
kehamilan
40 Tanda Hamil yang Sering Muncul hingga Tidak Disadari, Mual sampai Raut Wajah
HaiBunda
Rabu, 27 Aug 2025 16:00 WIB

Daftar Isi
-
Tanda-tanda hamil yang sering muncul sampai kerap tidak disadari
- 1. Terlambat haid
- 2. Morning sickness (mual muntah)
- 3. Mudah lelah
- 4. Pembesaran payudara
- 5. Areola menghitam
- 6. Perubahan mood
- 7. Sering buang air kecil
- 8. Perut kembung
- 9. Keputihan
- 10. Peningkatan cairan vagina
- 11. Kram dan timbul bercak
- 12. Nyeri panggul
- 13. Sakit perut di bagian bawah
- 14. Sakit kepala
- 15. Konstipasi
- 16. Sembelit
- 17. Rasa logam di mulut
- 18. Indra penciuman sensitif
- 19. Sering merasa lapar
- 20. Ciri hamil dengan mengalami ngidam
- 21. Berat badan naik
- 22. Tanda hamil dari perut buncit
- 23. Pusing seperti ingin pingsan
- 24. Detak jantung meningkat
- 25. Sulit tidur
- 26. Mudah haus
- 27. Sering meludah
- 28. Raut wajah berubah
- 29. Muncul jerawat
- 30. Rambut rontok
- 31. Libido meningkat
- 32. Hidung tersumbat
- 33. Gusi berdarah
- 34. Sendawa dan buang angin
- 35. Rasa panas di perut
- 36. Badan meriang dan terasa seperti masuk angin
- 37. Mudah lupa
- 38. Perubahan suhu basal
- 39. Sering bermimpi
- 40. Sering buang air besar
- Kapan tanda kehamilan muncul setelah berhubungan intim?
- 4 Waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan
Di awal kehamilan, tubuh Bunda sebenarnya sudah mulai memberi berbagai tanda. Banyak perubahan kecil, baik fisik maupun emosional, yang menandakan janin mulai berkembang di dalam rahim.
Beberapa gejala mungkin terlihat jelas, seperti mual atau cepat lelah. Namun, ada juga tanda yang muncul perlahan dan sering luput dari perhatian, seperti perubahan mood, rasa pegal, atau kebiasaan tidur yang berbeda.
Supaya Bunda tidak kebingungan membedakan antara keluhan menstruasi dan tanda-tanda hamil, berikut HaiBunda rangkumkan daftar gejala kehamilan, dari yang paling mudah terlihat hingga yang sering luput dari perhatian!
Tanda-tanda hamil yang sering muncul sampai kerap tidak disadari
Beberapa tanda kehamilan kerap muncul sejak minggu-minggu pertama, tetapi tidak selalu disadari oleh Bunda. Melansir dari Made for Mums dan sumber lainnya, berikut puluhan ciri yang bisa membantu Bunda mengenali bahwa tengah mengandung muda.
1. Terlambat haid
Salah satu tanda awal kehamilan yang paling sering dikenali adalah keterlambatan haid. Banyak perempuan baru mulai melakukan tes kehamilan ketika menyadari jadwal menstruasinya mundur.
Meski begitu, tidak setiap keterlambatan menstruasi berarti hamil. Faktor lain seperti stres, perubahan pola hidup, hingga konsumsi obat tertentu juga bisa menjadi penyebab haid tidak teratur, Bunda.
2. Morning sickness (mual muntah)
Selain telat menstruasi, gejala yang cukup khas adalah morning sickness atau rasa mual dan muntah. Mengutip jurnal Autonomic Neuroscience tahun 2017, sekitar 70-80 persen ibu hamil mengalami kondisi ini.
Biasanya, mual mulai terasa pada minggu ke-6 kehamilan dan umumnya mereda menjelang usia kandungan 14 minggu. Namun, pada sebagian kasus, keluhan ini dapat berlangsung hingga trimester kedua atau bahkan ketiga.
3. Mudah lelah
Tanda lain yang sering muncul di awal kehamilan adalah tubuh terasa lebih cepat lelah. Rasa lemas ini wajar karena energi Bunda banyak terkuras untuk menyesuaikan diri dengan kehadiran janin.
Di awal kehamilan, tubuh bekerja keras melakukan adaptasi, baik secara fisik maupun emosional. Selain itu, peningkatan hormon progesteron juga memengaruhi pola tidur sehingga Bunda jadi lebih mudah mengantuk.
4. Pembesaran payudara
Ciri hamil berikutnya yang cukup jelas terlihat adalah perubahan pada payudara. Payudara mulai terasa lebih penuh karena tubuh bersiap memproduksi ASI untuk menyusui setelah melahirkan.
Selain terasa membesar, payudara biasanya juga lebih sensitif dan lunak. Kondisi ini memang mirip dengan gejala menjelang menstruasi sehingga kadang membuat bingung Bunda.
Mengutip buku Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan karya dr. Suririnah, pembesaran payudara ini terjadi akibat peningkatan hormon kehamilan yang memicu pelebaran pembuluh darah serta persiapan jaringan payudara untuk menyusui.
5. Areola menghitam
Tak hanya itu, perubahan hormon kehamilan juga bisa memengaruhi warna areola atau daerah di sekitar puting susu. Areola biasanya tampak lebih gelap dan melebar, terutama pada trimester pertama.
Hal ini merupakan respons alami tubuh untuk mempersiapkan proses menyusui. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir apabila melihat areola semakin menghitam seiring perkembangan kehamilan.
6. Perubahan mood
Selain perubahan fisik yang terlihat jelas, awal kehamilan juga sering disertai perubahan emosi. Mood yang tiba-tiba naik turun merupakan hal yang wajar dialami ibu hamil.
Kondisi ini dipicu oleh fluktuasi hormon yang memengaruhi kestabilan psikologis. Seringkali, perubahan mood ini disalahartikan sebagai tanda menstruasi karena mirip dengan gejala premenstrual syndrome (PMS).Â
7. Sering buang air kecil
Tanda lain yang sering muncul adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil. Pada usia kehamilan sekitar dua minggu, hormon kehamilan dan rahim yang mulai membesar akan memberi tekanan pada kandung kemih.
Tak hanya itu, volume darah yang meningkat juga membuat ginjal bekerja lebih keras sehingga produksi urine bertambah. Biasanya, keluhan ini sedikit berkurang memasuki trimester kedua, meski bisa kembali terasa menjelang trimester akhir ya, Bunda.
8. Perut kembung
Perubahan hormonal semasa kehamilan juga dapat memengaruhi sistem pencernaan, salah satunya menyebabkan perut terasa kembung. Hormon kehamilan membuat otot-otot pencernaan lebih rileks sehingga proses pencernaan berjalan lebih lambat. Akibatnya, perut bisa terasa penuh atau tidak nyaman.
Kondisi ini sering dialami di trimester pertama dan bisa semakin terasa menjelang trimester ketiga karena janin yang tumbuh menekan organ-organ di sekitarnya. Bunda dengan riwayat irritable bowel syndrome (IBS) biasanya lebih rentan mengalami keluhan ini.
9. Keputihan
Tanda kehamilan selanjutnya yang sering dialami adalah keputihan. Selama hamil, jumlah cairan yang keluar dari vagina Bunda cenderung lebih banyak dibanding biasanya. Peningkatan produksi cairan ini dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen yang tinggi serta meningkatnya aliran darah ke area vagina.Â
Keputihan normal di masa kehamilan biasanya berwarna putih susu atau bening, tidak berbau, dan disebut sebagai leukorea. Pada trimester pertama, leukorea berperan penting membantu mengeluarkan sel mati maupun bakteri sehingga area kewanitaan tetap bersih dan terlindungi dari infeksi.
10. Peningkatan cairan vagina
Selain keputihan, peningkatan cairan vagina juga menjadi hal yang lumrah terjadi sepanjang kehamilan. Seiring bertambahnya usia kandungan, jumlah cairan ini biasanya makin banyak dan mendekati persalinan teksturnya menjadi lebih encer.
Walau tergolong normal, Bunda tetap perlu menjaga kebersihan area kewanitaan. Namun, bila cairan yang keluar disertai bau tidak sedap, rasa gatal, nyeri, atau bahkan bercampur darah, segera periksa diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, ya.
11. Kram dan timbul bercak
Kram perut disertai bercak darah adalah tanda kehamilan di usia minggu pertama hingga keempat. Banyak yang mengira bercak tersebut sebagai awal menstruasi, padahal sebenarnya itu bisa jadi pertanda implantasi, Bunda.
Proses ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi blastocyst, yaitu kumpulan sel berisi cairan yang nantinya berkembang menjadi organ tubuh bayi. Saat blastocyst menempel pada dinding rahim, keluarlah bercak darah ringan yang kadang juga disertai rasa kram.
Jika kondisi ini dialami bersamaan dengan telat haid, sebaiknya Bunda segera lakukan tes kehamilan. Dan di saat yang sama, hindari rokok, alkohol, maupun konsumsi obat tertentu karena bisa meningkatkan risiko perdarahan berat.
12. Nyeri panggul
Selain bercak dan kram, ibu hamil muda juga bisa merasakan nyeri panggul. Rasa sakit ini biasanya muncul ketika ovarium melepaskan sel telur.
Kondisi ini dikenal sebagai nyeri ovulasi, yang kerap keliru dianggap sebagai nyeri menjelang menstruasi. Rasa nyeri tersebut hanya terasa di salah satu sisi perut dan berlangsung singkat.
13. Sakit perut di bagian bawah
Keluhan lain yang kerap muncul adalah rasa sakit di perut bagian bawah. Sensasi ini digambarkan seperti ditusuk atau ditarik pada salah satu sisi atau bahkan keduanya.
Penyebabnya adalah peregangan ligamen serta otot yang bertugas menyangga rahim yang mulai membesar. Walau menimbulkan rasa tidak nyaman, sakit perut bawah ini biasanya hanya berlangsung beberapa menit sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan, ya, Bunda.
14. Sakit kepala
Tanda awal kehamilan berikutnya yang akan Bunda rasakan adalah sakit kepala. Hal ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormon, rasa lelah, kurang makan, tekanan darah rendah, hingga faktor emosional. Seiring meningkatnya aliran darah ke seluruh tubuh, Bunda juga dapat mengalami migrain atau sakit kepala berdenyut akibat tekanan di area kranial.
15. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit akan dialami ibu hamil di trimester pertama. Gejala ini dipicu oleh hormon progesteron yang meningkat sehingga otot-otot pencernaan lebih rileks dan usus bergerak lebih lambat. Selain faktor hormon, konsumsi suplemen zat besi (Fe) juga dapat memperparah sembelit.
Untuk mengurangi keluhan ini, Bunda bisa memperbanyak minum air putih, mengonsumsi makanan berserat, dan tetap aktif bergerak agar sistem pencernaan bekerja lebih lancar.
16. Sembelit
Tanda kehamilan berikutnya yang kerap dirasakan adalah sembelit. Keluhan ini sering diikuti dengan kebiasaan buang air kecil lebih sering akibat rahim yang mulai membesar. Tak hanya itu, Bunda mungkin juga mengalami mual di pagi hari, sakit kepala, hingga perut terasa kembung.
Di trimester awal, sembelit biasanya dipicu oleh perubahan hormon yang menyesuaikan kebutuhan janin. Namun, konsumsi suplemen kehamilan dengan kandungan zat besi atau kalium tinggi juga bisa membuat keluhan ini semakin terasa, Bunda.
17. Rasa logam di mulut
Kalau Bunda pernah hamil sebelumnya, mungkin sudah tidak asing lagi dengan sensasi mulut terasa seperti berlogam di awal masa kehamilan. Beberapa ibu hamil memang mengalami keluhan ini, meski hingga kini penyebab pastinya belum dapat dijelaskan secara medis.
Untuk membantu meredakannya, Bunda bisa mencoba minum air dingin atau menyantap makanan manis agar rasa logam berkurang. Biasanya, keluhan ini akan perlahan menghilang seiring bertambahnya usia kehamilan.
18. Indra penciuman sensitif
Sudah menjadi hal yang umum diketahui bahwa meningkatnya sensitivitas indra penciuman merupakan salah satu tanda pasti kehamilan. Biasanya kondisi ini mulai muncul saat usia janin menginjak dua minggu. Lonjakan hormon estrogen membuat Bunda lebih peka mencium berbagai aroma di sekitar.
Para peneliti meyakini perubahan ini berkaitan erat dengan morning sickness. Sebuah penelitian yang dimuat dalam laman A Date with Baby menemukan fakta bahwa perempuan yang mengidap anosmia, yaitu tidak memiliki indra penciuman, tidak mengalami mual saat hamil.
19. Sering merasa lapar
Pernahkah Bunda merasa cepat lapar di awal kehamilan? Nafsu makan yang meningkat ini memang biasa terjadi saat hamil muda. Hal ini dipengaruhi oleh lonjakan hormon progesteron yang memengaruhi kerja ghrelin dan leptin, yaitu hormon pengatur rasa lapar dan kenyang.
Ketika janin mulai berkembang dalam rahim, tubuh Bunda bekerja sama dengan berbagai kelenjar dan organ. Otak pun memberi sinyal untuk lebih sering mengaktifkan hormon lapar karena asupan makanan yang Bunda konsumsi juga dibutuhkan untuk pertumbuhan Si Kecil.
20. Ciri hamil dengan mengalami ngidam
Ngidam dan kehamilan memang seperti dua hal yang sulit dipisahkan, Bunda. Hampir setiap ibu hamil punya cerita unik tentang keinginan kuat untuk menyantap makanan tertentu, entah itu buah segar, makanan manis, atau justru sesuatu yang tak biasa.
Fenomena ini sampai sekarang masih menyimpan misteri. Belum ada penjelasan ilmiah yang pasti mengapa mengidam bisa terjadi. Namun, banyak peneliti menduga hal ini berkaitan dengan perubahan hormon selama kehamilan yang memengaruhi selera dan keinginan makan Bunda.
21. Berat badan naik
Bunda mungkin tidak langsung sadar, tapi bertambahnya berat badan juga bisa menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Perubahan ini terjadi karena pengaruh hormon. Estrogen berperan dalam memperbesar rahim, sedangkan progesteron membuat tubuh cenderung menahan lebih banyak cairan.
Kombinasi keduanya membuat timbangan perlahan naik, bahkan sejak awal masa kehamilan. Seiring perkembangan janin, berat badan pun akan terus bertambah hingga memasuki trimester akhir.
22. Tanda hamil dari perut buncit
Kehamilan memang sering dikaitkan dengan perut yang membesar. Namun, di tahap awal, tidak semua perempuan langsung mengalaminya.
Perut tampak buncit bisa saja dipicu oleh penumpukan lemak atau kurangnya aktivitas fisik. Pada ibu hamil muda, hal ini sering kali disebabkan oleh perut kembung akibat perubahan hormon yang memengaruhi sistem pencernaan.
23. Pusing seperti ingin pingsan
Melansir laman Today's Parent, saat embrio mulai terbentuk di rahim, tubuh Bunda membutuhkan suplai darah ekstra untuk mendukung tumbuh kembangnya hingga menjadi janin. Kebutuhan ini membuat sistem peredaran darah bekerja lebih keras sejak awal kehamilan.
Akibatnya, perubahan hormon yang berlangsung disertai peningkatan detak jantung untuk memompa darah tambahan dapat menurunkan tekanan darah. Hal inilah yang sering membuat Bunda merasa pusing berlebih bahkan sampai seperti ingin pingsan, terutama di kehamilan trimester awal.
24. Detak jantung meningkat
Di awal kehamilan, jantung akan berdebar lebih cepat dari biasanya. Perubahan ini dipicu oleh meningkatnya hormon progesteron yang bekerja sejak awal kehamilan.
Tak hanya itu, tubuh juga mulai memproduksi lebih banyak darah untuk memastikan oksigen dan nutrisi bisa sampai ke janin. Dengan adanya tambahan volume darah tersebut, jantung pun otomatis berdetak lebih kencang agar mampu mendistribusikannya ke seluruh tubuh Bunda sekaligus ke janin dalam kandungan.
25. Sulit tidur
Sulit tidur memang sering dialami Bunda di awal kehamilan. Rasa tidak nyaman ini biasanya datang karena tubuh sedang mengalami banyak perubahan.
Beberapa faktor yang bisa memicu gangguan tidur antara lain detak jantung yang meningkat, sering buang air kecil, sembelit, hingga morning sickness yang cukup mengganggu. Selain itu, kram perut yang kerap muncul di trimester awal juga membuat tubuh sulit benar-benar rileks sehingga tidur malam pun terasa kurang nyenyak.
26. Mudah haus
Merasa lebih sering haus dari biasanya bisa menjadi salah satu tanda awal kehamilan yang kerap tidak disadari. Kalau Bunda belakangan ini sering merasa kehausan, tak ada salahnya mencoba melakukan tes kehamilan.
Rasa haus berlebih saat hamil muda dipicu oleh perubahan hormon dan meningkatnya volume darah. Selain itu, tekanan darah yang menurun juga bisa membuat Bunda lebih cepat merasa haus.
Untuk mengatasinya, Bunda bisa mencukupi kebutuhan cairan dengan rutin minum air putih dan menambah asupan makanan tinggi serat. Sebaliknya, usahakan batasi makanan yang tinggi garam karena justru bisa memicu retensi cairan dalam tubuh.
27. Sering meludah
Di awal kehamilan, sebagian ibu hamil bisa mengalami produksi air liur yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini sebenarnya masih wajar, jadi tak perlu cemas kalau Bunda merasa lebih sering meludah.
Kondisi ini biasanya dialami oleh Bunda yang sedang mengalami morning sickness. Untuk meredakannya, Bunda bisa mencoba menyikat gigi, berkumur dengan air segar, atau mengisap permen rasa mint agar mulut terasa lebih nyaman.
28. Raut wajah berubah
Setiap ibu bisa mengalami perubahan raut wajah yang berbeda saat hamil. Hal ini dipengaruhi oleh retensi cairan serta meningkatnya hormon estrogen yang membuat tubuh menyimpan lebih banyak cairan, termasuk di area wajah.
Selain itu, meningkatnya aliran darah di pembuluh kapiler dapat membuat wajah tampak lebih merah merona. Kondisi ini juga membuat pipi terlihat lebih penuh dan segar.
Beberapa perubahan lain yang mungkin muncul selama kehamilan antara lain hidung sedikit membesar, timbulnya melasma, mata terlihat sembap, kerontokan bulu mata maupun alis, hingga munculnya freckles pada kulit wajah.
29. Muncul jerawat
Saat hamil, banyak perempuan yang mendapati wajahnya lebih mudah berjerawat. Perubahan hormon membuat produksi minyak meningkat sehingga pori-pori wajah cepat tersumbat.
Ada beragam produk kecantikan yang ditawarkan untuk mengatasinya, tetapi sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat jerawat, baik yang dioleskan maupun diminum. Pasalnya, obat jerawat oral seperti tetrasiklin dan accutane berisiko membahayakan janin.
Jika jerawat terasa cukup parah, pilihan lain yang relatif aman adalah pembersih wajah dengan kandungan asam hidroksi alfa, Bunda.
30. Rambut rontok
Tidak sedikit ibu hamil yang harus menghadapi masalah rambut rontok di awal kehamilan. Keluhan ini umum terjadi, bahkan dialami hampir setengah dari jumlah wanita hamil.
Rambut rontok bukan hanya dipengaruhi oleh perubahan hormon, tetapi juga bisa muncul akibat kurangnya asupan nutrisi penting atau efek samping obat tertentu.
Untuk mengurangi kerontokan, Bunda bisa merawat rambut dengan cara sederhana, seperti memilih sampo yang aman, tidak menyisir rambut dalam keadaan basah, serta memperbanyak konsumsi sayuran dan buah segar.
31. Libido meningkat
Menjelang ovulasi, perubahan hormon bisa membuat libido meningkat, Bunda. Kenaikan gairah seksual ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa kehamilan Bunda sudah memasuki usia dua minggu.
Jika Bunda merasakan dorongan seksual lebih tinggi dari biasanya, manfaatkan momen ini untuk mempertimbangkan melakukan tes kehamilan, ya.
32. Hidung tersumbat
Meski bukan tanda kehamilan yang umum, hidung tersumbat bisa menjadi salah satu sinyal tubuh bahwa Bunda tengah mengandung. Penyebab utama biasanya adalah rhinitis, yaitu peradangan ringan pada saluran hidung, yang umum terjadi pada ibu hamil.
Selain itu, peningkatan hormon estrogen selama kehamilan membuat dinding saluran pernapasan membengkak dan produksi lendir meningkat. Alhasil, Bunda yang tengah hamil muda lebih mudah merasa hidung tersumbat.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 39 persen wanita hamil mengalami hidung tersumbat dan gejala rhinitis," ujar Kristin Hayes, RN, perawat spesialis THT, dikutip dari Very Well Family.
33. Gusi berdarah
Selama hamil, tubuh Bunda mengalami berbagai perubahan hormon yang memengaruhi banyak jaringan, termasuk gusi. Peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh membuat jaringan gusi menjadi lebih sensitif dan lembut. Bahkan, aktivitas sederhana seperti menyikat gigi bisa membuat gusi lebih mudah berdarah.
Selain itu, perubahan hormon juga mendorong terbentuknya plak dan pertumbuhan bakteri di gigi. Kondisi ini semakin mempermudah terjadinya perdarahan pada gusi selama kehamilan.
34. Sendawa dan buang angin
Sering sendawa atau buang angin bisa menjadi salah satu tanda kehamilan yang kerap luput dari perhatian, Bunda. Meski intensitasnya lebih tinggi dari biasanya, kondisi ini sebenarnya normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Hal ini terjadi karena usus ikut meregang seiring pertumbuhan janin, sehingga gas menumpuk di saluran pencernaan. Akibatnya, perut Bunda terasa tak nyaman dan berujung mengeluarkan gas tersebut, baik dengan sendawa atau buang angin.
35. Rasa panas di perut
Perut yang terasa panas adalah keluhan umum selama kehamilan. Hal ini disebabkan oleh rahim yang terus membesar sehingga menekan perut, ditambah pengaruh hormon yang membuat otot saluran pencernaan lebih rileks, sehingga asam lambung mudah naik.
Untuk meringankan rasa tidak nyaman, Bunda bisa membatasi konsumsi makanan pedas dan berlemak, serta menghindari makan dalam porsi besar sebelum tidur.
36. Badan meriang dan terasa seperti masuk angin
Pada awal kehamilan, Bunda mungkin merasa tubuh meriang dan mengira sedang masuk angin. Sebenarnya, rasa sakit dan ketidaknyamanan tersebut disebabkan oleh perubahan hormon di tubuh.
dr. Karno Suprapto SpOG dari Mayapada Hospital Lebak Bulus menjelaskan kepada HaiBunda bahwa gejala hamil muda memang sering mirip dengan masuk angin. Menurutnya, salah satu cara membedakannya adalah dengan melihat reaksi tubuh terhadap obat.
"Kalau masuk angin, begitu dia minum obat pasti sembuh. Kalau hamil, mau minum obat apapun kecuali minum obat anti mual yang dianjurkan pasti masih muntah-muntah," kata Karno.
37. Mudah lupa
Memasuki trimester awal, beberapa Bunda mungkin menyadari kalau daya ingatnya menurun atau sering lupa hal-hal kecil. Perubahan hormon dan tuntutan tubuh yang sibuk mendukung perkembangan janin bisa menjadi penyebabnya.
Namun, Bunda tak perlu panik, karena kondisi ini normal dan biasanya hanya berlangsung sementara. Dengan istirahat cukup dan menjaga pola hidup seimbang, Bunda bisa membantu otak tetap segar meski tengah hamil muda.
38. Perubahan suhu basal
Ciri awal kehamilan berikutnya ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh basal, yaitu suhu tubuh di pagi hari setelah bangun tidur. Kenaikan ini terjadi karena hormon yang meningkat setelah ovulasi dan membuat tubuh Bunda lebih hangat, bahkan saat beraktivitas atau cuaca panas.
"Saat hamil, tubuh memproduksi progesteron dalam jumlah lebih banyak, sehingga suhu tubuh meningkat sedikit. Perubahan ini kadang terasa seperti demam bagi sebagian wanita," kata Dokter Obgyn, Felice Gersh, M.D, dikutip dari Romper.
Untuk memantau perubahan ini, Bunda bisa mengukur suhu tubuh setiap pagi menggunakan termometer khusus, sehingga bisa melihat pola kenaikan yang menjadi salah satu tanda kehamilan.
39. Sering bermimpi
Ciri kehamilan lain yang sering dirasakan adalah Bunda jadi lebih sering terbangun di malam hari dan mimpi terasa lebih jelas. Hal ini terjadi karena terganggunya tidur REM (rapid eye movement), yaitu tahap tidur saat otak tetap aktif dan mata bergerak cepat di bawah kelopak mata.
Perubahan hormon selama hamil juga ikut memengaruhi, membuat emosi lebih mudah muncul bahkan saat tidur. Oleh karena itu, Bunda bisa mengingat lebih banyak mimpi dibanding biasanya, padahal mimpi hanya terjadi sekitar 20-25 persen dari waktu tidur.
40. Sering buang air besar
Terakhir, kehamilan akan mengirim tanda berupa perubahan hormon yang memengaruhi kerja berbagai organ. Salah satunya, hormon ini bisa membuat Bunda lebih sering buang air besar.
Jika frekuensinya terlalu tinggi, Bunda berisiko mengalami diare. Untuk mencegahnya, sebaiknya batasi konsumsi makanan berserat berlebihan, tapi pastikan asupan cairan tetap tercukupi, ya.
Kapan tanda kehamilan muncul setelah berhubungan intim?
Kehamilan tidak langsung terjadi pada hari Bunda berhubungan intim dengan suami. Proses ini membutuhkan waktu, biasanya sekitar 2-3 minggu setelah berhubungan, barulah Bunda bisa benar-benar dinyatakan hamil.
Mengutip laman Planned Parenthood, sperma yang masuk ke dalam tubuh membutuhkan waktu hingga enam hari untuk bertemu dan menyatu dengan sel telur. Jika keduanya berhasil bertemu, terjadilah pembuahan.
Setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi bergerak menuju rahim dan memerlukan waktu sekitar 3-4 hari untuk sampai. Sel telur tersebut bisa bertahan di dalam rahim beberapa hari sebelum akhirnya menempel pada dinding rahim.
Proses menempelnya sel telur ini disebut implantasi, sekaligus menjadi awal kehamilan yang pasti. Pada tahap inilah tubuh mulai melepaskan hormon yang berperan dalam mendukung perkembangan janin.
Lalu, kapan tanda-tanda hamil mulai terasa? Jawabannya bisa berbeda pada setiap orang, Bunda.
Ada yang sudah merasakan perubahan tubuh hanya dalam hitungan hari setelah pembuahan, ada pula yang baru menyadarinya beberapa minggu kemudian, bahkan setelah tes kehamilan menunjukkan hasil positif.
Sebagian perempuan bisa merasakan gejala sejak seminggu setelah pembuahan, yakni sekitar satu minggu sebelum jadwal haid berikutnya. Namun, ada juga yang sama sekali tidak merasakan perubahan apa pun di awal kehamilan.
4 Waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan
Agar hasil tes kehamilan lebih akurat, Bunda bisa memilih beberapa waktu tertentu untuk melakukannya. Berikut empat waktu yang dianggap paling tepat untuk memastikan kehamilan!
1. Saat muncul tanda-tanda kehamilan
Gejala seperti mual di pagi hari, payudara yang terasa nyeri atau lebih sensitif, cepat lelah, serta lebih sering buang air kecil merupakan sinyal umum yang sering dialami di awal kehamilan. Jika Bunda merasakan beberapa di antaranya, itu bisa menjadi saat yang baik untuk mulai mencoba tes kehamilan.
Gejala ini biasanya muncul akibat perubahan hormon dalam tubuh. Nah, tes kehamilan sendiri bekerja dengan mendeteksi hormon hCG yang mulai diproduksi setelah pembuahan terjadi, Bunda.
2. Satu minggu setelah lewat jadwal menstruasi
Selain memperhatikan gejala, waktu haid juga bisa menjadi petunjuk penting. Bila siklus menstruasi Bunda biasanya teratur, lalu tiba-tiba terlambat lebih dari satu minggu, itu menjadi alasan kuat untuk segera melakukan tes.
Pada fase ini, kadar hormon hCG umumnya sudah cukup tinggi sehingga dapat terbaca oleh alat tes. Itulah mengapa tes kehamilan yang dilakukan setelah haid telat sering kali memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan jika dilakukan terlalu dini.
3. Dua minggu setelah melakukan hubungan seksual
Ada pula patokan lain yang bisa dipakai, yaitu menghitung dari waktu berhubungan intim. Jika Bunda mengetahui kapan masa ovulasi terjadi dan kapan berhubungan seksual yang berpotensi menyebabkan kehamilan, tes bisa dilakukan sekitar dua minggu setelahnya.
Dengan memberi jeda waktu dua minggu, tubuh sudah lebih siap memproduksi hormon hCG dalam jumlah yang cukup untuk dideteksi. Sebaliknya, jika tes dilakukan terlalu cepat, hasilnya bisa saja negatif palsu karena hormon tersebut belum terbentuk dalam kadar tinggi.
4. Lakukan di pagi hari
Terakhir, jangan lupakan waktu pelaksanaan tes di dalam sehari. Dilansir Cleveland Clinic, waktu terbaik untuk melakukan tes adalah di pagi hari, tepat setelah bangun tidur.
Hal ini dikarenakan urin pada pagi hari lebih pekat dan mengandung konsentrasi hormon hCG yang lebih tinggi dibandingkan waktu lain. Alhasil, alat tes lebih sensitif dalam membaca hasil sehingga kemungkinan mendapatkan jawaban yang akurat juga semakin besar.
Demikian rangkuman berbagai tanda yang dapat membantu Bunda memastikan kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Hamil 5 Minggu, Kenali Ciri-cirinya hingga Perkembangan Bayi

Kehamilan
Perut Sering Kram dan Sakit, Simak Cara Membedakan PMS dan Hamil Bun

Kehamilan
Bunda Perlu Tahu, 6 Tanda-tanda Umum Sedang Hamil

Kehamilan
Ciri-Ciri Perut Hamil dan Perut Buncit, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
5 Tanda Pasti Kehamilan, Kram hingga Mood Swing


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda