KEHAMILAN
Pil KB untuk Laki-laki Tanpa Efek Samping Ditemukan, Ini Fakta Kontrasepsi Baru!
Melly Febrida | HaiBunda
Sabtu, 16 Aug 2025 23:30 WIBPil KB untuk laki-laki tanpa efek samping telah ditemukan. Pil KB yang baru lolos uji keamanan pertamanya pada manusia bebas hormon dan tidak menunjukkan efek samping serius pada kelompok pria dalam dosis yang digunakan.
Para ilmuwan menguji beberapa pria untuk melihat apakah obat tersebut mencapai kadar yang memadai dalam tubuh, serta melihat apakah memicu efek samping yang serius seperti perubahan detak jantung, fungsi hormon, peradangan, suasana hati, atau fungsi seksual.
Mengenal terobosan baru pil KB untuk pria
Kontrasepsi untuk pria berupa pil KB tidak menggunakan hormon buatan atau mempengaruhi produksi testosteron oleh testis sehingga aman untuk manusia. Dilansir dari ScienceAlert, sebelumnya sudah dilakukan berbagai upaya untuk mengembangkan kontrasepsi pria tapi sebagian besar gagal lolos uji klinis karena efek samping yang tidak dapat diterima.
Pada studi kontrasepsi terbaru ini menunjukkan bahwa obat tersebut ditoleransi dengan baik pada sekelompok kecil pria muda yang sehat dan tampaknya tidak menyebabkan efek samping yang serius pada dosis yang digunakan.
Hasil uji coba keamanan awal, dipublikasikan pada 22 Juli di jurnal Communications Medicine. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menunjukkan secara tepat seberapa efektif obat ini sebagai kontrasepsi.
Cara kerja pil KB pria tanpa efek samping
Pil KB ini dinilai bekerja berbeda dari sebelumnya. Ini berarti pria tidak memerlukan operasi dan kemungkinan efek samping hormonalnya jauh lebih kecil. Masalah ini sebelumnya yang menghalangi upaya untuk mencapai pasar.
Pil KB pria tersebut menggunakan metode baru dengan zat kimia yang dirancang khusus, YCT-529, yang menargetkan reseptor sel spesifik di testis yang disebut reseptor asam retinoat-alfa. Cara kerja YCT-529 ini dengan menghambat reseptor asam retinoat-α (RAR-α) di testis, mencegah produksi sperma tanpa mengganggu hormon seks seperti testosteron.
Secara spesifik, obat ini bekerja dengan memblokir protein yang disebut reseptor asam retinoat alfa, yang diketahui berperan penting dalam pembentukan dan pematangan sperma. Di testis, reseptor biasanya diaktifkan dengan memasukkan kunci — suatu metabolit vitamin A — tetapi obat ini menghentikan kunci ini agar tidak terkunci. Pada gilirannya, pil KB dapat mencegah reaksi berantai yang berujung pada pembentukan sperma.
Para ilmuwan untuk menemukan senyawa dengan efek ini mengharuskannya memeriksa secara cermat struktur reseptor ketika terikat pada kuncinya, serta menguji lusinan molekul untuk melihat molekul mana yang dapat memblokir interaksi tersebut.
Dalam uji praklinis pada tikus laboratorium jantan, obat tersebut menimbulkan efek yang sangat besar pada produksi sperma. Obat ini memicu infertilitas reversibel dalam empat minggu penggunaan, menunjukkan efektivitas 99 persen dalam mencegah kehamilan pada tikus betina yang dikawinkan dengan tikus jantan yang diberi obat.
Ketika obat dihentikan, kesuburan tikus jantan pulih dalam waktu sekitar empat hingga enam minggu.
Uji coba lebih lanjut pada primata nonmanusia menghasilkan hasil yang serupa, dengan jumlah sperma menurun drastis dalam dua minggu setelah memulai obat dan pulih sepenuhnya dalam 10 hingga 15 minggu setelah menghentikan obat. Uji praklinis ini menjadi dasar untuk uji klinis terbaru pada manusia.
"Uji coba melibatkan 16 pria berusia 32 hingga 59 tahun, yang semuanya sebelumnya telah menjalani vasektomi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian, jika obat percobaan ini berdampak jangka panjang terhadap kesuburan," kata Nadja Mannowetz, salah satu pendiri dan kepala ilmuwan YourChoice Therapeutics.
Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang menerima pil plasebo atau dosis obat rendah atau tinggi. Sebagian besar peserta mengonsumsi pil hanya setelah berpuasa selama beberapa waktu, tetapi sebagian kecil juga diberikan dosis setelah makan besar, untuk melihat apakah hal itu memengaruhi kadar obat dalam tubuh.
Di semua dosis dan kondisi yang diuji, kadar obat dalam tubuh mencapai tingkat yang layak, tetapi Mannowetz memperkirakan bahwa, jika disetujui, dosis terakhir akan mendekati dosis tertinggi yang diuji yakni 180 miligram.
Pil KB pilihan baru kontrasepsi pria
Sebelumnya, senyawa serupa, tetapi kurang spesifik, telah terbukti mengurangi produksi sperma pada manusia. Namun, senyawa ini juga memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Seperti merasa mual saat minum alkohol, mengubah kadar garam dalam aliran darah, dan tidak sepenuhnya reversibel pada semua pria. Hal ini membuatnya tidak cocok untuk penggunaan kontrasepsi.
Dr. Stephanie Page, seorang ahli endokrinologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa pria membutuhkan lebih banyak metode kontrasepsi yang reversibel.
Saat ini, satu-satunya pilihan alat kontrasepsi untuk pria adalah kondom dan vasektomi. Pil KB pria yang terakhir dapat dibalik, tetapi tingkat keberhasilan prosedur pembalikan ini sangat bervariasi, tergantung pada seberapa besar kemungkinan seseorang untuk hamil setelahnya.
Jika pil KB ini disetujui maka akan menjadi obat pertama di kelasnya.
"Pil KB pria yang aman dan efektif akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pasangan untuk kontrasepsi," ujar Gunda Georg, seorang profesor di Fakultas Farmasi Universitas Minnesota, tempat molekul obat tersebut dikembangkan.
Universitas Columbia juga terlibat dalam pengembangan obat ini, bersama dengan perusahaan YourChoice Therapeutics, yang mengawasi uji coba tersebut.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)