Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Berapa Lama Alami Sakit Perut yang Normal setelah Berhubungan Intim? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 25 Jul 2025 21:40 WIB

Ilustrasi suami istri
Berapa Lama Alami Sakit Perut yang Normal setelah Berhubungan Intim/Foto: Getty Images/milorad kravic
Daftar Isi
Jakarta -

Sakit perut bisa muncul ketika seseorang bercinta dengan pasangannya. Lantas, berapa lama alami sakit perut yang normal setelah berhubungan intim? Kenali penyebab dan cara mengatasinya, Bunda.

Bercinta seharusnya menjadi momen keintiman yang menyenangkan. Namun, ada kalanya sakit perut justru menghampiri dan membuat tidak nyaman setelah sesi bercinta terlewati. 

Sebagian perempuan kerap mengalami hal ini dan tentunya mengganggu kenyamanan bercinta. Meskipun tampak normal dan tak perlu dikhawatirkan karena terjadi pada sebagian perempuan, Bunda perlu mengetahui penyebabnya serta cara mengatasinya agar kondisinya tak lagi berulang.

Penyebab sakit perut setelah berhubungan intim

Munculnya sakit perut setelah berhubungan intim bisa disebabkan beberapa penyebab, Bunda. Menurut dokter kandungan, ada dua alasan utama di balik kondisi ini. Alasan pertama yakni mengalami orgasme.

Mencapai orgasme sendiri merupakan momen yang menyenangkan tetapi juga bisa menyebabkan kontraksi rahim dan menyebabkan sakit perut setelah berhubungan intim. 

Alasan lainnya yang menyebabkan hal ini terjadi yakni Bunda berada dalam masa ovulasi. Penting diketahui bahwa penetrasi yang dalam dapat menyebabkan rasa sakit jika terdapat cairan di area panggul, yang dapat disebabkan oleh pelepasan telur..

Kemudian, alasan lain munculnya gangguan tersebut yakni karena bentuk reaksi terhadap sperma. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa sperma merupakan iritan bagi rahim sehingga rahim dapat bereaksi ketika bersentuhan dengan sperma. Hal ini kemudian bisa menyebabkan kontraksi rahim yang pada gilirannya menyebabkan sakit perut dan kram.

Alasan lain mengapa sakit perut kerap muncul setelah berhubungan intim yakni karena rahim miring. Sekitar 30 persen perempuan ternyata memiliki rahim miring yang artinya rahim mereka berada di belakang. Dalam istilah medis, disebut juga dengan retroverted uterus. Dalam hal ini, ketika penis memberikan tekanan ekstra pada rahim saat bercinta, perempuan mungkin mengalami kram.

Munculnya sakit perut setelah bercinta juga dikaitkan dengan posisi seksual tertentu yang menyebabkan rasa sakit muncul. Seperti diketahui, penetrasi yang dalam saat bercinta dapat menyebabkan rasa sakit. 

Kebanyakan perempuan mengalami nyeri di perut setelah mencoba posisi seksual seperti misionaris atau doggy style. Untuk itu, hindari dorongan yang terlalu dalam dan pilih posisi lain seperti menyamping atau cowgirl. Posisi ini memberikan Bunda kontrol lebih besar atas kedalaman penetrasi dan relatif kurang menyakitkan.

Tak hanya itu, penyebab lain adanya sakit perut usai berhubungan intim yakni karena adanya kontak bakteri. Ada kemungkinan besar bahwa selama bercinta, bersama dengan sperma, bakteri juga dapat masuk ke uretra. Hal inilah yang dapat menyebabkan iritasi dan sakit perut.

Berapa lama sakit perut setelah berhubungan intim berlangsung?

Sakit perut setelah berhubungan intim bisa jadi normal selama berlangsung beberapa detik hingga menit terutama jika disebabkan oleh kram otot akibat aktivitas fisik.

Namun, jika rasanya parah, berlangsung lebih dari beberapa menit atau disertai gejala lain seperti demam atau perdarahan, bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya dan Bunda harus segera berkonsultasi dengan dokter, seperti dikutip dari laman Vinmec.

Cara mengatasi sakit perut setelah berhubungan intim

Mengobati sakit perut setelah berhubungan intim bisa disesuaikan pada penyebab yang melatarinya ya, Bunda. Jika sakit perut tersebut disebabkan oleh posisi atau tindakan tertentu, mungkin perlu untuk menghentikan atau mengubah posisi ke posisi yang lebih nyaman.

Kemudian, jika ada penyebab fisik atau emosional untuk rasa sakit tersebut, perawatan medis dapat membantu. Biasanya, perawatan ini dapat meliputi beberapa hal berikut:

1. Antibiotik untuk mengobati infeksi.
2. Terapi atau konseling untuk kecemasan atau depresi.
3. Operasi untuk mengangkat fibroid atau kista.
4. Pil hormonal untuk mencegah, ovulasi, atau mengobati kista ovarium.

Bunda perlu  berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin terutama jika sakit perutnya sering terjadi. Selain itu, Bunda juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika terjadi adanya gejala tambahan seperti berikut:

1. Demam
2. Perdarahan vagina yang tidak normal
3. Keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis
4. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan beberapa tes untuk menentukan penyebab nyeri dan membantu menyusun rencana perawatan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda