KEHAMILAN
10 Pantangan bagi Ibu Hamil Kembar yang Perlu Diketahui, Jangan Disepelekan
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 30 Oct 2025 11:57 WIBOrang tua terkadang berharap hamil anak kembar. Ibaratnya tak perlu berkali-kali hamil, cukup sekali hamil lahir sekaligus dua anak atau lebih. Namun, di balik itu semua, ibu hamil kembar menghadapi risiko yang lebih tinggi ketimbang kehamilan tunggal. Ada beberapa pantangan ibu hamil kembar yang perlu diketahui dan ini tidak boleh disepelekan, Bunda.
Melansir MayoClinic, hamil dengan anak kembar membutuhkan perhatian khusus. Ada berbagai hal yang perlu Bunda ketahui, mulai dari nutrisi dan penambahan berat badan hingga kemungkinan komplikasi.
Untuk meminimalisasi risiko, Bunda yang hamil anak kembar disarankan untuk rajin kontrol ke dokter kandungan.
Dokter biasanya akan memonitor secara ketat karena kehamilan kembar memiliki tingkat masalah kesehatan yang lebih tinggi, termasuk persalinan prematur dan preeklamsia, seperti dikutip dari laman Parents.
"Kehamilan dengan satu bayi sudah cukup memberikan banyak tekanan pada tubuh, sehingga secara fisiologis tentunya akan lebih sulit jika Bunda mengandung dua atau lebih bayi," ujar Samuel Bender, MD, assistant professor of obstetrics, gynecology, & reproductive science di Mount Sinai School of Medicine di New York City.
Bagaimana kehamilan kembar terjadi?
Kehamilan kembar lebih mungkin terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Ini bisa karena perubahan hormonal yang dapat menyebabkan ovarium melepaskan lebih dari satu sel telur sekaligus. Penggunaan perawatan kesuburan seperti fertilisasi in vitro (IVF) untuk hamil juga meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar atau kelipatan lainnya.
Jenis kembar yang paling umum adalah kembar fraternal. Kembar ini terbentuk ketika dua sperma berbeda membuahi dua sel telur terpisah. Bayi kembar tumbuh dan berkembang di dalam dua kantung berisi cairan terpisah yang disebut kantung amnion dan korionik.
Bayi kembar menerima oksigen dan nutrisi melalui dua organ kehamilan terpisah di dalam rahim yang disebut plasenta. Kembar fraternal bisa berjenis kelamin sama atau berbeda jenis kelamin.
Sedangkan kembar identik terbentuk ketika satu sel telur yang telah dibuahi membelah di awal kehamilan dan berkembang menjadi dua janin. Kembar identik mungkin berbagi plasenta dan kantong amnion dan korionik. Atau, janin kembar mungkin berbagi plasenta dan masing-masing memiliki kantung terpisah.
Pada kembar identik, keduanya memiliki materi genetik yang sama. Mereka akan berjenis kelamin sama dan memiliki sifat yang sama seperti golongan darah, warna rambut, dan warna mata. Bayi kmbar identik jarang sekali lahir dengan bagian tubuh atau organ yang terhubung. Ini dikenal sebagai kembar siam.
|
|
10 Pantangan bagi ibu hamil kembar yang perlu diketahui
Ibu hamil kembar penting untuk melakukan semua saran dokter. Tujuannya untuk memastikan hasil yang optimal pada ibu dan bayi. Ada berbagai pantangan ibu hamil kembar yang sebaiknya dihindari
1. Melakukan kegiatan ekstrem
Bunda yang senang berpetualang dengan berbagai kegiatan ekstrem, ketika hamil kembar harus menahan keinginan tersebut selama kehamilannya. Ini karena sejumlah kegiatan ekstrem dapat membahayakan, dengan risiko kehilangan nyawa meninggal hingga 3-4 kali.
Apalagi ketika tubuh sibuk dengan pertumbuhan bayi di perut, Bunda tidak akan memiliki stamina dan ketangkasan yang biasa.
2. Mengabaikan asupan nutrisi dengan sedikit makan
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak kalori, protein, zat besi, dan kalsium. Jika hamil kembar, ibu hamil sangat tidak disarankan makan terlalu sedikit. Bunda harus benar-benar memenuhi nutrisi makan serta memerhatikan asupan kalori setiap harinya.
Ibu hamil membutuhkan setidaknya 300 kalori ekstra per bayi. Nah, Bunda jangan lupa penuhi piring dengan ekstra nutrisi di setiap makan. Karena kekurangan nutrisi dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
3. Dehidrasi
Selama kehamilan kembar tak cukup dengan hanya memenuhi nutrisi makanan. Bunda juga sangat penting memenuhi kebutuhan cairan.
Tubuh ibu hamil membutuhkan banyak cairan terutama air untuk menjaga sirkulasi darah. Ketika terjadi dehidrasi maka dapat menyebabkan kontraksi dan timbulnya persalinan prematur.
4. Berolahraga secara berlebihan
Ibu hamil kembar sebaiknya menghentikan sementara olahraga yang berlebihan. Aktivitas seperti aerobik misalnya akan berdampak tinggi karena memberikan tekanan pada otot-otot panggul yang menahan bayi.
Olahraga berat dapat menyebabkan ibu hamil kembar kepanasan dan membuat jantung, sendi, serta otot tegang. Sebaiknya ibu hamil membicarakan dengan dokter tentang kegiatan apa yang paling sesuai dengan kondisinya saat ini.
5. Mengonsumsi minuman beralkohol, menggunakan narkoba, atau merokok
Bunda tidak disarankan minuman beralkohol berlebihan, merokok, atau menggunakan narkoba. Baik sedang hamil maupun tidak. Ketika melakukannya saat hamil maka dapat membuat bayi terpapar zat beracun, yang meningkatkan risiko cacat lahir dan penyakit kronis.
Ingatlah bahwa tidak ada batasan jumlah alkohol terendah yang dianggap aman selama kehamilan.
Ibu hamil yang kesulitan untuk berpantang alkohol selama kehamilannya mungkin memerlukan dukungan profesional. Gangguan penggunaan zat adalah kondisi medis, dan dokter atau spesialis kecanduan dapat membantu ibu hamil mengatasinya.
6. Berendam di bak mandi air panas
Berendam di bak mandi air panas mungkin dapat menenangkan, tapi kebiasaan tersebut tidak disarankan selama kehamilan. Penelitian menunjukkan bhubungan antara sering berendam di bak mandi air panas dan keguguran selama trimester pertama kehamilan.
Berendam di bak mandi air panas dapat meningkatkan suhu tubuh ibu hamil untuk sementara, mirip dengan demam, yang membuat bayi berisiko mengalami anensefali (ketika otak atau tengkorak tidak berkembang dengan baik) dan gastroskisis (usus menonjol keluar dari tubuh), yang merupakan kelainan bawaan yang dapat mengubah hidup.
Ibu hamil meski diminta menghindari sauna maupun bak mandi air panas, namun Bunda tak masalah jika mandi menggunakan air hangat.
7. Membersihkan kotak kotoran kucing
Zaman dulu, ibu hamil yang memelihara kucing disarankan membuang kucingnya. Berbeda dengan sekarang yang tidak masalah mengelus dan memberi makan kucing saat hamil.
Namun, ibu hamil jangan membuang kotoran kucing di kotak pasir. Itu karena kotoran kucing dapat membawa penyakit yang disebut toksoplasmosis yang dapat menyebabkan cacat lahir.
Infeksi ini dapat menular kepada ibu hamil jika bersentuhan dengan kotoran kucing. Ibu hamil mungkin tidak keberatan meminta orang lain untuk membersihkan kotak pasir.
8. Kelelahan
Tubuh yang sedang hamil kembar bekerja keras untuk membesarkan bayi-bayi tersebut. Tidak banyak energi yang tersisa saat ibu hamil melakukan aktivitas sehari-hari. Bunda mungkin akan merasa sangat lelah, dan penting untuk memberi tubuh Anda istirahat yang dibutuhkannya.
Jika Bunda diharuskan istirahat di tempat tidur, lakukanlah dengan serius. Terima saran dokter dan jangan memaksakan diri.
9. Mengabaikan tanda-tanda persalinan prematur
Sebanyak 50% kehamilan kembar melahirkan sebelum 37 minggu dan 10 persen melahirkan sebelum 32 minggu, risiko persalinan prematur dan kelahiran prematur sangat nyata ketika Bunda hamil kembar.
Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika Bunda mengalami salah satu gejala berikut:
- Kram perut
- Sakit punggung bawah yang tumpul
- Kontraksi
- Perubahan keputihan, termasuk kebocoran cairan atau pendarahan
- Nyeri panggul atau tekanan rektal
Meskipun gejala-gejala ini tidak selalu berarti persalinan prematur, sebaiknya ibu hamil selalu memeriksakan diri, terutama pada kehamilan kembar.
10. Mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang
Ibu hamil hindari makanan seperti sushi dengan ikan mentah, telur setengah matang, atau daging mentah. Makanan mentah atau setengah matang berisiko membawa bakteri Listeria atau Toxoplasma. Infeksi ini bisa berdampak lebih berat pada kehamilan kembar.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Tak Selalu Identik, Ini 8 Jenis Bayi Kembar dan Keistimewaannya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ciri-ciri Hamil Kembar Identik yang Perlu Bunda Ketahui
Ciri Hamil Kembar & 7 Faktor yang Memengaruhi Potensi Bunda Hamil Lebih dari 1 Janin
Tak Selalu Sama Persis, Ini Perbedaan Kembar Identik dan Fraternal
7 Tips Agar Bisa Hamil Anak Kembar Secara Alami
TERPOPULER
5 Potret Rumah Mewah Artis 4 Lantai, Dilengkapi Lift hingga Kolam Renang Rooftop
Chacha Frederica Curhat soal Dilema Tinggal di Jakarta: Anak Sering Kerjakan PR di Jalan
5 Resep Kue Ubi Ungu Lezat, Bolu hingga Dibalut Kulit Lumpia
Raisa Perlihatkan Proses Rekaman di Balik Lagu 'Bila', Lirik Lagunya Curi Perhatian
10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Keguguran di Kehamilan Muda
REKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi BB Cream Korea, Bikin Kulit Wajah Glowing
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Pilihan Parfum Anak Sekolah yang Wangi Tahan Lama dan Harga di Bawah Rp20 Ribu
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Susu Penambah Berat Badan Anak 2 Tahun
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Pilihan Minyak Telon Bayi yang Aman dan Paling Wangi untuk Anak
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Rumah Mewah Artis 4 Lantai, Dilengkapi Lift hingga Kolam Renang Rooftop
5 Resep Kue Ubi Ungu Lezat, Bolu hingga Dibalut Kulit Lumpia
10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Keguguran di Kehamilan Muda
Sindrom Kepala Datar pada Bayi, Apakah Bisa Kembali Normal?
Chacha Frederica Curhat soal Dilema Tinggal di Jakarta: Anak Sering Kerjakan PR di Jalan
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
5 Drama Korea Rating Tertinggi Minggu Keempat Oktober 2025
-
Beautynesia
4 Drama Korea Bertema Politik yang Penuh Intrik dan Misteri, Cocok untuk Temani Akhir Pekan
-
Female Daily
Stay Active Sambil Liburan ke Bandung? Ini 5 Lapangan Padel di Bandung yang Bisa Kamu Sewa!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ryu Jun Yeol & Hyeri Diduga Reuni Usai Putus, Ini Kata Tim Reply 1988
-
Mommies Daily
Vaginismus: Saat Tubuh “Menolak” Penetrasi dan Cara Mengatasinya Secara Medis