
kehamilan
Berbahayakah Bunda Penderita Ambeien Melahirkan Pervaginam? Ini Kata Pakar
HaiBunda
Senin, 02 Jun 2025 21:40 WIB

Daftar Isi
Kehamilan adalah momen istimewa bagi setiap perempuan. Namun, bagi bunda yang mengalami ambeien (wasir), proses melahirkan, khususnya secara normal, dapat menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Wajar jika bunda bertanya-tanya, “Apakah saya bisa melahirkan normal dengan ambeien?” atau “Apakah berbahaya?”
Apa itu ambeien?
Ambeien (hemoroid) adalah pembengkakan pembuluh darah di area anus atau rektum. Dalam istilah medis, ambeien disebut juga dengan wasir. Meskipun wasir tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun wasir sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Penyakit ini umum terjadi pada pasien yang sering mengalami peningkatan tekanan perut, seperti: Ibu hamil, penderita sembelit, penderita yang terlalu lama duduk, dan sebagainya.
Khusus pada ibu hamil, hormon seks wanita progesteron meningkat sehingga menyebabkan otot-otot usus menjadi rileks dan mempengaruhi kontraksi peristaltik usus sehingga ibu hamil rentan mengalami sembelit yang pada akhirnya akan berubah menjadi wasir.
Ketika janin membesar, tidak hanya tekanan di perut meningkat tetapi juga pembuluh darah di dasar panggul tertekan sehingga darah sulit bersirkulasi sehingga terjadi pembengkakan dan menyebabkan wasir. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology, sekitar 25-35 persen ibu hamil mengalami ambeien, terutama pada trimester ketiga.
Gejala ambeien meliputi:
- Rasa nyeri saat duduk
- Gatal atau panas di sekitar anus
- Benjolan kecil di sekitar anus
- Kadang disertai perdarahan saat BAB
Pada umumnya, beberapa ibu mengalami episiotomi saat melahirkan. Saat ibu dijahit pasca melahirkan, beberapa pembuluh darah di anus mungkin ikut terjahit, sehingga lama-kelamaan sangat rentan terkena wasir.
Persalinan pervaginam atau normal pertama kali memerlukan dorongan yang kuat, ibu menggunakan seluruh tenaganya untuk mendorong janin keluar, sehingga wasir semakin parah. Saat otot sfingter belum pulih dan ibu hamil lagi untuk kedua kalinya, kondisi relaksasi otot akan semakin parah, sehingga wasir semakin parah.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Colorectal Disease, 30 persen pasien melaporkan memburuknya gejala wasir dalam 24 jam setelah melahirkan. Risiko ambeien meningkat tajam setelah persalinan normal, terutama jika fase mengejan berlangsung lama.
Apakah ibu hamil yang mengalami ambeien bisa melahirkan pervaginam?
Dikutip dari Vinmec, pada umumnya, ibu hamil yang mengalami ambeien bisa melahirkan normal atau pervaginam. Pada kasus ambeien yang sudah terlalu bengkak, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan tidak bisa BAB, diperlukan tindakan operasi. Namun, ibu juga perlu menunggu minimal 6 minggu pasca melahirkan sebelum bisa melakukan hemoroidektomi karena harus menunggu jaringan otot di anus kembali normal.
Sementara itu, dilansir dari Babycenter, sekitar 40 persen ibu hamil mengalami ambeien atau robekan kecil di anus yang disebut fisura setelah melahirkan. Pada saat ini, dokter akan membantu menilai tingkat ambeien dan memilih metode pengobatan yang tepat. Kecuali pada beberapa kasus, ambeien perlu diobati sebelum atau segera setelah melahirkan.
Selain itu, menurut sebuah studi dalam Journal of Clinical Medicine (2024), perempuan yang melahirkan secara normal tanpa bantuan lebih sering mengalami ambeien pascapersalinan dibandingkan yang menjalani operasi caesar. Durasi mengejan yang lebih lama dan berat badan bayi yang lebih besar juga dikaitkan dengan peningkatan risiko.
![]() |
Bahaya melahirkan pervaginam bagi penderita ambeien
Berikut beberapa risiko bila Bunda penderita ambeien menjalani persalinan pervaginam atau normal:
1. Ambeien semakin Parah
Proses mengejan saat melahirkan normal meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus. Ini bisa membuat benjolan hemoroid makin besar bahkan keluar dari anus (prolaps) dan sulit masuk kembali. Ini sangat menyakitkan dan bisa mengganggu masa pemulihan.
Dikutip dari NIH, sekitar 43,9 persen perempuan mengalami penyakit perianal (ambeien atau fisura) selama kehamilan atau setelah melahirkan. Risiko meningkat secara signifikan pada trimester ketiga dan setelah persalinan. Selain itu mengejan lama dan berat bayi besar adalah faktor risiko utama memburuknya ambeien saat atau setelah melahirkan.
2. Perdarahan hebat
Jika pembuluh darah pecah saat persalinan, Bunda bisa mengalami perdarahan dari area wasir. Ini berisiko terutama jika ambeien sudah berada pada tingkat lanjut (grade 3 atau 4).
3. Nyeri pasca persalinan yang parah
Rasa nyeri karena luka jahitan setelah melahirkan bisa semakin diperparah oleh nyeri ambeien. Ini bisa menyulitkan bunda untuk duduk, menyusui, dan merawat Si Kecil.
4. Kesulitan buang air besar (BAB)
Pasca persalinan, banyak Bunda yang mengalami sembelit. Bila ditambah ambeien, buang air besar bisa jadi sangat menyakitkan dan menimbulkan trauma.
5. Risiko infeksi
Jika wasir pecah atau mengalami luka terbuka selama persalinan, risiko infeksi akan meningkat, apalagi jika kebersihan area tidak terjaga dengan baik setelah melahirkan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
13 Obat Rumahan untuk Mengatasi Ambeien pada Ibu Hamil

Kehamilan
Wasir saat Hamil Apakah Bisa Hilang? Simak Pengobatan yang Tepat dan Aman

Kehamilan
7 Cara Alami Atasi Ambeien Setelah Melahirkan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Ambeien Sering Terjadi pada Ibu Hamil, Ini 3 Cara Mengatasinya

Kehamilan
9 Cara Mudah Redakan Gejala Ambeien pada Ibu Hamil


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda