HaiBunda

KEHAMILAN

Aturan dan Syarat Pemberian MgSO4 atau Magnesium Sulfat pada Ibu Hamil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 01 Oct 2025 16:50 WIB
Aturan dan Syarat Pemberian MgSO4 atau Magnesium Sulfat pada Ibu Hamil /Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz
Jakarta -

Pemberian Magnesium Sulfat (MgSO4) pada ibu hamil tidak boleh sembarangan. Ada aturan dan syarat yang perlu ibu hamil ketahui agar memperoleh manfaat maksimal.

Mendapat kabar harus melahirkan bayi prematur tentu bisa menjadi momen yang mengkhawatirkan. Dokter dan bidan akan memberitahu tentang risiko kelahiran prematur dan membantu Bunda membuat keputusan tentang perawatan ibu dan bayi.

Melansir laman Global Hospital NHS, lahir prematur dapat berarti bahwa beberapa bayi mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kesulitan bernapas dan infeksi. Bayi yang lahir prematur juga dapat mengalami kesulitan dalam menjaga suhu tubuh yang baik dan menyusu dengan benar. Pada sebagian besar bayi, masalah ini akan membaik dengan bantuan dokter dan perawat neonatal.


Sejumlah kecil bayi dapat mengalami masalah jangka panjang karena mereka lahir prematur. Hal ini dapat memengaruhi otak bayi dan dapat mengakibatkan cerebral palsy atau masalah penglihatan dan pendengaran.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa pemberian MgSO₄ sebelum persalinan preterm berpotensi mengurangi risiko cerebral palsy pada bayi yang bertahan hidup.

Apa itu Magnesium sulfat (MgSO4)?

Magnesium sulfat (MgSO4) adalah obat yang ditawarkan kepada perempuan yang bayinya akan lahir antara minggu ke-24 dan ke-30 kehamilan. Obat ini dapat melindungi beberapa bayi dari perkembangan cerebral palsy

Magnesium sulfat juga mungkin bermanfaat untuk bayi yang lahir antara usia kehamilan 30 dan 34 minggu, tetapi belum diketahui seberapa besar manfaatnya dalam mengurangi risiko terjadinya cerebral palsy.

Apa itu palsi serebral (cerebral palsy)?

Palsi serebral adalah istilah umum yang menggambarkan kondisi yang menyebabkan masalah pergerakan. Kondisi ini disebabkan kerusakan otak pada setiap tahap perkembangan, dan risikonya lebih tinggi jika bayi lahir prematur.

Palsi serebral memengaruhi anak-anak dengan cara dan tingkat yang berbeda-beda. Seringkali dibutuhkan waktu untuk mengetahui bagaimana seorang anak terpengaruh. Bayi yang lahir prematur perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangannya. Sekitar 1 dari 10 bayi yang lahir sebelum usia 30 minggu mengalami palsi serebral.

Meskipun palsi serebral tidak dapat disembuhkan, terdapat dukungan dari tim spesialis yang tersedia untuk membantu mereka yang terdampak.

Apakah magnesium sulfat mencegah semua bayi terkena palsi serebral? Tidak, beberapa bayi tetap akan mengalami palsi serebral, meskipun ibu mereka telah diberikan magnesium sulfat.

Penelitian menunjukkan bahwa 1 kasus palsi serebral dapat dicegah untuk setiap 37 ibu yang menerima magnesium sulfat. Obat ini sangat efektif dalam mengurangi risiko terjadinya palsi serebral hingga setengahnya pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 30 minggu.

Foto: Getty Images/Dobrila Vignjevic

Risiko ibu hamil mengonsumsi magnesium sulfat

Ibu yang diberikan magnesium sulfat mungkin mengalami beberapa efek samping jangka pendek. Efek samping yang paling umum adalah rasa panas dan mual saat pertama kali diberikan. Ibu hamil mungkin juga mengalami sakit kepala. Efek samping ini hilang dengan sangat cepat, biasanya dalam waktu setengah jam.

Ibu hamil juga akan dipantau untuk efek samping yang kurang umum, seperti tekanan darah rendah atau masalah pernapasan. Tidak ada risiko yang diketahui bagi bayi ketika ibu diberikan magnesium sulfat.

Magnesium sulfat dapat bermanfaat untuk sebagian penderita preeklamsia. Namun, terdapat risiko overdosis magnesium, yang disebut toksisitas magnesium. Mengonsumsi terlalu banyak magnesium dapat mengancam jiwa ibu dan bayi. Pada perempuan, gejala yang paling umum meliputi:

  • Mual, diare, atau muntah
  • Penurunan tekanan darah yang signifikan
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur
  • Masalah pernapasan
  • Kekurangan mineral selain magnesium, terutama kalsium
  • Kebingungan atau pandangan kabur
  • Koma
  • Serangan jantung
  • Kerusakan ginjal

Syarat pemberian MgSO4 pada ibu hamil

Berikut beberapa syarat klinis atau kondisi ibu hamil yang biasanya harus diperhatikan sebelum atau saat pemberian MgSO4 yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Diagnosis preeklamsia berat / eklampsia / risiko tinggi kejang

Dilansir dari OBGProject, pemberian MgSO₄ terutama sebagai profilaksis kejang (antikonvulsan) pada pasien dengan preeklamsia berat atau yang telah mengalami eklampsia. Jika tanpa adanya tanda-tanda serius maka pemberian MgSO₄ sebagai profilaksis rutin belum selalu disepakati secara universal. 

2. Fungsi ginjal memadai atau tidak ada gagal ginjal berat

Magnesium itu diekskresikan melalui ginjal karena itu penting untuk memastikan fungsi ginjal baik. Ini untuk mencegah akumulasi magnesium yang berlebihan dan toksisitas.

3. Aliran urine cukup

Syarat praktis pemberian MgSO4 adalah output urine ≥ 30 mL/jam dalam 4 jam terakhir. Jika aliran urine terlalu rendah maka risiko akumulasi magnesium meningkat.

4. Ibu tidak mengalami depresi respirasi

Frekuensi pernapasan perlu dimonitor. Jika pernapasan terlalu lambat maka harus mengevaluasi ulang pemberian MgSO4 karena berisiko depresi napas.

5. Tersedianya antidotum atau penanganan toksisitas 

Sebelum memberikan MgSO4 maka harus dipastikan tersedianya kalsium glukonat sebagai antiserum. Ini diperlukan jika terjadi toksisitas atau kelebihan magnesium. 

6. Tidak ada kontraindikasi absolut

Beberapa kondisi seperti myasthenia gravis berat, blok jantung, atau depresi neuromuskular berat relatigf kontraindikasi. Ini bisa memperburuk efek magnesium.

Aturan dosis dan regimen pemberian MgSO₄

Pemberian MgSO4 harus mengikuti protokol yang sudah disepekati setelah syarat dipenuh. Ada beberapa poin utama yang perlu diperhatikan.

Magnesium sulfat perlu diberikan dalam 24 jam sebelum melahirkan agar efeknya maksimal, tetapi mungkin masih bermanfaat jika diberikan kapan saja sebelum kelahiran.

Jika bayi harus segera dilahirkan (dalam waktu satu jam),  Bunda mungkin tidak akan mendapatkan magnesium sulfat lengkap atau pemberian magnesium sulfat mungkin bukan pilihan.

Dokter atau bidan akan memasukkan infus ke pembuluh darah di lengan. Dosis pertama akan diberikan kepada Bunda dalam dosis tunggal 4–6 g magnesium sulfat diberikan per pompa infus selama 10 hingga 20 menit secara perlahan.

Kemudian diikuti dosis kedua yang diberikan secara terus menerus selama 24 jam berikutnya melalui pompa elektronik. Bunda akan dipantau secara ketat selama perawatan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kisah Ngidam Makanan Putri Kerajaan saat Hamil, dari Roti Lapis hingga Kari

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joy Tobing Bareng Suami TNI yang Baru Rayakan Anniversary Pernikahan

Mom's Life Annisa Karnesyia

Banyak Anak Terkena Influenza A dan B: Kenali Gejala, Tanda Bahaya, dan Pencegahannya

Parenting Nadhifa Fitrina

Jangan Sampai Keliru, Ini 7 Perbedaan Ciri Hamil & Menopause

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

Tunda Beli Mobil Demi Naik Haji, Doa Tantri Syalindri & Suami Terjawab Setahun Kemudian

Mom's Life Amira Salsabila

5 Atlet Nasional Ini Rela Absen Tanding demi Dampingi Istri Melahirkan, Tuai Pujian

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Drama China dengan Karakter Prajurit atau Jenderal Perempuan, Terbaru Legend of the Female General

5 Artis yang Baru Mengumumkan Kehamilan Pertama, Bakal Jadi Orang Tua di Tahun Depan

Banyak Anak Terkena Influenza A dan B: Kenali Gejala, Tanda Bahaya, dan Pencegahannya

5 Potret Joy Tobing Bareng Suami TNI yang Baru Rayakan Anniversary Pernikahan

Jangan Sampai Keliru, Ini 7 Perbedaan Ciri Hamil & Menopause

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK