
kehamilan
9 Ciri-Ciri Orang Hamil dari Wajah, Bengkak hingga Berjerawat
HaiBunda
Kamis, 28 Aug 2025 11:25 WIB

Daftar Isi
- Ciri-ciri orang hamil yang bisa dilihat dari raut wajah
- Kata dokter soal perubahan wajah ibu hamil
- Benarkah jenis kelamin bayi bisa dilihat dari ciri-ciri kulit wajah ibu hamil?
- 7 Perawatan wajah dan kecantikan yang aman untuk ibu hamil
- Ciri-ciri orang hamil selain dari raut wajah yang bisa dikenali dari bentuk tubuh
Bunda tentu merasakan kalau kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh. Perubahan ini tidak hanya terasa dari leher ke bawah, tapi juga bisa terlihat di wajah.
Hormon yang meningkat untuk mendukung janin membuat kondisi wajah ikut berubah sehingga ciri-ciri orang hamil seringkali bisa dikenali dari raut wajahnya. Bahkan, ada anggapan bahwa perubahan wajah Bunda bisa memberi petunjuk soal jenis kelamin janin.
Penasaran fakta sebenarnya sekaligus cara menjaga wajah tetap sehat selama hamil? Yuk, simak rangkuman informasi yang HaiBunda tulis berikut ini!
Ciri-ciri orang hamil yang bisa dilihat dari raut wajah
Melansir Firstcry Parenting dan Hopkins Medicine, ada sejumlah ciri-ciri orang hamil yang bisa dikenali hanya dari perubahan pada wajah. Yuk, simak bersama, Bunda!
1. Wajah membengkak
Salah satu ciri-ciri orang hamil yang cukup mudah dikenali adalah wajah yang tampak lebih bulat atau tembam. Pembengkakan ini biasanya disebabkan oleh retensi cairan yang meningkat saat tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan hormon. Selain itu, aliran darah yang lebih banyak juga berkontribusi membuat wajah tampak sedikit bengkak.
Meski normal terjadi, Bunda tetap perlu waspada, ya. Jika pembengkakan wajah terasa berlebihan, disertai sakit kepala hebat atau pandangan kabur, bisa jadi ini tanda preeklamsia. Segera periksakan diri ke dokter bila gejala ini muncul.
2. Jerawat
Sudah menjadi hal yang normal bagi ibu hamil memiliki jerawat di wajah, terutama saat memasuki trimester pertama. Hampir sebagian besar ibu hamil pernah mengalaminya, meski tingkat keparahannya bisa berbeda pada setiap orang.
Peningkatan hormon merangsang kelenjar minyak untuk menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak. Ketika produksi minyak berlebih bercampur dengan sel kulit mati, pori-pori wajah menjadi lebih mudah tersumbat dan berujung jadi jerawat.
Pada sebagian ibu hamil, jerawat bahkan bisa muncul lebih banyak dari biasanya sehingga menimbulkan rasa kurang percaya diri. Meski begitu, Bunda tidak perlu cemas berlebihan. Jerawat saat hamil bersifat sementara dan akan berangsur membaik seiring hormon kembali stabil setelah persalinan.
3. Kemerahan pada kulit
Tanda lain yang bisa terlihat dari wajah saat seseorang hamil adalah munculnya rona kemerahan yang lebih jelas dibanding biasanya. Perubahan ini terjadi karena volume darah dalam tubuh meningkat selama masa kehamilan, Bunda.
Jantung bekerja ekstra untuk memompa darah tambahan guna menunjang kebutuhan janin sehingga tekanan pada pembuluh darah ikut bertambah. Efeknya, kulit wajah tampak memerah seperti setelah beraktivitas fisik, meski sebenarnya hal itu murni akibat perubahan alami di dalam tubuh.
Pada sebagian ibu hamil, kemerahan bisa terlihat hanya di pipi. Namun, ada juga yang muncul di dahi atau bahkan menyebar hampir ke seluruh wajah.
4. Kulit sensitif
Peningkatan hormon saat hamil sering kali membuat kulit Bunda lebih rentan dan sensitif dibanding biasanya. Produk skincare yang sebelumnya terasa aman, bisa saja tiba-tiba menimbulkan reaksi tak nyaman, seperti perih, kemerahan, atau kulit menjadi lebih kering. Untuk mengurangi risiko iritasi, cobalah beralih ke produk dengan kandungan lembut atau bahan alami yang lebih ramah bagi kulit selama kehamilan.
5. Bercak cokelat (melasma)
Selain wajah yang tampak lebih merah, ibu hamil juga kerap memiliki bercak cokelat atau melasma. Perubahan ini dipicu oleh lonjakan hormon kehamilan yang merangsang produksi melanin berlebih di kulit sehingga bercak cokelat bisa terlihat di beberapa bagian wajah seperti pipi, dahi, atau dagu.
Awalnya bercak tersebut mungkin tampak samar, tetapi seiring bertambahnya usia kehamilan warnanya bisa menjadi lebih jelas. Walaupun demikian, hiperpigmentasi ini biasanya akan berangsur memudar setelah persalinan, apalagi jika Bunda rutin menjaga kulit menggunakan perlindungan tabir surya dari paparan sinar matahari langsung.
6. Bintik-bintik dan tahi lalat
Mirip dengan melasma, lonjakan hormon progesteron dan estrogen saat hamil juga berpengaruh pada aktivitas sel melanin di kulit. Produksi pigmen yang meningkat inilah yang membuat tanda alami di wajah, seperti bintik kecil atau freckles dan tahi lalat, terlihat lebih pekat dibanding sebelumnya.
7. Mata bengkak
Walaupun sudah beristirahat cukup, perubahan pada area mata sering kali tetap terlihat saat hamil. Kelopak bisa tampak bengkak dengan kantung tebal di bawah mata, menunjukkan wajah seolah tanda kurang tidur.
Memasuki trimester akhir, kondisi ini bisa semakin parah. Tidur Bunda kerap terganggu karena harus sering buang air kecil di malam hari, ditambah rasa lelah akibat membawa beban tubuh yang semakin bertambah.
8. Hidung bengkak
Ciri orang hamil lainnya terlihat dari perubahan hidung. Selama kehamilan, hormon estrogen meningkat sehingga aliran darah ke membran mukosa juga bertambah.
Jadi, hidung Bunda bisa tampak sedikit lebih besar atau membengkak dibanding biasanya. Perubahan ini sering kali cukup mencolok sehingga membuat wajah Bunda terlihat berbeda, terutama saat bercermin atau difoto.
9. Kulit bersinar (pregnancy glow)
Kulit bersinar atau pregnancy glow adalah salah satu ciri orang hamil yang paling disukai banyak Bunda. Selama kehamilan, tubuh mengalami lonjakan hormon, terutama estrogen dan progesteron, yang memengaruhi produksi minyak alami di kulit. Minyak ini membantu menjaga kelembapan kulit, sehingga wajah tampak lebih lembut dan bercahaya.
Selain itu, aliran darah meningkat selama trimester kedua, membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke permukaan kulit. Hal ini membuat wajah tampak lebih segar, sehat, dan "bercahaya" dari biasanya. Beberapa Bunda bahkan merasa seperti memiliki efek highlight alami tanpa perlu kosmetik tambahan.
Namun, pregnancy glow tidak selalu berarti kulit sempurna tanpa masalah. Sebagian Bunda mungkin tetap mengalami jerawat atau kulit sensitif, tapi secara keseluruhan, cahaya alami ini adalah salah satu tanda khas kehamilan yang paling mudah dikenali.
Kata dokter soal perubahan wajah ibu hamil
Beberapa bulan lalu, viral kisah seorang bumil bernama Farah yang menceritakan perubahan drastis pada wajahnya selama kehamilan. Saat menginjak usia delapan bulan, ia menghadapi masalah kulit langka yang tidak hanya mengubah penampilannya, tetapi juga memengaruhi rasa percaya dirinya, Bunda.
“Perubahan pertama yang saya sadari adalah ketika perawatan kulit rutin saya tidak lagi efektif. Setiap pagi saya bangun dengan jerawat pustula dan kulit terasa terbakar serta gatal. Saat itu, saya bahkan belum tahu kalau sedang hamil,” ungkap Farah, seperti dikutip dari The Sun.
Perubahan pada wajahnya tidak berhenti begitu saja. Memasuki bulan keempat kehamilan, Farah mulai menyadari bahwa garis senyum di wajahnya terlihat lebih dalam. Saat memasuki bulan keenam, kerutan di dahi pun mulai muncul dan semakin jelas seiring berjalannya waktu.
Farah mengaku sempat kebingungan mencari solusi dan membaca berbagai artikel. Sayangnya, tidak banyak yang bisa ia lakukan untuk menangani masalah kulit tersebut.
Konsultan dermatologi sekaligus Presiden Komite Malaysian Allergic Contact Dermatitis, dr Teeba Raja, menanggapi kisah Farah. Ia menjelaskan bahwa jerawat memang dialami sekitar 42 persen ibu hamil, terutama di trimester pertama.
Peningkatan kadar androgen membuat kelenjar minyak bekerja lebih aktif, sehingga produksi sebum meningkat. Selain itu, kulit juga kerap mengalami perubahan seperti terlihat kusam dan muncul pigmentasi, termasuk melasma atau yang dikenal sebagai pregnancy mask.
"Pigmentasi seperti melasma dan linea nigra, garis vertikal gelap di perut, biasanya muncul pada trimester kedua dan ketiga karena hormon estrogen dan hormon perangsang melanosit meningkat," jelas Dr Teeba.
Pada trimester ketiga, kulit ibu hamil cenderung lebih kering dan sensitif akibat peregangan dan perubahan struktural. Dr Teeba menekankan, bumil sebaiknya menghindari penggunaan retinoid dan hidrokuinon, serta berhati-hati dengan asam salisilat, terutama dalam konsentrasi tinggi atau bentuk oral.
Sebagai alternatif, ia menyarankan penggunaan pembersih lembut dan non-komedogenik, serta bahan aktif yang aman seperti asam azelaic dan niacinamide. Serum vitamin C dan tabir surya juga krusial untuk menjaga kulit tetap sehat, terlindungi, dan terawat.
Selain perawatan kulit, Dosen Klinis Obstetri & Ginekologi University Putra Malaysia, Dr. Nurul Iftida Basri, mengingatkan bahwa stres dan kurang tidur dapat memperburuk kondisi kulit. Oleh karena itu, dukungan pasangan dan keluarga besar sangat penting untuk membantu Bunda tetap kuat menghadapi berbagai perubahan fisik dan emosional.
Benarkah jenis kelamin bayi bisa dilihat dari ciri-ciri kulit wajah ibu hamil?
Di samping berbagai tanda kehamilan yang muncul di wajah, ada anggapan bahwa Bunda bisa menebak jenis kelamin bayi hanya dari ciri-ciri kulit ibu hamil.
Anggapan ini tentu tidak benar, karena berasal dari tradisi lisan yang diwariskan turun-temurun. Dahulu, orang-orang mengamati perubahan fisik selama kehamilan dan membuat tebakan, di mana hal ini tidak didukung bukti ilmiah.
Menurut studi yang dipublikasikan oleh American Academy of Dermatology (AAD), perubahan pada wajah ibu hamil seperti jerawat, kulit kusam, atau bercak hitam lebih disebabkan oleh hormon kehamilan, termasuk peningkatan estrogen, progesteron, dan produksi sebum di kulit.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Birth juga menegaskan bahwa tidak ada hubungan ilmiah antara gejala kehamilan, termasuk perubahan pada wajah atau kulit, dengan jenis kelamin bayi.
Dengan demikian, Bunda perlu tahu bahwa ciri-ciri kulit selama kehamilan tidak bisa dijadikan patokan untuk menebak apakah bayi laki-laki atau perempuan.
7 Perawatan wajah dan kecantikan yang aman untuk ibu hamil
Merawat wajah selama kehamilan tetap bisa dilakukan, asalkan Bunda memilih cara dan produk yang aman. Ada berbagai opsi yang bisa dicoba untuk menjaga kulit tetap sehat, lembap, dan terhindar dari kusam. Berikut beberapa perawatan yang bisa Bunda lakukan:
1. Masker wajah dengan bahan alami
Bunda bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dapur sebagai masker, misalnya madu, yoghurt, oatmeal, atau timun. Selain bebas risiko, masker alami ini mampu melembapkan dan menenangkan kulit tanpa menimbulkan efek toksik.
2. Perawatan wajah yang menghidrasi
Kulit cenderung lebih kering saat hamil sehingga menjaga kelembapan kulit sangat penting. Gunakanlah pembersih wajah yang lembut dan bebas sabun, serta produk perawatan yang dapat menambah kolagen, elastin, dan hidrasi agar kulit tetap bersih dan lembap.
3. Deep cleansing facial
Perawatan wajah dasar ini meliputi pengelupasan ringan, masker, dan pelembap. Deep cleansing aman dilakukan selama kehamilan, asalkan produk yang digunakan bebas dari bahan berbahaya seperti retinoid, asam salisilat dosis tinggi, atau hydroquinone. Perawatan ini membantu mengurangi minyak berlebih dan menjaga kebersihan kulit.
4. Perawatan wajah dengan oksigen
Terapi oksigen dapat meningkatkan sirkulasi darah dan menyamarkan garis halus, sehingga wajah tampak lebih segar dan bercahaya. Perawatan ini aman dilakukan karena tidak melibatkan bahan kimia berisiko, Bun.
5. Perawatan kulit wajah anti-aging
Meski tengah hamil, Bunda tetap bisa melakukan perawatan eksfoliasi dengan metode yang aman. Menurut Dr Jessica Wu, dokter kulit bersertifikat, dalam laman What to Expect, ibu hamil sebaiknya menghindari pengelupasan dengan retinoid atau asam salisilat dosis tinggi.
Alternatif yang aman meliputi scrub fisik seperti gula atau garam, serta eksfolian kimia ringan seperti asam laktat atau glikolat. Produk dengan vitamin C dan antioksidan juga aman digunakan untuk menjaga elastisitas kulit dan mencerahkan hiperpigmentasi.
6. Perawatan jerawat
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan ibu hamil menggunakan obat jerawat topikal yang dijual bebas dengan kandungan niacinamide, asam azelaic, atau glikolat. Jika jerawat lebih parah, dokter biasanya merekomendasikan eritromisin topikal, klindamisin dengan benzoil peroksida dosis rendah, atau obat oral seperti eritromisin atau sefaleksin.
7. Bahan tabir surya mineral
Untuk sunscreen atau tabir surya, pastikan Bunda memilih yang berjenis mineral atau mengandung titanium dioksida atau seng oksida. Tabir surya jenis ini bekerja dengan membentuk penghalang di permukaan kulit untuk menangkis sinar UV, bukan diserap ke dalam kulit layaknya tabir surya kimia. Lalu, pilihlah sunscreen yang berspektrum luas dengan SPF minimal 30 agar kulit Bunda tetap terlindung dari sinar UVA dan UVB setiap hari.
Selain itu, Bunda perlu ingat untuk menghindari perawatan yang melibatkan arus mikro listrik atau laser selama kehamilan. Jika ragu tentang keamanan suatu prosedur, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kecantikan.
Ciri-ciri orang hamil selain dari raut wajah yang bisa dikenali dari bentuk tubuh
Bila sebelumnya kita sudah membahas ciri-ciri orang hamil yang bisa dikenali dari wajah, Bunda juga dapat memperhatikan tanda kehamilan dari perubahan bentuk tubuh, seperti yang dilansir Family Doctor.
1. Perut membesar
Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah perut yang membesar. Seiring janin dan rahim berkembang, lingkar perut mulai melebar. Perubahan ini biasanya baru tampak jelas di trimester kedua, karena di trimester pertama kenaikan berat badan masih sedikit atau bahkan hampir tidak terasa, Bunda.
2. Perubahan pada payudara
Tanda kehamilan lain yang cukup pasti terlihat pada payudara. Sejak awal kehamilan, hormon di tubuh mempersiapkan payudara untuk menyusui. Akibatnya, payudara bisa terasa lebih lembut, bengkak, dan terkadang muncul benjolan kecil di sekitar puting. Seiring berjalannya kehamilan, payudara akan terus bertambah besar dan lebih penuh.
3. Pembuluh darah terlihat cukup jelas
Ciri terakhir yang cukup terlihat pada tubuh ibu hamil adalah pembuluh darah yang menjadi lebih jelas. Ini dikarenakan tubuh memproduksi lebih banyak darah, sedangkan jantung bekerja lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan kehamilan.
Alhasil, pembuluh darah biru di perut, payudara, dan kaki bisa tampak lebih menonjol. Bunda juga mungkin memperhatikan munculnya spider veins, yaitu pembuluh darah kecil yang bercabang seperti kaki laba-laba, biasanya muncul di wajah, leher, atau lengan.
Itulah rangkuman lengkap ciri-ciri orang hamil yang bisa terlihat dari perubahan wajah beserta perawatan kulit wajah di tengah kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Bunda, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Darah Haid Cuma Keluar Selama 3 Hari, Apakah Tanda Kehamilan?

Kehamilan
Kenali 5 Contoh Flek Tanda Kehamilan yang Normal

Kehamilan
Tidak Merasakan Tanda Apa pun saat Kehamilan Pertama, Normal Enggak Ya?

Kehamilan
Kenali 5 Contoh Flek Tanda Kehamilan yang Normal dan Tidak

Kehamilan
5 Ciri Hamil yang Aneh dan Tak Disangka-sangka


10 Foto
Kehamilan
10 Public Figure yang Jalani Kehamilan Pertamanya di Tahun 2023
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda