KEHAMILAN
Komplikasi Kehamilan Bisa Picu Risiko Penyakit Ginjal Serius, Simak Penjelasannya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 13 Nov 2025 13:38 WIBSelama hamil, Bunda perlu menjaga kesehatan dengan menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi. Pasalnya, salah satu komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dapat memicu penyakit ginjal.
Preeklamsia merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan organ. Dilansir laman Vaccines Work, preeklamsia biasanya muncul pada paruh kedua kehamilan, selama persalinan, atau segera setelah melahirkan.
Belum lama ini, penelitian yang dipublikasikan di di BJOG dan dilakukan oleh para ilmuwan Makerere University, Mulago National Referral Hospital, dan University of Cambridge, menemukan bahwa perempuan dengan preeklamsia tiga kali lebih mungkin terkena penyakit ginjal kronis di tahun pertama setelah melahirkan. Hasil tersebut dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami kondisi tersebut. Penelitian ini dilakukan di negara Afrika.
"Preeklamsia bukan sekadar komplikasi kehamilan, melainkan tanda peringatan risiko kesehatan di masa mendatang," kata penulis utama studi dan dekan Departemen Obstetri dan Ginekologi di Uganda's Makerere University College of Health Science, Annettee Nakimuli, kepada SciDev.Net.
"Studi kami adalah yang pertama di Afrika Sub-Sahara yang menyoroti konsekuensi kesehatan jangka panjang dari preeklamsia pada populasi ini."
Studi yang dilakukan di Mulago National Referral Hospital ini mengungkapkan bahwa 36,4 persen perempuan Uganda dengan preeklamsia mengalami hipertensi dalam satu tahun setelah melahirkan. Perlu diketahui, insiden preeklamsia di Afrika meningkat sekitar 20 persen di antara tahun 2010 hingga 2019.
Salah satu penulis studi dari Makerere University College of Health Sciences, Robert Kalyesubula, memperingatkan bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian utama di Afrika. Deteksi dini dan perawatan pascanatal rutin juga perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi seperti penyakit ginjal.
"Solusi pertama dari penelitian ini adalah pencegahan preeklamsia setiap saat selama kehamilan. Jika terdiagnosis, preeklamsia harus ditangani, dipantau, dan diobati. Preeklamsia juga berisiko bagi bayi baru lahir," ungkap Kalyesubula.
Studi lain tentang ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit ginjal
Selain preeklamsia, perempuan dengan riwayat penyakit ginjal sebelum hamil juga bisa menjalani kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi sehat. Dikutip dari laman National Institute for Health and Care Research (NIHR), perempuan dengan penyakit ginjal panjang (kronis) kini dapat diberikan indikasi jelas tentang risiko kehamilan.
Kehamilan diketahui dapat memberikan tekanan tambahan pada ginjal, terutama pada pengidap penyakit ginjal lanjut (stadium 3 hingga 5). Namun hingga saat ini, hanya ada sedikit informasi yang dapat diandalkan untuk memandu perempuan dalam mempertimbangkan program hamil yang akan dijalaninya, Bunda.
Sebuah penelitian terbaru menilai kemungkinan bayi akan lahir sehat, dan memperkirakan dampak kehamilan terhadap perempuan dengan riwayat penyakit ginjal. Studi ini juga dapat memberikan perkiraan seberapa besar kemungkinan penyakit ginjal akan berkembang selama kehamilan.
"Penelitian ini memberi tahu kita bagaimana perempuan dengan penyakit ginjal menjalani kehidupan mereka saat hamil dan menerima perawatan. Penelitian ini sangat berguna untuk konseling," kata peneliti doktor NIHR, Kate Wiles.
"Saya dapat memberi tahu para perempuan bahwa kehamilan mereka setara, bukan hanya tentang hamil sembilan bulan dengan penyakit ginjal, tetapi menjalaninya selama dua tahun atau lima tahun. Perempuan dengan penyakit lanjut masih dapat memilih untuk hamil, tetapi jika mereka akan membutuhkan dialisis atau transplantasi dalam waktu lima tahun, saya dapat memulai proses tersebut lebih awal dan mempersiapkan mereka untuk itu."
Dalam studi ini, peneliti mengamati rekam medis pada 159 perempuan dengan 178 kehamilan antara tahun 2003 hingga 2017. Para perempuan tersebut telah menjalani perawatan di enam unit spesialis di Inggris. Mereka yang menjalani dialisis di awal kehamilan tidak diamati dalam penelitian ini.
Selanjutnya, peneliti mempertimbangkan kondisi kesehatan bayi saat lahir, dengan melihat faktor-faktor yang memprediksi kesehatan bayi, dan apa yang terjadi pada fungsi ginjal perempuan selama dan setelah kehamilan.
Berikut hasil lebih rinci dari temuan studi:
- Sebagian besar (99 dari 178) bayi lahir sebelum 37 minggu (prematur) dan 47 lahir sebelum 34 minggu (sangat prematur).
- 58 bayi memerlukan perawatan khusus di unit neonatal.
- Satu tahun setelah melahirkan, 9 perempuan telah memulai terapi penggantian ginjal (dialisis atau transplantasi), dan 19 perempuan lainnya membutuhkannya dalam dua tahun.
- Penurunan fungsi ginjal bervariasi berdasarkan stadium penyakit ginjal. Perempuan dengan penyakit paling ringan (stadium 3a) kehilangan fungsi ginjal yang setara dengan 1,7 tahun penyakit ginjal. Mereka dengan penyakit yang lebih lanjut (stadium 4 dan 5) kehilangan fungsi ginjal yang setara dengan 4,9 tahun.
- Rata-rata, perempuan cenderung membutuhkan dialisis atau transplantasi 2,5 tahun lebih awal dibandingkan pada mereka yang tidak hamil.
- Ditemukan 43 perempuan yang sebelumnya telah menjalani transplantasi ginjal kemungkinan tidak mengalami kelahiran prematur atau penurunan fungsi ginjal yang signifikan dibandingkan perempuan yang tidak menjalani transplantasi.
Tekanan darah tinggi juga memprediksi hilangnya fungsi ginjal.
Tanda bahaya saat hamil yang dapat memprediksi risiko pada bayi
- Tekanan darah tinggi jangka panjang sebelum kehamilan meningkatkan risiko kelahiran sangat prematur. Hal ini memengaruhi sebagian besar perempuan, dan satu dari tiga perempuan dengan tekanan darah tinggi memiliki bayi sangat prematur.
- Kebocoran protein ke dalam urin (proteinuria) dikaitkan dengan berat badan lahir rendah.
- Kadar kreatinin yang turun 10 persen atau kurang menunjukkan bahwa ginjal perempuan tidak beradaptasi dengan kehamilan dan tidak membuang produk limbah di tubuh. Hal tersebut memengaruhi lebih dari separuh perempuan (86 dari 162) dan mereka memiliki risiko dua kali lipat lebih besar untuk melahirkan prematur.
- Penyakit ginjal yang lebih lanjut dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Namun, tekanan darah tinggi dan proteinuria bisa meningkatkan risiko tersebut lebih lanjut lagi
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk praktik klinis dokter saat memberikan konseling pada calon ibu. Penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mencari cara terbaik menggunakan informasi ini.
"Temuan studi ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para profesional tentang penyakit ginjal kronis pada kehamilan, faktor risikonya, potensi implikasinya terhadap kehamilan dan periode pascanatal," ujar Wiles.
"Hal ini juga memungkinkan para profesional kesehatan untuk mempersiapkan dan mendidik perempuan dan pasangannya, serta memberikan konseling bila diperlukan. Penelitian di masa mendatang dapat berfokus pada konseling dan pemantauan khusus pada kelompok perempuan yang diteliti di studi ini."
Demikian hasil studi yang meneliti komplikasi kehamilan yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, dan dampak riwayat penyakit ini pada kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Preeklamsia pada Ibu Hamil, Mulai dari Gejala hingga Faktor Risikonya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Komplikasi Kehamilan Ini Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Stroke Seumur Hidup
Studi Terbaru Ungkap Komplikasi Kehamilan Serius Meningkat Selama Pandemi
Ini Penyebab Mata Tak Bisa Melihat Usai Melahirkan Menurut Dokter
Bunda Perlu Waspada, 6 Faktor yang Tingkatkan Risiko Komplikasi Kehamilan
TERPOPULER
Gracia Indri Ajak Anak & Suami Bule Pulang Kampung ke Indonesia, Intip 7 Potret Keseruannya
Momen Harmonis Reisa Broto Asmoro Bareng Anak & Suami Keturunan Ninggrat, Intip 5 Potretnya
3 Dampak Psikologis Membentak Anak Usia Dini, Jarang Disadari Orang Tua
5 Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym hingga Pilates
Deretan Artis Dapat Ucapan Hari Ayah Nasional 2025 dari Istri & Anak
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Momen Harmonis Reisa Broto Asmoro Bareng Anak & Suami Keturunan Ninggrat, Intip 5 Potretnya
3 Dampak Psikologis Membentak Anak Usia Dini, Jarang Disadari Orang Tua
Gracia Indri Ajak Anak & Suami Bule Pulang Kampung ke Indonesia, Intip 7 Potret Keseruannya
Komplikasi Kehamilan Bisa Picu Risiko Penyakit Ginjal Serius, Simak Penjelasannya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terpopuler: Potret Terbaru Nissa Sabyan hingga Klarifikasi El Rumi Like Video Eks Pacar
-
Beautynesia
4 Zodiak yang Dikenal Memiliki Jiwa Murni dan Hati Tulus, Hidupnya Penuh Kebaikan!
-
Female Daily
Parfum Mengandung Skincare? Kenalan sama Hybrid Perfume Lokal Pertama!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Vicky Zhao 'Putri Huan Zhu' Menghilang, Dituduh Sembunyikan Aset karena Utang
-
Mommies Daily
Viral Kisah Rahim Copot Usai Melahirkan di Dukun Beranak, Ini Penjelasan Dokter!