Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Simak Aturan Berhubungan Seks saat Bunda dan Ayah Menjalani IVF

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Minggu, 30 Jul 2023 21:20 WIB

Melakukan hubungan seks saat IVF terkadang bisa menjadi hal yang dikhawatirkan dapat menggagalkan proses IVF, tapi bukan berarti benar-benar dilarang, ya Bunda.
Simak Aturan Berhubungan Seks saat Bunda dan Ayah Menjalani IVF/Foto: Getty Images/iStockphoto/silverkblack

Saat menjalani proses IVF, Bunda memang akan melewati banyak tahapan, mulai dari USG, pemeriksaan darah, dan suntikan, hingga penantian dan bertanya-tanya apakah akan berhasil mendapatkan kehamilan. .

Untuk itu, Bunda dan Ayah tentu akan perlu saling mendukung sepanjang prosesnya. Lalu, apakah Bunda masih bisa berhubungan seks dengan Ayah selama proses IVF? 

Jawabannya ternyata sedikit lebih kompleks daripada ya atau tidak yang sederhana, tetapi yakinlah, Bunda masih bisa memiliki momen intim selama Bunda berhati-hati dan memahami risikonya.

Aturan berhubungan seks saat Bunda dan Ayah jalani IVF

Bisakah Bunda berhubungan seks saat jalani IVF? Adakah aturannya terkait hal ini? Seperti dilansir dari Romper, "Ini adalah pertanyaan yang sangat umum di antara pasien," kata Dr. Rebecca Flyckt, MD, ahli endokrinologi reproduksi bersertifikat dan kepala divisi endokrinologi reproduksi dan infertilitas, seperti dikutip dari Romper.

Jawabannya adalah "Ya, berhubungan seks selama proses IVF dianggap aman dan sehat, tetapi dengan beberapa rambu,” katanya. 

“Kekhawatiran terbesar bagi pasien adalah ketika indung telur mereka mulai tumbuh, sel telur menjadi lebih besar dan membuat banyak kista, sehingga seks menjadi tidak terasa nyaman. Saya selalu memberitahu pasien bahwa jika mereka merasa sakit saat berhubungan, itu berarti tubuh mereka memberi tahu bahwa mungkin saatnya mereka berhenti dan menunggu sampai setelah proses IVF," jelasnya.

Banner Vitamin Terbaik

Sementara itu, Dr. Peter Rizk, MD, FACOG, kepala endokrinologi reproduksi & infertilitas di University of South Alabama menjelaskan, “Mengistirahatkan panggul atau tidak melakukan hubungan seks saat menjalani transfer embrio IVF biasanya dianjurkan kepada pasien. Tetapi saat ini untuk wanita sehat tanpa faktor risiko tinggi, biasanya baik-baik saja melakukan hubungan intim kecuali ada komplikasi atau masalah lain,” ucapnya.

Inilah mengapa penting untuk mendengarkan tubuh Bunda. Saat berada di bagian siklus IVF ketika Bunda melakukan suntikan dan mencoba mengeluarkan banyak sel telur dari ovarium, ovarium bisa membesar dan agak berat. Ketika mereka seperti ini, mereka berpotensi memutar dan disebut torsi ovarium serta akan memerlukan operasi darurat.

“Melakukan hubungan intim, khususnya penetrasi, bukanlah ide bagus karena Bunda bisa berisiko memutar ovarium,” kata Dr. Kimberly Keefe Smith, MD , OB-GYN bersertifikat di Brigham and Women's Hospital. “Untungnya hal ini sangat jarang, tetapi hubungan penetrasi adalah sesuatu yang ingin kami hindari selama siklus IVF yang sebenarnya, selama suntikan di mana kami menumbuhkan folikel.”

Bunda juga harus berbicara dengan dokter tentang apakah aman hamil saat meminum obat yang diresepkan selama perawatan IVF. Keefe Smith menunjukkan bahwa seks tanpa kondom jelas dapat menyebabkan kehamilan, dan beberapa obat yang mungkin Bunda minum tidak aman untuk mengekspos embrio.

Beberapa dokter mungkin melarang berhubungan seks setelah transfer embrio untuk mencegahnya lepas atau tidak tertanam dengan baik, kata Flyckt. Tetapi dia mengutip sebuah studi tahun 2020 yang menegaskan bahwa seks tidak akan membuat calon bayi lepas dari tempat terbaiknya. Saya menggunakan data itu untuk meyakinkan pasien bahwa seks itu sehat, aman, dan normal. Data mengatakan bahwa Bunda tidak perlu melakukan istirahat total atau istirahat panggul .”

Lalu apakah seks bisa membantu keberhasilan IVF? Cari faktanya di halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.


BISAKAH SEKS MEMBANTU KEBERHASILAN IVF?

Ilustrasi Suami Istri

Simak Aturan Berhubungan Seks saat Bunda dan Ayah Menjalani IVF/Foto: Getty Images/iStockphoto/silverkblack

Karena orgasme dikaitkan dengan membantu hamil lebih cepat, mengapa apakah bisa mendukung program IVF juga? “Ada teori bahwa mungkin orgasme bisa membantu karena pelepasan endorfin, dan mungkin akan bermanfaat. Menurut saya tidak ada salahnya orgasme selama siklus IVF selama itu tidak melibatkan penetrasi vagina atau penetrasi anal apa pun, karena ovarium berada tepat di sebelah kedua lokasi tersebut,” kata Keefe Smith.

“Kami tidak benar-benar melihat data bahwa seks itu berbahaya atau pun bermanfaat,” kata Flyckt. “Ada beberapa pertanyaan seputar waktu transfer embrio apakah mungkin ada manfaatnya berhubungan seks. Tapi saya pikir ketika melihat datanya, tidak apa-apa berhubungan seks di sekitar transfer embrio. Itu tidak serta merta meningkatkan peluang untuk hamil, tetapi mungkin juga tidak menurunkannya."

Adakah pantangan dalam hubungan seks selama IVF?

Kedua dokter menunjukkan pentingnya menghentikan hubungan seks jika mengalami ketidaknyamanan untuk mencegah torsi ovarium. Ada beberapa hal lain yang mereka ingin Bunda perhatikan. 

Pertama: gunakan proteksi

“Jika tidak menggunakan kondom, kemungkinan ada sperma yang masuk ke saluran reproduksi, bahkan jauh sebelum pengambilan sel telur pada akhir proses IVF, sperma tersebut dapat tetap hidup hingga lima hari ke atas dan dapat membuahi sel telur yang kebetulan dilepaskan di dalam tubuh baik sebelum atau setelah pengambilan sel telur,” kata Flyckt.

Ini berarti dokter tidak akan memiliki kendali atas berapa banyak embrio yang mungkin ada di tubuh Bunda, dan bisa hamil kembar dua, kembar tiga, bahkan kembar empat, katanya.

Kedua: Berpantang seks sebelum pengambilan sampel

Flyckt juga meminta pasiennya untuk berpantang selama dua hari sebelum mereka perlu mengumpulkan sperma untuk memastikan mereka mendapatkan sampel yang baik.

“Sebelum pengambilan telur, kami biasanya memberi masa pantang selama dua hari untuk pasangan pria. Sperma yang kami dapatkan yang akan kami satukan dengan sel telur pada hari pengambilan sel telur memiliki kualitas terbaik seperti setelah dua hari pantang. Jadi kami tidak ingin pasien berhubungan seks malam sebelum pengambilan telur atau malam mereka melakukan pemicunya, ”katanya.

Flyckt mengatakan bahwa seks adalah salah satu cara Bunda dan pasangan dapat tetap terhubung melalui proses IVF yang sulit, dan itu cara yang bagus untuk menunjukkan dukungan satu sama lain dan menghilangkan stres selama proses IVF yang bisa dibilang cukup melelahkan. 

Saksikan juga video tentang serba-serbi bayi tabung berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda