Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Alergi pada Ibu Hamil Bisa Bahayakan Bayi?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 23 Oct 2019 17:40 WIB

Alergi bisa terjadi pada ibu hamil. Dikhawatirkan bisa membahayakan bayi. Kenali sebab dan cara penangannya, Bun.
Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock
Jakarta - Alergi bisa terjadi pada siapapun. Tak terkecuali ibu hamil.

Pada ibu hamil, alergi bisa memperparah gejala kehamilan dan buat enggak nyaman. Beberapa ibu hamil bisa mengalami alergi sebelum atau justru saat hamil.

"Biasanya ibu yang hamil disertai dengan alergi mungkin dia belum tahu alerginya sebelum hamil," kata ahli alergi dari ENT and allergy Associates, Anastasiya Kleva, MD, dikutip dari The Bump.

Kebanyakan orang mengalami alergi karena kombinasi faktor lingkungan dan genetik. Faktor genetik yang paling berperan, Bun.

"Punya satu orang tua dengan alergi meningkatkan risiko pada ibu hamil," ujar ahli alergi dan imunologi, Purvi Parikh, MD.

Tanda-tanda alergi saat hamil sama dengan orang yang tidak hamil, tapi pada beberapa kondisi sulit ditangani. Beberapa tanda-tanda utama alergi musiman yang mungkin terjadi saat kehamilan menurut Parikh adalah:

- Hidung tersumbat
- Batuk
- Mengi (napas berbunyi)
- Sakit kepala
- Bersin
- Mata gatal dan berair
- Telinga yang terasa gatal
- Tenggorokan gatal
- Ruam

Ilustrasi Ibu hamilIlustrasi ibu hamil/ Foto: iStock

Pada kehamilan, alergi musiman biasanya ditandai dengan mata berair, bersin, dan gatal. Alergi yang tidak dikaitkan dengan tanda-tanda kehamilan tidak menyebabkan demam atau membuat orang tersebut merasa sakit.

Kehamilan kadang-kadang menyebabkan pembuluh darah di sinus tersumbat karena cairan ekstra di tubuh ibu hamil. Hal ini bisa menyebabkan hidung tersumbat.

Kondisi ini biasa disebut rhinitis kehamilan. Bisa bertahan selama periode kehamilan, Bun.

"Alergi yang sebenarnya akan terasa berbeda karena biasanya ada pemicu, dengan gejala hilang ketika pemicu dihilangkan. Biasanya juga disertai bersin dan mata merah," kata Jonathan Schaffir, MD, dokter kandungan dari Ohio State University Wexner Medical Center.

Apakah alergi pada ibu hamil memengaruhi bayi yang dikandung? Kata Schaffir, alergi sangat umum dan ini merupakan cara sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein asing.

"Alergi sebenarnya bukan ancaman bagi kesehatan. Bila alergi musiman terjadi, ini tidak memengaruhi bayi," ujar Schaffir.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Mengutip WebMD, ibu hamil tidak boleh minum obat alergi. Namun, antihistamin dan steroid nasal sprays tertentu aman.

Ibu hamil sebaiknya periksa ke dokter kandungan dan ahli alergi untuk mengetahui cara mengelolanya selama hamil. Dokter mungkin memberi tahu untuk menghindari obat alergi sampai trimester pertama atau melakukan pengobatan lainnya.

Simak juga penyebab utama terjadinya preeklampsia pada ibu hamil di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda