KEHAMILAN
Kisah Zuleika Alami Alergi pada Janinnya Sendiri, Kulit Mengelupas saat Hamil
Azhar Hanifah | HaiBunda
Minggu, 20 Jul 2025 14:40 WIBKehamilan sering kali digambarkan sebagai momen paling indah dalam kehidupan seorang ibu. Namun, kenyataan bisa berkata lain bagi sebagian orang, seperti yang dialami oleh Zuleika Closs.
Bukannya menikmati proses kehamilan dengan penuh suka cita, Zuleika justru harus melewati masa penuh luka dan penderitaan fisik yang tidak biasa. Zuleika mengalami kondisi langka yang membuat tubuhnya bereaksi seolah-olah menolak kehadiran janin di dalam kandungannya sendiri.
Reaksi tersebut menyebabkan kulitnya melepuh, mengelupas, hingga menyisakan rasa sakit yang luar biasa. Bagaimana bisa seorang ibu mengalami alergi terhadap janin yang sedang dikandungnya?
Simak kisah lengkap Zuleika dalam artikel di bawah ini untuk mengetahui penyebab, gejala, dan kondisi medis langka yang dialaminya.
Baca Juga : Alergi pada Ibu Hamil Bisa Bahayakan Bayi?
|
Alergi langka pada janin sendiri
Melansir dari laman Daily Mail dan Huff Post, Zuleika Closs, seorang perempuan asal Falmouth, Cornwall, mengalami kondisi medis langka bernama pemphigoid gestationis saat mengandung anak pertamanya, Emmanuel.
Penyakit ini disebabkan oleh jaringan plasenta yang masuk ke dalam aliran darah sang ibu dan memicu reaksi dari sistem imun. Reaksi autoimun inilah yang akhirnya menyebabkan tubuh Zuleika 'menyerang' dirinya sendiri.
Zuleika mulai merasakan gejala saat usia kehamilan 20 minggu. Awalnya, ia merasa seperti ada sesuatu yang merayap di kulitnya, lalu muncul lepuhan berwarna ruam merah yang cepat menyebar dan berubah menjadi merah tua.
“Bagian kaki paling parah. Aku menggaruknya sampai kulitku mengelupas seperti kulit jeruk,” ungkap Zuleika.
Awalnya, dokter mendiagnosisnya dengan scabies dan meresepkan obat serangga serta menyarankan untuk mencuci semua pakaian dengan air panas dan mencuci semua sepatu.
Namun, pengobatan tersebut tidak memberikan hasil. Zuleika bahkan sempat kelelahan secara mental karena tidak ada yang mampu meringankan rasa gatal dan sakitnya. Ia mengaku sampai menangis di ruang tunggu dokter karena merasa tidak didengarkan.
Rasa takut pegang bayi dan kekhawatiran kehamilan selanjutnya
Saat melahirkan di usia kehamilan 38 minggu, Zuleika justru diliputi ketakutan. Ia takut menyentuh bayinya sendiri karena khawatir Emmanuel akan tertular lepuhannya.
“Kontak kulit ke kulit sangat penting untuk bayi baru lahir, tapi aku takut dia akan tertular. Aku menyalahkan diriku sendiri,” katanya
Beberapa hari setelah melahirkan, lepuhan di tubuh Zuleika kembali muncul. Kali ini, seorang dokter menduga ia mengalami gangguan autoimun yang dipicu oleh kehamilan, yaitu kondisi langka bernama pemphigoid gestationis.
Zuleika kemudian diberi antihistamin dosis tinggi, yang membantu meredakan gejalanya. Meski kondisinya mulai membaik, ia masih harus menghadapi bekas luka yang menetap di kulitnya.
Kondisi pemphigoid gestationis tergolong sangat langka, diperkirakan hanya dialami oleh satu dari dua juta kehamilan di dunia. Sayangnya, jika muncul kembali pada kehamilan berikutnya, gejalanya bisa lebih parah.
“Aku ingin Emmanuel memiliki adik, tapi membayangkan harus hamil lagi rasanya sangat menakutkan,” ungkap Zuleika.
Meskipun begitu, Zuleika tetap bersyukur karena memiliki keluarga yang mendukung dan bayi laki-laki yang sehat. Ia mengatakan bahwa rasa sakit dan luka yang dialaminya sebanding dengan kehadiran Emmanuel dalam hidupnya.
Perjalanan Zuleika menjadi pengingat bahwa proses kehamilan bisa dipenuhi tantangan, dan penting bagi tenaga medis serta keluarga untuk lebih responsif terhadap keluhan ibu hamil.
Semoga kisah ini dapat membuka wawasan baru bagi Bunda dan menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya diagnosa yang akurat serta dukungan yang menyeluruh selama masa kehamilan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Perut Bumil Terlihat Lebih Besar dari Usia Kehamilan Sebenarnya? Ini Alasannya, Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil
Catat! Ini 5 Cara Cepat Hamil yang Wajib Dilakukan Calon Bunda
Lakukan 6 Cara Ini Supaya Bunda Cepat Hamil
Bunda Perlu Tahu, Penyebab Ibu Hamil Jadi Lebih Sensitif dan Mudah Menangis
TERPOPULER
5 Potret Juliana Moechtar dan Suami TNI Liburan, Kompak Bareng Anak-anak Sambung
10 Resep Nugget yang Simpel dan Enak, Sehat untuk Bekal
10 Lotion Bayi & Anak untuk Merawat Kulit Kering dan Sensitif, Pilih yang Terbaik
Benarkah Golongan Darah Bisa Memengaruhi Pilihan Pasangan Hidup?
Perjalanan Cinta Nia dan Adit Bersemi di AFI, Ternyata Menunggu 7 Th untuk Menikah
REKOMENDASI PRODUK
10 Lotion Bayi & Anak untuk Merawat Kulit Kering dan Sensitif, Pilih yang Terbaik
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
Botol Susu: Tips Memilih, Cara Sterilisasi untuk Jaga Kesehatan Bayi & Rekomendasinya
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Highlighter yang Bikin Makeup Lebih Stand Out
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Sunscreen untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Bagus
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Cream untuk Bantu Redakan Kembung hingga Kolik Anak
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Posisi Tidur saat Alami Flek di Usia Kehamilan Muda
10 Lotion Bayi & Anak untuk Merawat Kulit Kering dan Sensitif, Pilih yang Terbaik
10 Resep Nugget yang Simpel dan Enak, Sehat untuk Bekal
Cerita Liburan Terakhir Putri Diana Bersama Pangeran William dan Harry
Kenapa Vaksin BCG Tidak Dianjurkan untuk Ibu Hamil?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Ayu Ting Ting Blak-blakan Cerita Momen Ayah Rojak Labrak Tetangga Usai Dicap OKB
-
Beautynesia
Mengenal Disorganized Attachment yang Bikin Hubungan Kurang Nyaman
-
Female Daily
Jomblo dari Lahir! Ini 3 Fakta Menarik Dating Show ‘Better Late Than Single’!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
8 Foto Verrell Bramasta Jadi Duta Maritim, Tampil Gagah Berseragam Loreng
-
Mommies Daily
Man Child dalam Pernikahan, Ketika secara Emosional Suami Belum Dewasa