
kehamilan
Mengenal Selaput Dara pada Perempuan dan Mitos Seputar Keperawanan
HaiBunda
Minggu, 21 Sep 2025 23:30 WIB

Daftar Isi
Banyak perempuan sering mendengar istilah selaput dara tetapi tidak tahu pasti apa itu sebenarnya selaput dara. Yuk, mengenal selaput dara pada perempuan dan mitos seputar keperawanan lebih lanjut.
Selaput dara sebenarnya terbentuk selama perkembangan dan ada saat lahir. Namun, seiring waktu, selaput dara kemudian menipis dan robek. Beberapa orang akan merasakan sakit atau berdarah ketika selaput dara mereka robek, tetapi kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya.
Apa itu selaput dara?
Selaput dara merupakan sepotong jaringan di lubang vagina. Jaringan ini sangatlah kecil dan tipis di lubang vagina tersebut. Keberadaan selaput dara tersebut terbentuk dari fragmen jaringan sisa perkembangan janin. Seiring waktu, ukuran, bentuk, dan ketebalannya dapat berubah.
Saat seseorang lahir, selaput dara biasanya berupa jaringan berbentuk cincin yang mengelilingi lubang vagina. Di lain waktu, selaput dara hanya menutupi bagian bawah lubang vagina. Dalam kasus yang jarang terjadi, selaput dara menutupi seluruh lubang vagina dan menyebabkan masalah menstruasi seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic.
Selaput dara dikenal sebagai indikator aktivitas seksual seperti lapisan keras layaknya segel yang menyumbat vagina. Tetapi, biasanya tidak ada hubungannya dengan apakah ia seorang perempuan tersebut telah berhubungan seks atau belum.
Kenyataannya, selaput dara itu lembut dan elastis dan tidak selalu menyumbat area lubang vagina. Tetapi, selaput dara memang dapat robek karena aktivitas sehari-hari, seperti alasan memasukkan tampon, atau berhubungan seks.
Fungsi dari selaput dara sendiri tidak ada dalam tubuh atau sistem reproduksi seseorang. Tidak seperti organ lainnya yang memiliki manfaat yang jelas, selaput dara tidak diketahui pasti apa fungsinya. Sebagian orang berpikir bahwa keberadaan selaput dara kemungkinan ada hubungannya dengan mencegah bakteri atau benda asing yang masuk ke vagina.
Bentuk-bentuk selaput dara
Ada banyak bentuk-bentuk selaput dara yang tidak banyak diketahui. Yuk, cari tahu agar lebih memahaminya, Bunda.
1. Selaput dara annular (Annular Hymen)
Selaput dara ini berbentuk bulat (melingkar) dan terdapat lubang melingkar di tengahnya. Jika lubang tersebut cukup besar, selaput tersebut mungkin tidak akan pecah meskipun penis melewatinya seperti dikutip dari laman Cyprusivfcentre.
2. Selaput dara septate (Septate Hymen)
Di tengah selaput dara, terdapat jaringan yang merupakan bagian dari membran yang membagi ruang kosong di dalamnya. Kondisi ini terlihat pada 1.5 hingga 5 persen perempuan.
3. Selaput dara cribriform (Cribriform Hymen)
Terdapat lebih dari satu lubang di tengah selaput dara. Bentuknya menyerupai saringan. Umumnya, selaput dara ini ditemukan pada kurang dari 1 persen perempuan.
4. Selaput dara crescentic (Crescentic Hymen)
Selaput dara ini berbentuk seperti bulan sabit. Meskipun selaputnya lebih tipis atau bahkan tidak ada, selaputnya terlihat jelas di bagian belakang. Frekuensi pengamatan berkisar antara 3,5 persen hingga 20 persen. Jenis selaput dara ini biasanya tidak pecah saat berhubungan seksual.
5. Selaput dara dengan lobus (Lobed Hymen)
Selaput dara berlobus adalah variasi struktur alami selaput dara, lipatan jaringan tipis di lubang vagina yang dapat hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran.
5 Mitos dan fakta tentang selaput dara
DI luaran, ada banyak informasi yang salah dan mitos yang banyak beredar mengenai kesehatan perempuan yang bisa jadi sangat berbahaya bagi perempuan. Salah satunya yang banyak sering disalahpahami ialah tentang selaput dara.
Fakta tentang selaput dara
1. Selaput dara sebenarnya merupakan jaringan sisa yang terletak tepat di dalam lubang vagina, sisa dari proses pembentukan vagina selama perkembangan embrio.
2. Selaput dara umumnya terlihat sebagai sejumlah kecil jaringan tambahan berbentuk bulan sabit atau cincin di sekitar tepi lubang vagina. Banyak orang terkejut mengetahui bahwa selaput dara tidak memiliki tujuan medis atau fisiologis yang terbukti seperti dikutip dari laman Health.osu.edu.
3. Bagi sebagian perempuan, selaput dara praktis tidak memiliki jaringan sama sekali. Bagi yang lain, selaput dara hanyalah selaput yang menutupi lubang vagina. Kondisi ini jarang terjadi, dan dapat mengganggu hubungan seksual.
Mitos tentang selaput dara
1. Mitos paling umum seputar selaput dara ialah bahwa selaput dara tetap utuh dan bisa juga robek saat penetrasi terjadi yang menjadikannya penanda fisik keperawanan.
Meskipun banyak kasus perempuan mengalami sedikit perdarahan akibat robeknya selaput dara saat pertama kali berhubungan seksual, hal ini bukanlah pengalaman universal karena perempuan yang memang memiliki jaringan selaput dara sangat sedikit.
2. Mitos umum lainnya yakni selaput dara itu kaku dan mudah ditembus. Padahal, jaringan ini sangatlah elastis dan fleksibel, yang artinya selaput dara tidak selalu robek saat penetrasi terjadi. Dalam banyak kasus, robekan atau peregangan terjadi seiring waktu akibat tampon, pemeriksaan ginekologi, atau olahraga berat.
Hubungan selaput dara dan keperawanan
Asumsi bahwa selaput dara selalu dikaitkan dengan keperawanan memang jadi mitos yang paling berbahaya dan merusak citra perempuan. Menganggap bahwa perilaku seksual seorang perempuan dapat disimpulkan dari penampilannya adalah merendahkan. Dan, budaya yang menyarankan penggunaan pemeriksaan selaput dara untuk menguji keperawanan mengundang penilaian yang salah dan tidak adil terhadap perempuan.
Penting diingat bahwa selaput dara bukanlah tanda kesucian. Secara ilmiah, selaput dara yang utuh tidak dapat menjadi tanda kesucian seksual. "Selaput dara tidak seperti segel pada minuman. Selaput dara memiliki berbagai bentuk dan ukuran,” kata Wendy Goodall McDonald, M.D., seorang dokter spesialis kandungan dan ginekologi bersertifikat dan instruktur klinis di Fakultas Kedokteran Feinberg, Universitas Northwestern, Chicago.
Selaput dara sendiri ada yang lebih lebar, dan ada yang lebih sempit. Ada yang akan pecah saat hubungan seksual pertamanya terjadi, dan ada yang tidak. Bahkan, ada yang akan pecah sebelum atau di luar hubungan seksual terjadi seperti dikutip dari laman Draliabadi.
“Kondisi selaput dara bukanlah bukti adanya aktivitas seksual atau ketiadaan aktivitas seksual,” tambahnya. Selaput dara adalah jaringan membran di lubang vagina, dan dapat pecah atau robek karena aktivitas selain seks, seperti bersepeda, berolahraga dengan intensitas tinggi, menunggang kuda, menggunakan tampon, mengejan saat BAB karena sembelit, dan lainnya.
“Seorang perempuan yang robek selaput daranya saat tidak aktif secara seksual bukan berarti dia tidak lagi ‘perawan,'” jelas Thais Aliabadi, M.D., seorang dokter spesialis kandungan dan ginekologi bersertifikat dan pendiri Trimly, sebuah praktik penurunan berat badan personal yang berbasis di Los Angeles.
Dalam banyak budaya, memang banyak yang menganggap kalau selaput dara itu sebagai segel pada vagina. Jika segelnya utuh, maka diyakini orang tersebut belum mengalami hubungan seksual dan masih perawan, ujar Goodall.
Padahal faktanya, selaput dara tidaklah selalu robek saat melakukan hubungan seksual atau penetrasi terjadi untuk pertama kalinya. Seseorang tidak dapat mengetahui apakah seseorang sudah berhubungan seks atau mendeteksi aktivitas seksualnya berdasarkan tampilan selaput daranya, tegas Goodal.
Sementara, beberapa budaya masih meyakini bahwa selaput dara merupakan penghalang tebal yang menutupi seluruh vagina. Padahal, itu tidaklah benar. Sebaliknya, selaput dara merupakan jaringan yang mengelilingi lubang vagina dan memungkinkan darah serta cairan mengalir keluar.
“Beberapa selaput dara sangat elastis dan tidak akan robek, bahkan saat berhubungan seksual,” jelas Goodall McDonald. “Tidak semua perempuan juga akan rusak atau terobek selaput daranya saat berhubungan seksual.”
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan agar Bunda Cepat Hamil?

Kehamilan
Apakah Vaksin HPV Tetap Efektif untuk Perempuan yang Sudah Menikah?

Kehamilan
Belum Haid Setelah Melahirkan, Apakah Bisa Hamil Lagi?

Kehamilan
Yang Mungkin Bunda Rasakan di 5 Tahap Program IVF, Kurang Nyaman hingga Deg-degan

Kehamilan
Adakah Efek Samping Minum Pil Kontrasespsi Darurat untuk Kesehatan Reproduksi Bunda?


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda