KEHAMILAN
Meghan Markle Dituding Tak Pernah Hamil, Pakai Surrogate Mother untuk Dapatkan Archie & Lilibet
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Senin, 27 Jan 2025 10:10 WIBRumor tak sedap kembali menerpa Meghan Markle. Istri Pangeran Harry ini dituding menggunakan jasa surrogate mother atau ibu pengganti untuk mendapatkan dua anaknya, Archie dan Lilibet.
Rumor ini semakin memanas setelah ayah dan kakak tiri Meghan bicara ke publik. Kakak perempuannya, Samantha Markle, bahkan meminta adiknya ini mengakui rumor tersebut, Bunda.
"Jika mereka menggunakan ibu pengganti, akui saja," kata Samantha kepada jurnalis Dan Wootton, dikutip dari Radar Online.
"Ayah saya mengatakan bahwa sembilan bulan sebelum Archie lahir, [Meghan] mengambil sel telur yang telah dibekukan olehnya. Saya pikir, 'Masuk akal bila ada ibu pengganti yang terlibat'. Namun mengapa dirahasiakan? Daripada berbohong kepada dunia, katakan saja, 'Kami menggunakan ibu pengganti'. Tetapi, itu berarti anak tersebut akan dihapus dari garis suksesi karena seorang pewaris harus dilahirkan dari ibu kerajaan yang memiliki gelar," sambungnya.
Kelahiran Archie sendiri sempat memicu perdebatan di kalangan kritikus, Bunda. Mereka sempat bingung dengan berita kelahiran anak pertama Meghan dan Harry ini.
Archie diketahui lahir pada 6 Mei 2019 di Rumah Sakit Portland di London, yang jaraknya sekitar 32 kilometer (km) dari kediaman Meghan dan Harry di Frogmore Cottage. Padahal, sebelumnya Meghan diperkirakan akan melahirkan di rumahnya.
Spekulasi tentang surrogate mother ini juga dipicu oleh berbagai faktor, termasuk keputusan Meghan mengubah akta kelahiran Archie setelah 11 hari untuk menuliskan gelarnya sebagai "Her Royal Highness, Duchess of Sussex." Selain itu, penundaan Meghan dan Harry dalam memperkenalkan putra mereka yang baru lahir ke publik juga menambah daftar panjang misteri tersebut.
Tidak seperti Pangeran William dan Kate Middleton yang segera memperkenalkan masing-masing dari ketiga anak mereka, Meghan dan Harry menunggu lebih dari dua hari sebelum memperlihatkan putra mereka ke publik. Demikian seperti melansir laman The Economic Times.

Pihak Istana ditekan ungkap kebenaran