KEHAMILAN
Kasus Kanker Serviks Meningkat pada Perempuan Usia 30-40 Th, Ternyata Ini Faktor Utamanya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 07 Aug 2025 19:50 WIBKanker serviks masih menjadi salah satu ancaman kesehatan bagi perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua, Bunda.
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), diperkirakan terdapat lebih dari 36.000 kasus baru yang terdeteksi setiap tahunnya. Sekitar 70 persen dari kasus baru diketahui pada stadium lanjut, sehingga dapat meningkatkan risiko kematian.
Secara global, kanker serviks menjadi kanker paling umum keempat yang terjadi pada perempuan. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 660.000 kasus baru ditemukan pada tahun 2022, di mana 94 persen dari 350.000 kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Kasus meningkat pada usia 30-40 tahun
Sebuah laporan dari American Cancer Society (ACS) pada tahun 2024 mengungkap bahwa insiden kanker serviks turun 65 persen dari tahun 2012 hingga 2019. Data tersebut mencakup perempuan usia 20 hingga 24 tahun.
Sementara insiden kasus dilaporkan meningkat di kalangan perempuan berusia 30-an sampai awal 40 tahunan. Diagnosis pada perempuan usia 30 hingga 44 tahun meningkat hampir 2 persen per tahun dari tahun 2012 hingga 2019.
"Sebagian besar kanker yang ditemukan pada usia 30-40 ini merupakan tumor stadium awal yang dapat disembuhkan," kata penulis laporan pemerataan kesehatan di Cancer Society, Ahmedin Jemal, dikutip dari NBC News.
"Para peneliti tidak menyelidiki alasan mengapa kanker serviks menjadi lebih umum bagi sebagian perempuan."
Penyebab kasus kanker serviks meningkat
Ada 2 faktor penyebab kasus kanker serviks meningkat di usia 30-40 tahun. Berikut penyebabnya:
1. Tidak melakukan skrining awal kanker serviks
Sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open pada Maret 2025 menunjukkan bahwa persentase perempuan yang menjalani skrining kanker serviks mengalami penurunan, yakni dari 47 persen pada tahun 2019 menjadi 41 persen pada 2023.
Penelitian sebelumnya pada tahun 2024 di diterbitkan di JAMA Network Open juga mengungkap alasan kenapa masih ada perempuan yang tidak menjalani skrining. Beberapa penyebabnya karena mereka masalah ras dan tidak memiliki asuransi kesehatan.
American Cancer Society merekomendasikan agar seseorang menjalani tes HPV (Human papillomavirus) primer setiap lima tahun sejak usia 25 hingga 65 tahun. Jika tes HPV primer tidak tersedia, maka direkomendasikan untuk menggabungkan tes HPV dengan tes Pap setiap lima tahun atau tes Pap saja setiap tiga tahun. Sementara WHO menganjurkan minimal dua kali skrining dengan tes HPV dilakukan, yakni pada usia 35 tahun dan usia 45 tahun.
Skrining dapat membantu dokter menemukan dan mengatasi lesi prakanker sebelum berkembang menjadi kanker. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari separuh perempuan yang didiagnosis kanker stadium belum pernah sama sekali atau belum pernah skrining dalam lima tahun terakhir.
Studi menunjukkan bahwa semakin sedikit perempuan yang melakukan pemeriksaan kanker serviks rutin. Setidaknya perempuan usia 21 hingga 29 tahun cenderung tidak menjalani skrining tepat waktu.
Dalam studi lain di American Journal of Preventive Medicine tahun 2023 juga menunjukkan bahwa hanya 73 persen perempuan dengan skrining abnormal yang menerima perawatan lebih lanjut.
2. Tidak mendapatkan vaksin HPV
Selain skrining, risiko kanker serviks dapat ditekan dengan pemberian vaksin HPV. WHO mengatakan, vaksinasi HPV pada usia 9-14 tahun adalah cara yang sangat efektif untuk mencegah infeksi HPV, kanker serviks, dan kanker terkait HPV lainnya.
Menurut CDC, insiden prakanker serviks turun hampir 80 persen dari tahun 2002 hingga 2008 pada perempuan berusia 20 hingga 24 tahun, yang memenuhi syarat untuk mendapatkan suntik HPV saat remaja. Data lain menunjukkan, insiden kanker serviks turun 65 persen dari tahun 2012 hingga 2019 di antara perempuan berusia di bawah 25 tahun. Sedangkan, angka kematian akibat kanker serviks di antara kelompok usia yang sama turun 62 persen dari tahun 2013-2015 hingga 2019-2021.
"Meskipun vaksin HPV pertama sangat efektif, orang yang divaksinasi dengan vaksin tersebut dapat terinfeksi salah satu jenis HPV yang menyebabkan 30 persen kanker serviks lainnya," kata dokter kandungan dan ginekolog Dr. Rebecca Perkins.
Sejauh ini, pemberian vaksin HPV disarankan untuk dimulai pada masa kanak-kanak. Kemenkes menjelaskan bahwa pemberian vaksin HPV tidak disarankan bagi perempuan berusia di atas 26 tahun.
Meski begitu, ada pula perempuan usia 27-45 tahun yang meminta rekomendasi dokter untuk melakukan vaksinasi HPV. Perlu diketahui, manfaat vaksin ini tidak sebesar perempuan berusia di bawah 26 tahun, karena biasanya mereka sudah terpapar HPV.
Demikian penjelasan terkait kanker serviks dan risikonya pada perempuan usia 30-40 tahun. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Fakta tentang Vaksin Kanker Serviks yang akan Diwajibkan di Indonesia
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Studi Temukan Kasus Kanker Serviks Tidak Terdeteksi pada Wanita yang Dapat Vaksin HPV
Kisah Gloria Ramirez 'Wanita Beracun' Meninggal Misterius usai Didiagnosis Kanker Serviks
Syarat Dapatkan Vaksin HPV untuk Wanita yang Aktif Berhubungan Seksual
7 Tips Menjaga Kesehatan Serviks agar Bunda Cepat Hamil
TERPOPULER
Potret Kirana Larasati Ikut Miss Universe Indonesia 2025, Tampil Memesona di Usia 37 Th
Ternyata Sarapan di Jam Ini Bisa Bikin Diet Lebih Efektif, Sudah Coba Belum?
Ternyata Bayi yang Lahir Bulan Ini Cenderung Lebih Tinggi dan Sehat
Cerita Rachel Amanda saat Tiroidnya Harus Diangkat karena Kanker, Suara Sember selama 3 Bulan
200 Nama Hawaii Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Cantik Penuh Keunikan
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Cerita Donita Bersyukur Kista di Rahim Hilang setelah Minum Air Zamzam
Ternyata Sarapan di Jam Ini Bisa Bikin Diet Lebih Efektif, Sudah Coba Belum?
Potret Kirana Larasati Ikut Miss Universe Indonesia 2025, Tampil Memesona di Usia 37 Th
Ternyata Bayi yang Lahir Bulan Ini Cenderung Lebih Tinggi dan Sehat
Terbukti Secara Ilmiah, Olahraga Ini Bantu Ibu Hamil Lebih Sehat secara Fisik dan Mental
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terpopuler: El Rumi Menang Lawan Jefri Nichol hingga Millane Fernandez Nikah
-
Beautynesia
5 Kebiasaan Makan yang Diam-Diam Bikin Cepat Tua, Kalau Mau Awet Muda Catat!
-
Female Daily
Kolaborasi BLP Beauty dan Du Anyam Hadirkan Sinergi “Be The Strength in You: Berdaya Lewat Berbagi”
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Kim Kardashian Nyeri Punggung karena Nge-Gym, Berobatnya di Meksiko
-
Mommies Daily
Terpopuler: 100 Posisi Seks hingga 30 Worksheet untuk Anak TK