morning sickness
Hiperemesis Gravidarum Paling Sering Terjadi saat Usia Kehamilan Berapa? Simak Cara Mengobatinya/Foto: Getty Images/GoodLifeStudio
Daftar Isi
Jakarta -

Kebanyakan para Bunda mungkin menganggap mual-mual saat hamil itu biasa. “Ah, namanya juga ngidam, kan normal.” Tapi tahu nggak sih, ternyata ada kondisi yang jauh lebih berat dari sekadar morning sickness.

Ini disebut hiperemesis gravidarum atau HG. Kondisi ini enggak cuma bikin mual biasa, tapi bisa jadi perjuangan hidup dan mati bagi ibu hamil. 

Apa itu hiperemesis gravidarum?

Dilansir dari Cleveland Clinic, hiperemesis gravidarum (HG) adalah kondisi ketika mual dan muntah yang ekstrem dan terus-menerus terjadi selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi. Hiperemesis gravidarum terkadang disebut morning sickness yang parah. Beda halnya dengan morning sickness.

Morning sickness sangat umum terjadi selama kehamilan hingga 80 persen orang melaporkan mengalaminya. Kondisi ini tidak separah hiperemesis gravidarum dan tidak menyebabkan dehidrasi atau penurunan berat badan.

Morning sickness dapat menyebabkan muntah dan mual sesekali, tetapi Bunda seharusnya masih dapat menahan makanan dan cairan hampir sepanjang hari. Kondisi ini cenderung mereda atau hilang sepenuhnya setelah 12 minggu kehamilan (trimester pertama).

HG jarang terjadi. Kondisi ini memengaruhi kurang dari 3 persen ibu hamil. Hiperemesis gravidarum menyebabkan Bunda muntah beberapa kali sehari. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi.

Gejala HG sering kali berlangsung lebih lama daripada morning sickness. Bunda mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit dengan cairan IV (cairan yang diberikan secara intravena, atau melalui pembuluh darah) jika Bunda mengalami dehidrasi.

Kekurangan cairan dan nutrisi (malnutrisi) menyebabkan komplikasi paling banyak yang terkait dengan HG. Bila Bunda muntah terlalu sering, tubuh Bunda akan kesulitan mendapatkan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkannya. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah. Bunda mungkin juga mengalami pendarahan di tenggorokan atau efek samping lain akibat muntah berlebihan

Usia kehamilan yang rentan alami hiperemesis gravidarum

Dikutip dari Beaumont, para ahli mengatakan bahwa hiperemesis gravidarum disebabkan oleh peningkatan kadar hormon selama kehamilan, namun penyebab pastinya belum diketahui.

Kebanyakan perempuan yang mengalami hiperemesis mulai mengalami gejala antara minggu ke-4 dan ke-6 kehamilan, dan gejala paling parah terjadi antara minggu ke-9 dan ke-13. Kebanyakan bumil akan mulai merasa lega antara minggu ke 14 dan minggu ke 20, namun beberapa akan mengalaminya selama kehamilan.

Pengobatan hiperemesis gravidarum

Perawatan untuk hiperemesis akan bergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Dokter mungkin menyarankan makan makanan yang kering atau hambar dan menghindari makanan pedas dan makan sebelum tidur

Vitamin B6 adalah pilihan pertama untuk obat yang dijual bebas dan antihistamin yang disebut doxylamine (ditemukan dalam beberapa obat tidur) mungkin direkomendasikan berikutnya.

Jahe juga dapat memberikan kelegaan bagi sebagian wanita. Di bawah bimbingan dokter, suplemen jahe atau ginger ale mungkin bisa membantu.

Jika perubahan pola makan, obat-obatan yang dijual bebas, dan istirahat tidak cukup meredakan nyeri, obat resep untuk mual mungkin direkomendasikan. Jika gejalanya parah, rawat inap mungkin diperlukan.

Perawatan di rumah sakit mungkin termasuk:

  • Cairan intravena (cairan IV) untuk meningkatkan hidrasi dan mengembalikan elektrolit, vitamin dan nutrisi yang hilang melalui muntah.
  • Obat mual dapat diberikan secara intravena atau supositoria jika tidak dapat meminum obat melalui mulut.
  • Obat-obatan mungkin diberikan untuk membantu melindungi lambung dan kerongkongan dari asam lambung dan efek muntah.

Dalam beberapa kasus, bentuk nutrisi lain mungkin diperlukan jika Bunda tetap tidak bisa makan dalam waktu lama meskipun sudah menjalani pengobatan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!




(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda