KEHAMILAN
Berbahayakah Tensi Tinggi saat Hamil? Simak Penjelasan Dokter
Amrikh Palupi | HaiBunda
Senin, 14 Apr 2025 08:30 WIBTensi tinggi saat hamil merupakan kondisi yang dapat menimbulkan risiko serius bagi ibu hamil dan janin lho, Bun. Hipertensi pada ibu hamil bisa berisiko menyebabkan komplikasi seperti preeklamsia, kelahiran prematur, atau gangguan organ lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau tekanan darah secara rutin selama kehamilan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala hipertensi atau tekanan darah tinggi saat hamil.
Apa itu hipertensi pada ibu hamil?
Mengutip laman Clevelandclinic, hipertensi pada ibu hamil adalah tekanan darah tinggi yang muncul setelah 20 minggu kehamilan dan berakhir beberapa waktu setelah bayi lahir. Kondisi ini terjadi pada sekitar 6 persen hingga 8 persen kehamilan.
Dokter mungkin juga menyebut tekanan darah tinggi selama kehamilan sebagai hipertensi gestasional atau hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan. Hipertensi gestasional berbeda dengan jenis hipertensi lainnya karena dimulai kedua bulan kehamilan dan hilang setelah melahirkan.
Tekanan darah tinggi mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata, jadi penting bagi Bunda untuk konsultasi ke dokter untuk rutin mengukur tekanan darah tinggi. Dari rutin melakukan pemeriksaan maka dokter kandungan akan memantau Bunda dan janin lebih ketat dan membantu Bunda mengelola tekanan darah selama sisa kehamilan.
Penyebab tensi tinggi saat hamil
Penyebab pasti hipertensi selama kehamilan belum diketahui. Namun, beberapa kondisi atau faktor tertentu dapat meningkatkan risiko Bunda mengalami tekanan darah tinggi saat hamil.
Apa saja tanda-tanda tekanan darah tinggi selama kehamilan?
Tekanan darah tinggi kadang-kadang disebut silent killer karena kebanyakan orang tidak menyadari bahwa tekanan darah mereka tinggi. Beberapa tanda lain yang mungkin muncul dan dialami oleh Bunda.
- Pembengkakan (edema).
- Sakit kepala.
- Peningkatan berat badan secara tiba-tiba.
- Perubahan pada penglihatan.
- Mual atau muntah.
- Buang air kecil hanya sedikit-sedikit.
- Nyeri di perut (perut).
Mengutip laman Healthline ada beberapa penyebab lain tekanan darah tinggi saat hamil.
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Tidak melakukan aktivitas fisik atau jarang bergerak
- Merokok atau minum alkohol
- Kehamilan pertama
- Riwayat keluarga mengalami hipertensi terkait kehamilan
- Hamil lebih dari satu anak
- Hamil di atas usia 35 tahun
- Mengidap diabetes atau penyakit autoimun tertentu
- Hamil melalui prosedur bayi tabung
Risiko memiliki tensi tinggi saat hamil
Meski tidak semua orang akan mengalami komplikasi tekanan darah tinggi saat hamil tapi tekanan darah tinggi saat hamil meningkatkan risiko terjadinya komplikasi berikut:
- Kejang
- Stroke
- Kegagalan ginjal sementara
- Masalah hati
- Masalah pembekuan darah
- Bunda juga berisiko lebih tinggi untuk memerlukan persalinan dengan operasi caesar (C-section).
Selain itu, tekanan darah tinggi saat hamil dapat menghalangi plasenta (penyuplai makanan dan oksigen untuk janin) untuk menerima cukup darah. Penurunan aliran darah dan nutrisi ini dapat menyebabkan:
- Berat badan lahir rendah atau pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR). Berat badan lahir rendah adalah ketika bayi lahir dengan berat badan kurang dari 5 pon 8 ons (sekitar 2,5 kg).
- Kelahiran prematur (bayi lahir sebelum 37 minggu kehamilan).
- Kematian janin.
- Induksi persalinan sebelum bayi Anda mencapai usia kehamilan penuh (39 minggu).
- Sebagian besar orang yang mengalami tekanan darah tinggi akan melahirkan bayi yang sehat jika kondisi ini terdeteksi lebih awal dalam kehamilan. Semakin parah kondisi ini, maka semakin besar risiko Bunda mengalami komplikasi serius.
Cara mengatasi hipertensi pada ibu hamil
Cara pertama yang Bunda harus lakukan adalah konsultasi ke dokter. Di situ dokter akan melakukan pengobatan bergantung pada sejauh mana kondisi kesehatan umum Bunda dan usia kehamilan.
Kemudian dokter akan memantau tekanan darah Bunda dengan cermat dan memeriksa gejala hipertensi. Ini mungkin berarti Bunda harus lebih sering mengunjungi dokter untuk memeriksa tekanan darah dan menguji urine untuk mengetahui tanda-tanda preeklamsia.
Selain itu, dokter juga mungkin akan merekomendasikan hal-hal berikut sebagai bagian dari pengobatan:
- Memantau tekanan darah Bunda di rumah.
- Penggunaan obat untuk menurunkan tekanan darah Bunda
- Rawat inap di rumah sakit.
Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tekanan darah Bunda atau mencegahnya memburuk dan menyebabkan komplikasi. Dokter juga akan memantau janin dan melakukan tes rutin untuk memeriksa kesehatannya. Beberapa tes ini termasuk:
- USG (Ultrasonografi).
- Tes non-stres.
- Profil biokimia.
- Doppler ultrasound (jenis USG yang mengukur aliran darah).
- Menghitung gerakan janin (atau menghitung tendangan).
Jika dokter merasa janin akan lahir lebih awal, mereka mungkin akan memberikan steroid yang membantu mematangkan paru-paru janin. Steroid ini mengurangi kemungkinan bayi Bunda mengalami masalah pernapasan saat lahir.
Cara mencegah hipertensi pada ibu hamil
Bunda dapat mencegah tekanan darah tinggi saat hamil. Berikut beberapa cara untuk mencegahnya:
- Faktor risiko hipertensi, seperti obesitas, dapat diminimalisir dengan diet sehat dan olahraga.
- Pastikan berat badan ideal sebelum hamil.
- Konsumsi makanan sehat yang lengkap nutrisi.
- Membatasi asupan garam karena bisa menyebabkan hipertensi dan memengaruhi pertumbuhan janin.
- Hindari merokok dan minum alkohol.
- Kelola stres dengan baik sebelum hamil.
- Mendapatkan cukup istirahat.
Begitulah penjelasan tentang darah tinggi saat hamil, apakah berbahaya atau tidak untuk Bunda dan janin. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
5 Penyakit yang Bisa Memicu Telat Haid
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Jenis Makanan untuk Atasi Hipertensi Selama Kehamilan
7 Cara Menurunkan Hipertensi pada Bunda Hamil
5 Jenis Hipertensi yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Ini Dampak Tekanan Darah Tinggi Sebelum Hamil
TERPOPULER
5 Potret Syifa Hadju & El Rumi Hadiri New York Fashion Week, Foto Bareng Artis Korea
5 Potret Anak Artis yang Akhirnya Diperlihatkan ke Publik, Terbaru Putra Aaliyah Massaid
15 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang Manipulatif, Jangan Sampai Terperdaya!
Ternyata Bergosip Bersama Pasangan Bisa Perkuat Hubungan dan Bikin Harmonis, Ini Kata Studi
Momen Ashanty Wawancara Sahabat Artis untuk Syarat Selesaikan Disertasi S3, Ini Potretnya
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Syifa Hadju & El Rumi Hadiri New York Fashion Week, Foto Bareng Artis Korea
Ternyata Bergosip Bersama Pasangan Bisa Perkuat Hubungan dan Bikin Harmonis, Ini Kata Studi
5 Potret Anak Artis yang Akhirnya Diperlihatkan ke Publik, Terbaru Putra Aaliyah Massaid
15 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang Manipulatif, Jangan Sampai Terperdaya!
10 Tahun Lebih Muda, Kim Jae Won Jadi 'Cinta Terakhir' Kim Go Eun di Yumi's Cells 3
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Lepas Hijab, Marshanda Disebut Kontroversial hingga Kehilangan Pekerjaan
-
Beautynesia
7 Ciri Perempuan Naksir tapi Pura-pura Cuek
-
Female Daily
Dyson Perkenalkan 11 Inovasi Teknologi Terbaru, dari Vacuum Cleaner hingga Hair Care!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Aura Bangsawan Kate Middleton Terpancar, Pakai Tiara Putri Diana Rp 2,2 T
-
Mommies Daily
Cara Memilih 10 Buah dan Sayuran Segar, dari Pisang sampai Buncis