HaiBunda

KEHAMILAN

Apa itu Fibroid Rahim yang Dialami Sejumlah Artis Hollywood? Kenali Penyebab & Gejalanya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Sep 2025 10:30 WIB
Ilustrasi Fibroid Rahim pada Perempuan/ Foto: iStockphoto/Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Fibroid rahim merupakan salah satu masalah kesehatan perempuan yang terjadi di organ reproduksi. Kondisi ini disebut dapat memengaruhi kesuburan, Bunda.

Sejumlah artis Hollywood pernah mengidap fibroid rahim. Salah satunya adalah aktris peraih Oscar, Lupita Nyong'o. Bintang film Black Panther ini pernah mengungkap tentang 'penderitaan dalam diam' yang dilaluinya akibat fibroid rahim.

"30 fibroid, saya harus menjalani operasi untuk menghilangkan semuanya. Saya bertanya kepada dokter apakah ada cara untuk mencegah fibroid ini muncul kembali, dokter bilang 'Kamu tidak bisa (mencegahnya). Ini hanya tinggal menunggu waktu untuk berkembang lagi'," tulisnya di Instagram pada Juli lalu.


"Saya mulai berbicara tentang pengalaman saya secara pribadi, dan saya menyadari bahwa banyak perempuan yang juga mengalaminya. Kita berjuang sendirian menghadapi sesuatu yang memengaruhi sebagian besar dari kita. Tidak ada lagi penderitaan dalam diam," sambungnya.

Selain Lupita Nyong'o, sederet artis Hollywood juga pernah buka-bukaan tentang fibroid rahim yang diidap mereka. Beberapa di antaranya adalah aktris Sharon Stone dan penyanyi Sara Bareilles.

Lantas, apa itu fibroid rahim? Apa penyebab dan bagaimana penanganannya?

Apa itu fibroid rahim?

Fibroid rahim atau dikenal sebagai leiomioma merupakan tumor non-kanker (jinak) yang tumbuh di dalam dan sekitar rahim. Kondisi ini bisa bersifat asimtomatik (tanpa gejala) atau dapat menyebabkan gejala mulai dari ketidaknyamanan panggul/perut hingga perdarahan tidak teratur hingga masalah kehamilan.

"Perempuan kulit hitam rentang terkena fibroid rahim atau tiga kali lebih mungkin terkena fibroid dibandingkan perempuan dari ras lain. Mereka juga lebih mungkin mengalaminya di usia muda dan mengalami gejala," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Chioma Ndubisi, MD, dikutip dari Very Well Health.

Sekitar 40 hingga 80 persen perempuan yang dengan rahim memiliki fibroid. Fibroid paling sering terjadi pada orang berusia antara 30 dan 50 tahun.

Perempuan yang belum mengalami menstruasi pertama biasanya tidak memiliki fibroid. Fibroid juga lebih jarang terjadi pada perempuan yang telah memasuki masa menopause.

Fibroid rahim dapat tumbuh sebagai nodul tunggal (satu pertumbuhan) atau berkelompok. Melansir dari laman Cleveland Clinic, kelompok fibroid dapat berukuran mulai dari diameter 1 milimeter (mm) hingga lebih dari 20 sentimeter (cm), atau bahkan lebih besar.

Jenis fibroid rahim

Berikut jenis fibroid rahim yang dapat diidap oleh perempuan:

  • Fibroid intramural: Fibroid ini berada di dinding otot rahim, dan merupakan jenis yang paling umum.
  • Fibroid submukosa: Fibroid ini tumbuh di bawah lapisan dalam rahim.
  • Fibroid subserosa: Jenis fibroid ini tumbuh di bawah lapisan permukaan luar rahim. Fibroid ini bisa menjadi cukup besar dan tumbuh ke dalam panggul.
  • Fibroid bertangkai (pedunculated): Fibroid bertangkai dapat tumbuh ke dalam rongga rahim atau ke luar rahim hingga ke panggul melalui tangkai (stalk). Fibroid ini dapat disebut fibroid submukosa bertangkai dan fibroid subserosa bertangkai.

Penyebab fibroid rahim

Penyebab fibroid rahim tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian mendukung adanya komponen keturunan atau faktor genetik, Bunda.

"Beberapa penelitian telah menunjukkan perbedaan ras pada fibroid di tingkat molekuler, dengan perbedaan ekspresi gen, protein, dan mikro-RNA, yang dapat menjelaskan potensi perbedaan respons perempuan kulit hitam terhadap terapi medis," ungkap Ndubisi.

Ada beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan fibroid rahim pada perempuan, yakni:

  • Perempuan keturunan Afrika
  • Usia (perkembangan fibroid meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi gejalanya cenderung berkurang setelah menopause)
  • Obesitas
  • Riwayat keluarga fibroid rahim
  • Tekanan darah tinggi
  • Tidak pernah hamil
  • Defisiensi vitamin D

Gejala fibroid rahim

Setiap orang yang memiliki fibroid rahim mungkin tidak akan menunjukkan gejala apa pun. Pada mereka yang memilikinya, gejala dapat dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, dan jumlah fibroid. Berikut beberapa gejalanya:

  • Perdarahan menstruasi yang berat atau nyeri haid
  • Haid yang lebih lama atau lebih sering
  • Tekanan atau nyeri panggul
  • Sering buang air kecil atau kesulitan buang air kecil
  • Perut tampak buncit
  • Konstipasi atau susah buang air besar
  • Nyeri di area perut atau punggung bawah
  • Nyeri saat berhubungan seksual

Sebagian besar fibroid rahim tidak menyebabkan komplikasi serius. Beberapa komplikasi paling umum yang dapat terjadi seperti nyeri yang tak tertahankan, perdarahan berlebihan, dan anemia. Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesuburan, Bunda.

Pengobatan fibroid rahim

Pengobatan fibroid rahim dapat bervariasi, mulai dari tanpa pengobatan sama sekali hingga operasi. Pendekatan untuk menunggu dan melihat perkembangan fibroid biasanya dilakukan pada kasus fibroid uterus asimtomatik karena sebagian besar fibroid akan mengecil secara spontan, terutama selama menopause.

"Selain itu, fibroid adalah pertumbuhan jinak, non-kanker, dan jarang berkembang menjadi kanker," ungkap Ndubisi.

Penatalaksanaan pengobatan fibroid rahim harus disesuaikan dengan masing-masing individu berdasarkan faktor gejala, ukuran dan lokasi fibroid, usia, keinginan untuk mempertahankan kesuburan, dan akses pengobatan.

Beberapa pilihan pengobatan fibroid rahim dapat meliputi pemberian obat pereda nyeri, suplemen zat besi, penggunaan kontrasepsi untuk mengatasi perdarahan hebat, terapi hormon, terapi oral, hingga operasi.

Perlu dicatat, fibroid rahim dapat mengecil secara spontan ketika kadar estrogen rendah, seperti yang terjadi pasca kehamilan dan selama menopause. Menjaga berat badan yang sehat, berolahraga, dan menghindari makanan tinggi gula, natrium, serta berkalori juga dapat membantu menghentikan pertumbuhan fibroid yang sudah ada maupun yang baru.

Demikian penjelasan terkait fibroid rahim, termasuk gejala dan pengobatannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kaitan Usia dengan Kesuburan & Ketahui Penyebab Infertilitas pada Wanita Menurut Dokter

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Hindari Ucapkan 3 Hal Ini pada Pasangan yang Sedang Program IVF, Simak Pilihan Kata yang Lebih Baik

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

5 Resep Kue Nona Manis yang Lembut dan Lumer, Anti Gagal Hasilnya Sempurna

Mom's Life Amira Salsabila

40 Nama Artis Korea Perempuan Terkenal dan Artinya

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Ternyata Orang Tua Hanya Punya 10 Persen Waktu untuk Diri Sendiri

Parenting Nadhifa Fitrina

Menjalani Kehamilan di Tengah Riuhnya Indonesia: Bumil Harus Bagaimana?

Kehamilan Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Ivan Anak Semata Wayang Inul Daratista, Tinggi Badannya Melebihi Sang Bunda

5 Tips Menyikapi Anak yang Terpapar Konten & Berita Negatif di Media Sosial

Hindari Ucapkan 3 Hal Ini pada Pasangan yang Sedang Program IVF, Simak Pilihan Kata yang Lebih Baik

5 Resep Kue Nona Manis yang Lembut dan Lumer, Anti Gagal Hasilnya Sempurna

Nicholas Saputra Ternyata Punya Selera Musik Unik lho, Enggak Ngerti Lirik tapi Dinikmati

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK