Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Turun Berat Badan Bisa Bantu Tingkatkan Peluang Kehamilan Alami, Tapi Tidak Selalu untuk IVF

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 22 Aug 2025 18:50 WIB

Ilustrasi Suami Istri dan Dokter
Ilustrasi Bayi Tabung atau IVF/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PrathanChorruangsak
Jakarta -

Menurunkan berat badan bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan peluang hamil. Berat badan yang ideal kerap dikaitkan dengan kesuburan, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Sayangnya, cara tersebut nampaknya tidak memengaruhi peluang hamil melalui in vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung, Bunda. Hal tersebut diketahui dari hasil studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Moscho Michalopoulou dan rekanan dari University of Oxford.

Menurut studi yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine ini, meski intervensi penurunan berat badan tampaknya bisa meningkatkan kemungkinan kehamilan spontan, besar dari manfaat tersebut tidak diketahui jelas dalam meningkatkan peluang kehamilan yang diinduksi IVF. Selain itu, tidak diketahui juga apakah penurunan berat badan dapat meningkatkan peluang kelahiran hidup.

Dikutip dari Reuters, studi ini meneliti intervensi penurunan berat badan yang mencakup diet rendah kalori, program olahraga yang disertai rekomendasi makan sehat, dan farmakoterapi yang disertai saran diet dan aktivitas fisik. Dari semua cakupan tersebut, tidak ada satu pun yang tampak lebih baik daripada yang lain.

"Penurunan berat badan pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas memiliki banyak manfaat kesehatan yang diketahui, (dan) beberapa pasien juga dapat mencapai kehamilan yang diinginkan sebagai konsekuensi dari penurunan berat badan," tulis spesialis IVF di Beth Israel Deaconess Medical Center/Harvard Medical School di Boston, Dr. Alan Penzia.

"(Namun dalam pengambilan keputusan tentang IVF) Kita harus mempertimbangkan penurunan kesuburan yang signifikan seiring bertambahnya usia, dan faktor-faktor lain yang tidak dapat diatasi dengan penurunan berat badan."

Studi lanjutan tetap dibutuhkan untuk meneliti kaitan berat badan dan keberhasilan program IVF. Pasalnya, studi terbaru ini berskala kecil dan metode yang digunakan beragam, sehingga menyulitkan peneliti untuk membandingkan hasilnya. Para peneliti juga menemukan bahwa penurunan berat badan tampaknya tidak meningkatkan risiko keguguran.

Meski begitu, studi ini setidaknya bisa menjadi rekomendasi bagi pasangan suami istri yang ingin memulai program hamil. Meski manfaatnya tidak selalu terlihat di IVF, penurunan berat badan memang terbukti bisa meningkatkan peluang hamil alami.

"Intervensi penurunan berat badan sebelum IVF tampaknya meningkatkan peluang kehamilan, terutama konsepsi tanpa bantuan (alami). Namun, studi-studi tersebut berskala kecil dan menyulitkan penentuan manfaat intervensi tertentu," demikian kesimpulan dari studi.

Berat badan dan kehamilan alami

Tak sedikit studi mengaitkan berat badan ideal dengan kesuburan dan peluang hamil alami. Salah satunya adalah studi yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Internal Medicine tahun 2012.

Studi ini mengungkapkan bahwa laki-laki yang kelebihan berat badan dan obesitas lebih mungkin menghasilkan jumlah sperma yang lebih sedikit, atau bahkan tidak menghasilkan sperma sama sekali, dibandingkan dengan laki-laki dengan berat badan normal (ideal).

"Meskipun hasilnya tidak membuktikan bahwa kelebihan berat badan dapat menyebabkan masalah kesuburan, tetapi memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit dapat membuat seorang laki-laki lebih sulit untuk mendapatkan anak," ujar tim penulis, dikutip dari laman Harvard School of Public Health.

Dalam studi, para peneliti menggabungkan data dari 14 studi yang membandingkan jumlah sperma pada laki-laki yang kelebihan berat badan, obesitas, dan berat badan normal. Peneliti menemukan bahwa laki-laki yang kelebihan berat badan 11 persen lebih mungkin memiliki jumlah sperma rendah dan 39 persen lebih mungkin tidak memiliki sperma saat ejakulasi.

Sementara pada laki-laki yang obesitas, 42 persen lebih mungkin memiliki jumlah sperma rendah dibandingkan laki-laki dengan berat badan normal dan 81 persen lebih mungkin tidak menghasilkan sperma.

Pada perempuan, berat badan berlebih yang dikaitkan dengan kesuburan pernah diteliti dan dipublikasikan dalam Journal of the Turkish-German Gynecological Association tahun 2015. Studi menerangkan bahwa perempuan yang kelebihan berat badan memiliki insiden disfungsi menstruasi dan anovulasi yang lebih tinggi. Mereka juga berisiko tinggi mengalami masalah reproduksi.

Benarkah IVF dapat meningkatkan berat badan?

Kekhawatiran tentang kenaikan berat badan selama perawatan kesuburan seperti IVF juga sering muncul. Faktanya, perawatan kesuburan tidak secara langsung menyebabkan kenaikan berat badan, Bunda. Namun, faktor-faktor tertentu di sekitar perawatan mungkin berkontribusi terhadap perubahan sementara.

Dilansir laman Mount Sinai Fertility, obat-obatan hormonal yang digunakan dalam beberapa perawatan kesuburan memang dapat menyebabkan retensi cairan ringan, yang dapat membuat perut terasa kembung sementara atau sedikit fluktuasi berat badan. Namun, hal tersebut bersifat tidak permanen dan biasanya hilang setelah perawatan.

Hal yang sama juga dijelaskan dalam studi di Frontiers in Reproductive Health tahun 2024. Temuan studi ini membantah mitos bahwa terapi hormon menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan secara klinis.

Demikian studi yang menjelaskan kaitan berat badan dengan peluang hamil. Semoga informasi ini bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda