
kehamilan
Ini Penyebab Mata Tak Bisa Melihat Usai Melahirkan Menurut Dokter
HaiBunda
Selasa, 20 Jun 2023 21:20 WIB

Apakah Bunda pernah mengalami atau melihat kondisi Bunda lain dengan mata tak bisa melihat usai melahirkan? Fenomena ini ternyata merupakan salah satu akibat dari komplikasi kehamilan yang harus Bunda hindari.
Melalui akun TikTok, dokter spesialis kebidanan dan kandungan (ob-gyn) yang kini bertempat di Batam, dr. Steven, SpOG membagikan penyebab mata tak bisa melihat usai melahirkan.
Video berdurasi 1 menit 21 detik itu menjelaskan bahwa permasalahan penglihatan yang terjadi pada beberapa Bunda setelah melahirkan adalah karena suatu komplikasi kehamilan yang disebut eklamsia. Menurutnya, ini adalah komplikasi yang paling berbahaya saat hamil lho, Bunda.
Melansir dari Healthline, eklamsia adalah suatu kondisi langka yang sangat serius. Pada kondisi ini tekanan darah Bunda yang tinggi akan menyebabkan kejang saat kehamilan, Bun.
“Ini adalah salah satu komplikasi yang sangat berbahaya saat hamil. Namanya adalah, eklamsia,” ujar dr. Steven dengan akun TikTok @dr.stevenspog. Tim HaiBunda telah mendapatkan izin mengutip konten ini.
“Eklamsia adalah salah satu penyebab tertinggi pada ibu hamil dan melahirkan,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga : Eklamsia |
Tanda-tanda awal eklamsia
Eklamsia sendiri adalah tahapan lanjutan dari preeklamsia. Agar Bunda bisa mengenali eklamsia secara dini pada kehamilan, dr. Steven juga menyebutkan beberapa gejala awal yang bisa Bunda rasakan saat kehamilan.
“Salah satu tanda awal eklamsia adalah tekanan darah yang tinggi dan pandangan mata mulai kabur secara tiba-tiba,” ungkap dr. Steven.
“Dan ada sakit kepala yang hebat, serta nyeri di bagian ulu hati yang hebat.”
Kondisi tersebut baru merupakan tanda-tanda awal saja Bunda. Mengutip dr. Steven, Bunda baru dapat dikatakan eklamsia jika mengalami kejang-kejang saat hamil dan terjadi penurunan kesadaran atau tidak sadar sama sekali.
Penanganan eklamsia
Jika telah mengalami eklamsia atau kejang, penting bagi Bunda untuk ditangani secara cepat demi keselamatan Bunda dan Si Kecil. Menurut dr. Steven, penanganan yang cepat juga dapat membantu Bunda agar dapat cepat pulih.
“Kondisi ini memerlukan penanganan yang sangat cepat. Harus dibawa ke rumah sakit terdekat,” jelasnya.
“Penanganannya adalah dengan penurunan tensi dan segera melahirkan bayinya walaupun kondisi kehamilannya masih prematur. Kalau penanganannya cepat dan tepat biasanya kondisi ibu berangsur-angsur membaik,” ujar dr. Steven.
Seperti yang telah disebutkan, efek dari komplikasi kehamilan ini salah satunya adalah penglihatan yang kabur atau bahkan kehilangan kemampuan melihat pada Bunda setelah melahirkan.
Namun dijelaskan oleh dr. Steven, jika Bunda ditangani dengan baik, kondisi tersebut hanyalah sementara lho, Bunda. Seiring berjalannya waktu kemampuan melihat Bunda akan berangsur-angsur kembali normal.
Cara mencegah eklamsia dan preeklamsia
Di videonya yang lain, dr. Steven mengimbau agar Bunda tidak perlu takut mendengar penjelasannya tentang eklamsia sebelumnya. Sang dokter pun kemudian membagikan cara mencegah eklamsia dan preeklamsia lho, Bunda.
“Memang preeklamsia belum diketahui secara pasti penyebabnya. Tapi kita bisa berusaha untuk mencegah terjadinya preeklamsia,” ujarnya.
Nah, berikut ini adalah tipsnya, Bunda. Simak, ya!
1. Persiapkan tubuh yang sehat sebelum hamil
Demi kehamilan yang sehat, dr. Steven berpesan agar Bunda mempersiapkan tubuh yang sehat jauh sebelum Bunda mempersiapkan kehamilan.
“Misalnya, lakukanlah olahraga yang rutin. Kemudian istirahat harus cukup. Pola makannya dijaga, makanannya yang sehat-sehat.”
2. Minum vitamin sebelum hamil
Sebelum membagi nutrisi kepada Si Kecil, tentu Bunda harus terlebih dahulu memenuhi kebutuhan nutrisi Bunda sendiri. Mengkonsumsi vitamin sebelum hamil juga menjadi salah satu saran yang diberikan dr. Steven demi cegah komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan eklamsia.
Mengutip dari dr. Steven, kebutuhan nutrisi yang harus Bunda penuhi sebelum kehamilan antara lain:
- Asam folat
- Kebutuhan kalsium
- Zat besi
- Vitamin D
3. Lanjutkan kebiasaan tersebut
Selanjutnya, konsisten adalah kunci nih, Bunda. Kebiasaan sehat yang telah Bunda bangun saat sebelum hamil harus tetap Bunda pertahankan saat hamil hingga kelahiran kelak.
“Jangan karena sudah hamil, kemudian kamu mager. Tidak bergerak, atau banyakan baring-baring. Makanan mulai nggak dikontrol, alasannya harus makan untuk dua orang. Nanti makannya manis-manis, cokelat-cokelat, alasannya bayinya yang minta. Nah, hal-hal seperti itulah yang membuat kondisi badan kamu menjadi kurang sehat lagi,” ujar dr. Steven.
“Olahraga rutin selama hamil, itu bisa menurunkan risiko terjadinya preeklamsia. Tidak perlu yang berat-berat. Cukup yang ringan ke sedang saja seperti jalan, berenang, yoga.”
“Satu lagi, vitamin D dan kalsium itu juga penting selama hamil,” tutupnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Waspadai Hipertensi Pada Ibu Hamil: Jenis, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Kehamilan
Sepeninggal Luri, Arjuna AFI Terpuruk dan Sempat Tak Mau Sentuh Anak selama 4 Bulan

Kehamilan
Tangis Arjuna AFI Kenang Luri, Baru Tahu Sang Istri Tak Boleh Hamil Usai Meninggal

Kehamilan
Fakta Eklamsia & Preeklamsia, Penyebab Kematian Ibu Hamil No.1 di Indonesia

Kehamilan
Mengenal Eklamsia, Komplikasi Parah pada Ibu Hamil


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda