Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

10 Pantangan Makanan agar Cepat Hamil, Calon Bunda & Ayah Perlu Tahu!

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 22 Aug 2025 17:10 WIB

Ilustrasi wanita makan mi instan depan laptop
10 Pantangan Makanan agar Cepat Hamil, Calon Bunda & Ayah Perlu Tahu!/Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda yang ingin cepat hamil mungkin sudah melakukan berbagai cara. Misalnya saja dalam pantangan makanan, dari makanan yang tinggi lemak transnya sampai alkohol. Calon Bunda dan Ayah ketahui makanan apa saja yang harus dihindari agar cepat hamil.

Kim Rose-Francis RDN, CDCES, LD, ahli gizi terdaftar yang berbasis di Florida dan memiliki spesialisasi di bidang pangan dan nutrisi mengatakan bahwa kesuburan itu kompleks. Banyak faktor yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang atau pasangan untuk hamil.

"Salah satu hal yang saya pertanyakan sebelum memiliki anak adalah seberapa besar peran nutrisi dalam kesuburan dan apakah mengonsumsi (atau menghindari) makanan tertentu harus menjadi bagian dari persiapan saya. Ternyata, nutrisi yang baik adalah kunci kesuburan," kata Rose-Francis dilansir dari Healthline.

10 Pantangan makanan agar cepat hamil

Para ilmuwan salam beberapa tahun terakhir telah melakukan lebih banyak penelitian tentang pola makan dan makanan tertentu yang sebaiknya dipertimbangkan calon orang tua untuk ditambahkan atau dihilangkan demi peluang terbaik untuk hamil.

Menurut Rose-Francis, infertilitas memengaruhi sekitar 10–15 persen pasangan. Meskipun fokus kesuburan sering kali tertuju pada orang yang akan hamil, penting bagi pasangan suami istri untuk mengadopsi kebiasaan yang mendukung kesuburan.

Berikut 10 pantangan makanan agar cepat hamil:

1. Daging merah dan olahan

Penelitian terkini menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan olahan yang tinggi, seperti daging sapi, bacon, hot dog, dan sosis, kemungkinan merupakan faktor makanan yang menyebabkan infertilitas pada semua jenis kelamin.

Sebuah studi menemukan bahwa pria yang mengonsumsi daging olahan dalam jumlah besar memiliki kualitas, jumlah, dan motilitas sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang mengonsumsi ikan.

Daging merah dan olahan, serta asupan protein hewani yang tinggi secara keseluruhan, dapat dikaitkan dengan penurunan kesuburan pada pria dan perempuan. Mengganti beberapa protein ini dengan protein nabati dapat bermanfaat bagi kesuburan.

2. Karbohidrat ultra-olahan

Beberapa penelitian mengaitkan pola makan tinggi karbohidrat ultra-olahan — termasuk makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi — dengan penurunan kesuburan yang cukup signifikan pada beberapa orang. Hubungan ini tampak lebih kuat ketika pola makan tersebut juga rendah serat dan tinggi gula tambahan.

Beberapa contoh makanan IG tinggi antara lain roti putih dan pasta, serta kerupuk putih, makanan penutup, makanan panggang, dan makanan ringan kemasan olahan lainnya.

Sebuah tinjauan menemukan bahwa mengganti makanan dengan indeks glikemik tinggi dengan makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu meningkatkan kesuburan perempuan. Makanan dengan indeks glikemik rendah ini mencakup biji-bijian utuh dan sayuran tertentu yang umum dalam diet Mediterania.

3. Makanan yang dipanggang

Makanan yang dipanggang seperti kue kering, donat, dan kue, terutama yang digoreng atau mengandung margarin, mungkin tinggi lemak trans dan lemak jenuh. Mengonsumsi jenis lemak ini dikaitkan dengan hasil kesuburan yang lebih buruk.

Produsen memproduksi lemak trans ketika mereka menghidrogenasi sebagian minyak nabati untuk membuatnya padat pada suhu ruangan. Pertimbangkan untuk memilih karbohidrat yang lebih sehat dan sumber lemak tak jenuh tunggal.

4. Minuman yang dimaniskan dengan gula

Sebuah studi yang melibatkan 3.828 perempuan berusia 21–45 tahun dan 1.045 pasangan pria mereka yang sedang merencanakan kehamilan menganalisis efek kesuburan dari mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula selama periode hingga 12 siklus menstruasi.

Para peneliti menemukan bahwa pria dan perempuan yang secara teratur mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula, yang didefinisikan sebagai mengonsumsi setidaknya 7 minuman per minggu, mengalami penurunan kesuburan. Cobalah air putih tanpa gula atau air putih sebagai gantinya.

5. Produk susu tertentu

Kandungan lemak dalam produk susu tampaknya memiliki efek kesuburan yang spesifik untuk setiap jenis kelamin. Meskipun produk susu rendah lemak dan skim dapat mendukung kesuburan pria, produk susu berlemak penuh dikaitkan dengan efek sebaliknya. 

Konsumsi produk susu yang tinggi secara keseluruhan, seperti keju dan susu, telah dikaitkan dengan kualitas sperma yang lebih rendah dalam beberapa penelitian. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun produk susu rendah lemak mungkin paling baik untuk mendukung kesuburan pria, susu murni dapat dikaitkan dengan peningkatan kesuburan perempuan.

Sebagai alternatif, Bunda bisa menghindari produk susu dan mengonsumsi berbagai pilihan susu nabati, keju, dan produk susu dengan jumlah lemak yang bervariasi.

6. Makanan cepat saji (fast food)

Mengonsumsi fast food tinggi lemak trans dan garam dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan inflamasi, sehingga mengganggu sistem reproduksi. Dalam studi ditunjukkan bahwa konsumsi fast food berlebih dapat menurunkan peluang hamil hingga 31 persen.

7. Makanan kaleng (BPA)

Kaleng makanan sering dilapisi BPA (Bisfenol-A). Zat kimia tersebut dapat mengganggu sistem endokrin (endocrine disruptor) dan menurunkan kualitas sperma.

8. Protein hewani yang terlalu matang

Daging yang gosong mengandung senyawa heterosiklik amina (HCA) dan PAH yang bersifat karsinogenik, dan dapat menghambat kesuburan jika dikonsumsi berulang.

9. Alkohol

Alkohol termasuk makanan yang toksik untuk sel telur dan sperma. WHO menyebutkan alkohol dapat menurunkan produksi hormon luteinizing dan FSH sehingga mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi.

10. Makanan yang terlalu asin

Asupan sodium tinggi dapat mengganggu tekanan darah dan fungsi ginjal, dan secara tidak langsung berdampak pada keseimbangan hormonal yang berperan dalam proses ovulasi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda