Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Tahapan Pemeriksaan Leopold dan Manfaatnya pada Janin dan Bunda

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 02 Aug 2024 22:00 WIB

Ilustrasi Dokter dan Ibu Hamil
Ilustrasi pemeriksaan Leopold/ Foto: Getty Images/iStockphoto/sarawut khawngoen
Daftar Isi
Jakarta -

Kontrol ke dokter perlu dilakukan selama hamil untuk mengetahui kondisi janin. Ada banyak jenis pemeriksaan yang dapat Bunda jalani selama kehamilan. Salah satunya adalah pemeriksaan Leopold.

Pemeriksaan Leopold memang masih terdengar asing di kalangan ibu hamil. Padahal, pemeriksaan ini bisa mendatangkan banyak manfaat, seperti mengetahui kondisi janin dalam kandungan.

Apa itu pemeriksaan Leopold?

Menurut ulasan di National Library of Medicine, pemeriksaan Leopold digunakan untuk meraba rahim gravid secara sistematis. Metode palpasi abdomen ini murah, mudah dilakukan, dan bersifat non-invasif.

Nama Leopold diambil dari nama dokter kandungan dan ginekolog Jerman, Christian Gerhard Leopold. Pemeriksaan yang sering disebut manuver Leopold ini merupakan bagian dari pemeriksaan fisik ibu hamil.

Manfaat pemeriksaan Leopold

Metode Leopold digunakan untuk menentukan posisi dan ukuran janin di dalam rahim, terutama di akhir kehamilan. Mengetahui apakah kepala bayi berada di bawah jalan lahir sangat penting di akhir kehamilan untuk merencanakan persalinan yang aman.

"Pemeriksaan ini dilakukan pada akhir kehamilan oleh tenaga kesehatan yang terlatih untuk meraba perut ibu hamil untuk menentukan ukuran dan posisi bayi di dalam rahim," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Alyssa Dweck, MD, dilansir laman Very Well Family.

"Leopold juga dapat digunakan untuk memperkirakan seberapa besar bayi dalam kandungan. Perkiraan berat janin dapat membantu penyedia layanan kesehatan dalam merencanakan kelahiran," sambungnya.

Mengenal posisi normal janin menjelang persalinan

Memasuki trimester akhir, janin biasanya mulai mengurangi gerakan dan berusaha mengubah posisinya. Gerakan ini seakan mempermudah jalan lahirnya, di mana posisi kepala berada di bawah dan mulai bergerak menuju jalan lahir.

Biasanya posisi janin yang normal ditandai dengan kepala yang memasuki panggul ibu dan menghadap belakang.

Ilustrasi Ibu Hamil dan DokterIlustrasi Ibu Hamil dan Dokter/ Foto: iStockphoto/Getty Images/FatCamera

Persiapan pemeriksaan Leopold

Tujuan dari pemeriksaan Leopold adalah untuk menentukan posisi janin dengan meraba perut ibu hamil secara sistematis. Berikut langkah dan persiapan pemeriksaan Leopold yang dilakukan oleh tenaga kesehatan:

  1. Sebelum melakukan pemeriksaan, tenaga kesehatan atau dokter akan meminta persetujuan pasien.
  2. Dokter lalu mencuci tangan untuk menjaga kebersihan.
  3. Bunda akan dijelaskan langkah-langkah pemeriksaan untuk mengurangi kecemasan.
  4. Bunda lalu diminta untuk buang air kecil karena kandung kemih yang kosong bisa membuat tubuh lebih nyaman dan membuat pemeriksaan berjalan dengan baik.
  5. Kandung kemih yang penuh dapat mengaburkan kontur janin.
  6. Dokter lalu menyiapkan peralatan, seperti pita pengukur, stetoskop Pinard atau transduser Doppler, dan gel ultrasound.
  7. Bunda akan diposisikan terlentang dengan tempat tidur bagian kepala dinaikkan hingga 15 derajat, dan bantal kecil atau handuk gulung diletakkan di sisi kanan.
  8. Dokter lalu akan meraba perut ibu hamil dengan empat manuver.

Tahapan pemeriksaan Leopold

Ada empat manuver dalam pemeriksaan Leopold, yakni:

Leopold manuver 1: fundal grip

Pada manuver pertama ini, dokter akan meraba perut bagian atas Bunda dengan kedua tangannya untuk merasakan kepala, badan, dan bokong janin guna mendapatkan gambaran tentang ukuran dan posisinya. Manuver pertama ini juga dapat menentukan usia kehamilan, Bunda.

Leopold manuver 2: pawlik grip

Manuver Leopold 2 adalah Pawlik grip. Dokter atau tenaga kesehatan menggunakan jari-jari dan ibu jari untuk merasakan bagian janin mana yang berada di perut bagian bawah, atau tepat di atas jalan lahir. Manuver ini dilakukan untuk menilai berat janin dan volume cairan ketuban.

Leopold manuver 3: pelvic grip

Manuver Leopold 3 adalah pelvic grip. Dokter akan menggerakkan jari-jarinya ke arah panggul, lalu menggeser tangannya ke sisi rahim. Manuver Leopold 3 dilakukan untuk menentukan letak dahi atau kening janin.

Leopold manuver 4: umbilical grip

Pada manuver keempat ini, dokter meletakkan kedua telapak tangan di kedua sisi perut bagian bawah, dengan ujung jari menghadap ke bawah ke arah bagian atas panggul. Ujung jari masing-masing tangan digunakan untuk memberikan tekanan dalam dari luar ke dalam dan dalam ke arah kraniokaudal di sepanjang kontur bawah rahim menuju jalan lahir. Manuver Leopold 4 digunakan untuk menentukan atau mengidentifikasi lokasi punggung atau bagian belakang janin.

Secara khusus, hasil pemeriksaan leopond manuver 1-4 dapat membantu dokter memvisualisasikan kondisi janin.

Risiko dan kontraindikasi pemeriksaan Leopold

Sejauh ini, tidak ada risiko yang diketahui dalam pemeriksaan Leopold, selama dilakukan oleh tenaga medis yang berkualifikasi. Namun, dokter biasanya tidak akan menggunakan teknik ini bila Bunda mengalami trauma benda tumpul selama kehamilan.

"Pemeriksaan Leopold biasanya sangat akurat, tetapi ada kemungkinan dokter akan tetap melakukan USG sebelum melahirkan untuk memastikan posisi bayi, terutama jika mereka khawatir bayi berada dalam posisi melintang atau sungsang," ujar Dweck.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda