Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Manfaat Pemeriksaan Triple Eliminasi saat Hamil yang Bisa Dilakukan di Bidan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 28 Aug 2025 16:50 WIB

Peranan bidan untuk ibu hamil dan kehidupan perempuan
Peranan bidan untuk ibu hamil dan kehidupan perempuan/ Foto: Getty Images/andresr
Jakarta -

Bidan memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan reproduksi perempuan, termasuk pada ibu hamil. Sebagai tenaga medis, bidan bahkan dianggap sebagai garis terdepan dalam mencegah komplikasi selama hamil dan setelah melahirkan.

Diungkap Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI), Ade Jubaedah, S.SiT, BDN, MM, MKM bidan memiliki peranan penting untuk kehidupan perempuan. Mulai dari pre konsepsi, hamil, hingga bersalin. Bahkan, masih berkontribusi dalam memantau nutrisi dan kesehatan anak-anaknya setelah lahir.

"Setelahnya, yang mau memakai kontrasepsi hingga mengatur menstruasi. Pemenuhan gizi, stamina dan bagaimana kehidupan perempuan di mana pun mereka berada," ungkap Ade kepada HaiBunda, belum lama ini.

Menurut Bendahara Umum PP IBI, Dr. Indra Supradewi, SKM, MKM, pelayanan di bidan bahkan sudah bisa dilakukan sebelum masa pubertas. Melalui bantuan bidan, perempuan dapat mengetahui sistem reproduksinya dan merencanakan kehamilan dengan baik.

"Ke bidan itu sebenarnya bukan hanya pada saat hamil atau saat bersalin saja. Tapi bagaimana mempersiapkan seorang calon ibu pada masa sebelum hamil karena itu merupakan faktor yang paling penting. Persiapan dia mencari calon ibu. Dia harus bebas dari berbagai penyakit fisik, mental, dan sosial. Bahkan komplikasi-komplikasi dari obstetri," kata Indra Supradewi.

"Itu adalah salah satu tugas kita sebagai bidan yang ada di front line, karena bidan ini 70 persen ada di layanan primer, misalnya di Puskesmas, klinik, dan praktik mandiri," sambungnya.

Tenaga kesehatan seperti bidan juga dapat membantu ibu hamil menjalani pemeriksaan penting selama kehamilan, seperti triple eliminasi. Pemeriksaan ini dapat mencegah masalah kesehatan pada ibu dan bayi.

Pemeriksaan triple eliminasi di bidan

Pemeriksaan triple eliminasi merupakan salah satu program pemerintah yang ditujukan untuk ibu hamil. Triple eliminasi merujuk pada pencegahan penularan tiga penyakit, yakni HIV, sifilis, dan hepatitis B.

"Sekarang kita lihat tingkat penularan HIV. Itu sangat tinggi dari ibu ke anak. Jadi, kalau bisa program triple eliminasi itu harusnya ada di seluruh bidan supaya kita bisa melakukan skrining ibu yang sifilis, hepatitis, dan HIV," ujar Ketua 2 PP IBI dan kandidat doktor, Vina Tarigan SST, BDN, MM.

"Misalnya, terkadang bidan ini didatangi oleh perempuan yang tidak pernah periksa kehamilan di dia. Tiba-tiba datang dan sudah mau pembukaan lengkap. Kita enggak tahu dia HIV atau tidak. Tapi dengan adanya pemeriksaan triple eliminasi, bayi yang dilahirkan harapannya bisa sehat," sambungnya.

Menurut Vina, pemeriksaan triple eliminasi sangat penting untuk mencegah masalah di kemudian hari pada bayi baru lahir. Selain untuk mendeteksi penyakit menular, pemeriksaan juga dapat membantu penanganan yang sesuai dengan kondisi.

"Kalau sifilis itu bisa mengakibatkan kebutaan. Kalau hepatitis itu jauh lebih tinggi penularannya dibandingkan HIV karena virusnya bisa hidup 2x24 jam di luar tubuh manusia. Sementara kalau penularan HIV itu spesifik sekali," ujar Vina.

Pemeriksaan triple eliminasi dapat dilakukan sejak awal kehamilan. Namun, Vina menyarankan pemeriksaan ini dilakukan lebih awal, yakni sebelum pasangan menikah dan merencanakan kehamilan.

"Sebenarnya pada waktu masih calon pengantin (sudah bisa dilakukan). Kalau laki-lakinya memang sudah tertular, bagaimana caranya supaya jangan menularkan ke istrinya? Kalau istrinya menular atau sudah tertular HIV, bagaimana supaya jangan anaknya tertular dan suaminya juga jangan tertular?" ungkap Vina.

Adakah kriteria ibu yang ideal untuk hamil?

Ideal atau tidaknya perempuan untuk hamil dapat diketahui melalui skrining layak hamil. Seperti triple elimination, skrining ini dapat mengetahui kondisi kesehatan ibu, termasuk penyakit atau masalah medis yang dialami.

"Kalau ditanya, ibu bagaimana yang ideal untuk hamil? Pertama, tentunya dari segi fisik, ada usia reproduktif antara 20 sampai 30 tahun. Jadi artinya kematangan secara organ biologisnya sudah cukup matur. Kemudian, dari sisi mental dan lain sebagainya," kata Indra Supradewi.

"Ibu ini juga harus bebas dari berbagai macam penyakit-penyakit. Salah satunya masalah anemia atau kekurangan kadar hemoglobin dalam darah. Selain anemia, masalah kesehatan atau penyakit lain juga bisa dialami calon pasangan suami istri. Untuk mengetahuinya, skrining diperlukan," sambungnya.

Skrining layak hamil juga dapat dilakukan oleh calon pengantin laki-laki atau pihak suami. Skrining dapat mengetahui masalah terkait organ reproduksi yang memengaruhi peluang hamil, Bunda.

"Kalau untuk calon pengantin laki dan perempuan bisa lakukan skrining untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah terkait dengan organ. Kalau pada laki-laki, apakah ada masalah pada sperma dan lain sebagainya? Sebetulnya itu bisa diantisipasi, tapi kebanyakan laki-laki tidak terlalu aware ya," ujar Indra Supradewi.

Menurut Indra Supradewi, setelah dinyatakan layak hamil dan mendapatkan kehamilan, perempuan dapat melakukan pemeriksaan antenatal care terpadu dan terintegrasi. Namun, jika diketahui tidak layak hamil, maka pasangan suami istri bisa berkonsultasi ke tenaga kesehatan.

Skrining layak hamil dapat dilakukan di bidan yang ada di fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas atau klinik

Demikian serba-serbi pemeriksaan saat hamil dengan triple eliminasi, dan pemeriksaan layak hamil untuk persiapan mendapatkan momongan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda