Bolehkah Ibu Hamil Trimester 1 Minum Yakult? Perhatikan Takaran yang Aman

Konsumsi probiotik saat hamil dapat memberikan efek positif bagi kesehatan, Bunda. Selain dari suplemen, kita bisa mendapatkan probiotik ini dari minuman, seperti Yakult.

Lalu bolehkah ibu hamil trimester 1 minum Yakult? Apa saja manfaat dan aturan konsumsinya ya?

Simak penjelasan lengkap dari HaiBunda berikut ini, terkait minuman probiotik Yakult untuk hamil, serta takaran yang harus diperhatikan bila ingin mengonsumsinya.

Yakult untuk ibu hamil

Mengutip dari unggahan di akun resmi X dari Yakult Indonesia, @YakultIndonesia, pada 11 Januari 2018, disebutkan bahwa Yakult boleh dan aman diminum oleh ibu hamil. Ada beberapa manfaat konsumsi minuman probiotik ini bagi ibu hamil, Bunda.

"Yakult boleh dan aman diminum oleh ibu hamil karena dapat membantu mengatasi susah buang air besar dan membantu menyerap nutrisi makanan yang dibutuhkan," demikian isi unggahan.

Meski diklaim aman, dalam keterangannya tidak dijelaskan tentang anjuran konsumsi untuk ibu hamil, serta usia kehamilan yang diperbolehkan untuk meminumnya. Bila memang khawatir untuk mengonsumsinya saat hamil, Bunda bisa konsultasikan dulu ke dokter ya.

Manfaat Yakult dan anjuran konsumsinya

Dilansir laman resminya, minuman probiotik ini mengandung bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup, susu bubuk krim, sukrosa dan glukosa, perisa, serta air. Produk dibuat tanpa menggunakan pengawet dengan pembuatan yang higienis dan sesuai ketentuan.

Ada beberapa manfaat kesehatan bagi mereka yang mengonsumsi minuman probiotik ini, seperti:

1. Dapat menjaga keseimbangan mikroorganisme baik di dalam usus.
2. Bisa menekan pertumbuhan bakteri yang merugikan.
3. Mengurangi racun di dalam tubuh.
4. Mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare.
5. Meningkatkan kualitas sistem imun tubuh.

Sementara itu, anjuran konsumsinya adalah satu botol per hari, di mana dalam 1 ml minuman ini terdapat lebih dari 100 juta bakteri Lactobacillus casei Shirota strain. Konsumsi lebih dari satu botol dianggap aman dan bisa lebih efektif manfaatnya, Bunda.

Makan Yogurt saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/DragonImages

Apa itu bakteri Lactobacillus casei Shirota strain?

Bunda mungkin sudah tak asing dengan bakteri Lactobacillus casei yang kerap ditemukan di makanan atau minuman probiotik. Lalu ada bedanya dengan Lactobacillus casei Shirota strain?

Lactobacillus casei Shirota strain adalah strain bakteri asam laktat unik yang ditemukan dan dibudidayakan oleh ilmuwan dan pendiri Yakult, Dr. Minoru Shirota, pada tahun 1930. Dalam ulasan di jurnal Applied and Environmental Microbiology tahun 2016, dijelaskan bahwa bakteri ini merupakan strain probiotik terkenal yang telah disetujui dan secara umum diakui aman oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.

"Strain Lactobacillus casei Shirota dapat memberikan manfaat kesehatan dengan cara menyeimbangkan mikrobiota usus, memperbaiki disfungsi gastrointestinal, mencegah infeksi dan kanker, dan memodulasi respon inflamasi dan imun," demikian isi ulasan, dikutip dari laman National Library of Medicine.

Sementara pada studi yang dipublikasikan di Canadian Journal of Gastroenterology and Hepatology tahun 2003 menunjukkan bahwa minuman probiotik yang mengandung Lactobacillus casei Shirota bisa menjadi terapi tambahan yang bermanfaat untuk mengatasi sembelit kronis.

Seperti beberapa jenis bakteri probiotik lainnya, Lactobacillus casei termasuk aman dikonsumsi selama kehamilan, Bunda. Tapi, ada beberapa anjuran konsumsinya selama hamil.

Melansir dari Web MD, Lacticaseibacillus casei aman bila diminum dengan tepat selama kehamilan. Bakteri ini juga aman digunakan bersama dengan jenis probiotik lain selama 6 minggu, dimulai pada usia kehamilan 24 sampai 28 minggu.

Sementara menurut Dokter Penyakit Dalam, Alana Biggers, M.D., MPH, Bunda disarankan untuk konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi probiotik ini. Terutama bila secara khusus ingin mengganti obat yang sudah diresepkan dengan jenis probiotik, seperti Lacticaseibacillus casei.

"Jika berencana mengganti obat resep dengan probiotik, dokter perlu mengetahuinya. Hal yang sama juga berlaku bagi yang sedang hamil atau menyusui," kata Biggers, mengutip Healthline.

Sejauh ini, tidak ada efek samping dari konsumsi minuman probiotik yang mengandung Lacticaseibacillus casei, Bunda. Ada beberapa yang melaporkan mengalami kembung, tapi masih dalam batas wajar.

Manfaat probiotik untuk ibu hamil

Probiotik adalah bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan saluran cerna. American Pregnancy Association (APA) mengatakan bahwa probiotik mungkin aman dikonsumsi selama kehamilan.

Namun, karena jenis probiotik itu beragam dan penelitiannya terbatas, maka probiotik belum bisa dinyatakan aman sepenuhnya. Konsultasi ke dokter adalah cara terbaik untuk memastikan jenis probiotik aman dikonsumsi selama kehamilan.

Probiotik baik dari makanan, minuman, atau suplemen, bermanfaat membantu sistem pencernaan bekerja lebih efisien. Probiotik diasumsikan dapat mengurangi keberadaan bakteri jahat dalam usus, sehingga mengurangi kemungkinan terkena komplikasi kesehatan.

Berikut beberapa manfaat probiotik untuk ibu hamil:

1. Menjaga kesehatan usus

Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik selama kehamilan dapat meningkatkan komposisi bakteri baik di usus. Memiliki banyak jenis bakteri baik merupakan tanda usus yang sehat, sedangkan keanekaragaman bakteri yang rendah dikaitkan dengan dampak kesehatan yang negatif seperti gangguan metabolisme.

2. Mengurangi risiko komplikasi kehamilan

Sebuah tinjauan di British Journal of Nutrition tahun 2020 menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi probiotik memiliki penurunan risiko kematian dan necrotizing fasciitis secara signifikan, yaitu infeksi langka namun mengancam nyawa yang dapat terjadi selama kehamilan.

3. Baik untuk metabolisme tubuh

Suplemen probiotik juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan insulin selama kehamilan, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko komplikasi. Temuan ini merupakan hasil studi yang diterbitkan dalam Medicina (Kaunas) tahun 2018.

Meski begitu, dalam tinjauan lain di tahun 2017, ditemukan bahwa probiotik tidak menurunkan kadar gula darah, tapi dapat mengurangi resistensi insulin.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!