HaiBunda

KEHAMILAN

Studi Terbaru Temukan Manfaat Bakteri Usus 'Baik' pada Kehamilan, Dukung Pertumbuhan Janin

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 09 Oct 2025 08:30 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Dacharlie
Jakarta -

Setiap manusia memiliki sejumlah bakteri usus 'baik' di dalam tubuhnya, Bunda. Bakteri baik ini bermanfaat untuk mendukung sistem pencernaan, yang pada akhirnya dapat menjaga daya tahan tubuh.

Studi terbaru kembali yang diterbitkan di Journal of Translational Medicine menemukan manfaat lain dari bakteri usus baik. Kali ini, manfaatnya dapat dirasakan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Penelitian yang dipimpin oleh University of Cambridge ini telah menemukan bukti nyata pertama bahwa bakteri usus 'baik', yakni Bifidobacterium breve pada ibu hamil dapat mengatur produksi hormon plasenta yang penting untuk kehamilan sehat.


Bifidobacterium breve terdapat secara alami di dalam mikrobioma usus manusia. Namun pada ibu hamil, kadar bakteri 'baik' ini dapat berubah akibat stres atau obesitas.

Dalam studi ini, para peneliti membandingkan plasenta tikus yang tidak memiliki bakteri usus dengan plasenta yang memiliki Bifidobacterium breve di ususnya selama kehamilan. Hasilnya, subjek hamil tanpa Bifidobacterium breve di ususnya memiliki tingkat komplikasi yang lebih tinggi, termasuk hambatan pertumbuhan janin dan gula darah janin yang rendah, serta peningkatan angka kematian janin.

Bakteri usus ini tampaknya memainkan peran penting dalam mendorong plasenta untuk memproduksi hormon yang memungkinkan tubuh ibu mendukung kehamilannya. Temuan studi ini menjadi yang pertama di mana para ilmuwan menemukan hubungan antara mikrobioma usus dan plasenta.

Para peneliti mengatakan bahwa studi ini membuka jalan untuk menguji mikrobioma usus seorang perempuan guna mengidentifikasi komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklamsia, atau keguguran dini. Studi juga dapat digunakan untuk memanipulasi komplikasi tersebut dengan probiotik untuk meningkatkan peluang melahirkan bayi yang sehat.

"Hasil penelitian kami membuka cara yang sama sekali baru untuk menilai kesehatan ibu hamil dan janin yang sedang berkembang dengan mengamati mikrobioma usus ibu," kata penulis pertama laporan dari University of Cambridge's Department of Physiology, Development and Neuroscience, Dr. Jorge Lopez Tello, dilansir News Medical.

"Semua orang mengabaikan plasenta. Setelah sembilan bulan kehamilan, plasenta dibuang begitu saja. Namun, kini kita lebih memahami cara kerjanya, dan di masa mendatang, komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, preeklamsia, keguguran, dan lahir mati dapat dicegah hanya dengan menyesuaikan mikroba usus ibu untuk meningkatkan fungsi plasenta."

Perlu diketahui, plasenta merupakan organ penting selama kehamilan yang menghubungkan ibu dengan janin. Plasenta menyediakan nutrisi, oksigen, dan hormon yang penting untuk perkembangan bayi di dalam kandungan, Bunda.

Detail studi tentang manfaat bakteri baik untuk bumil

Dalam studi ini, lebih dari 150 proses biologis di plasenta, yang melibatkan lebih dari 400 protein berbeda, ditemukan pada subjek tikus dengan dan tanpa Bifidobacterium breve di ususnya. Tikus dengan Bifidobacterium breve di ususnya memiliki risiko rendah untuk mengalami keguguran.

Plasenta pada tikus dengan Bifidobacterium breve lebih baik dalam menyerap dan mengangkut nutrisi, seperti asam amino dan laktat, dari ibu ke janin. Kedua nutrisi terseut sangat vital untuk pertumbuhan janin.

Selain itu, peneliti juga menemukan plasenta tikus dengan bakteri baik menghasilkan lebih banyak hormon penting untuk kehamilan, seperti prolaktin dan glikoprotein spesifik kehamilan.

Para peneliti mengatakan bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana bakteri 'baik' ini bekerja di dalam seluruh mikrobioma usus tubuh manusia, dan apakah mereka dapat dimanipulasi di dalam usus tanpa efek negatif.

"Penelitian kami mengungkap informasi baru tentang cara kerja kehamilan, dan akan membantu dalam menemukan intervensi baru yang dapat meningkatkan peluang kehamilan sehat bagi ibu dan bayi," kata penulis senior Profesor Amanda Sferruzzi-Perri.

"Sangat menarik membayangkan bahwa mikroba bermanfaat seperti Bifidobacterium dapat dimanfaatkan selama kehamilan untuk meningkatkan hasil (yang baik). Penggunaan probiotik menawarkan alternatif yang menjanjikan untuk terapi tradisional, yang berpotensi mengurangi risiko sekaligus meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi," ujar Profesor Lindsay Hall dari University of Birmingham's College of Medicine and Health, yang juga terlibat dalam penelitian ini.

Demikian studi terbaru yang mengungkap manfaat dari bakteri usus 'baik' selama kehamilan untuk mendukung perkembangan bayi yang sehat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Tanda Bumil Kurang Minum Air Putih & Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Psikolog Ungkap 15 Kalimat yang Tanpa Sadar Bisa Merugikan Perempuan

Mom's Life Azhar Hanifah

Kenali Penyebab Radang Otak pada Anak hingga Cara Pencegahannya

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Perlukah Vaksin Flu saat Musim Bapil? Ini Kata Dokter Paru

Mom's Life Amira Salsabila

7 Pertanyaan untuk Mengetahui Apakah Anak Dibesarkan Orang Tua Gaslighting Menurut Psikolog

Parenting Nadhifa Fitrina

Kisah Perjalanan Menyusui Gritte Agatha, Disiplin Pumping Bun

Menyusui Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Prilly Latuconsina Potong Rambut Jadi Lebih Fresh, Intip Potretnya

Sederet Manfaat Kacang Almond untuk Ibu Hamil, Perhatikan juga Efek Sampingnya ya Bun

Perlukah Vaksin Flu saat Musim Bapil? Ini Kata Dokter Paru

Kenali Penyebab Radang Otak pada Anak hingga Cara Pencegahannya

Psikolog Ungkap 15 Kalimat yang Tanpa Sadar Bisa Merugikan Perempuan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK