KEHAMILAN
Viral 'Rahim Copot' di Garut, Dokter yang Ikut Menangani Ungkap Fakta Sebenarnya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 19 Nov 2025 13:45 WIBBeberapa hari terakhir, kasus 'rahim copot' viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen serta pakar medis. Kisah 'rahim copot' ini pertama kali dibagikan oleh dokter dan penulis buku, dr. Gia Pratama, dalam podcast bersama Raditya Dika.
Gia menceritakan kisah pasiennya saat bekerja di salah satu rumah sakit di Garut, Jawa Barat. Pasien tersebut mengalami 'rahim copot' setelah melahirkan di paraji atau dukun beranak, Bunda.
Salah satu dokter yang juga ikut menangani pasien 'rahim copot' ini adalah dr. Christofani Eka Patria, SpOG (K) Fer. Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi ini, menjadi saksi saat pasien berjuang di meja operasi usai mengalami perdarahan akibat rahimnya terlepas dari tubuh.
"Memang itu kejadiannya di RSUD Garut. Kalau saya kasih gambaran, ini adalah rumah sakit di daerah yang pasiennya banyak sekali. Kasusnya juga banyak yang luar biasa dan tidak biasa, seperti yang biasa kita tangani," kata Christo saat dihubungi HaiBunda, Selasa (18/11/25).
"Salah satunya waktu itu jam dua pagi, ada paraji atau dukun beranak, datang masuk ke ruangan jaga membawa kresek warna hitam, menyerahkan ke kami. Setelah kita periksa, ternyata itu adalah rahim yang sudah terpisah dari tubuh pasien. Jadi, rahimnya itu setengah terpotong, sudah terlepas gitu ya," sambungnya.
Suasana di RS kedatangan pasien dengan 'rahim copot'
Menurut Christo, suasana menegangkan terasa saat rumah sakit kedatangan pasien dengan 'rahim copot'. Pasalnya, pasien tersebut datang dengan kondisi syok dan mengalami perdarahan hebat.
"Ya suasananya langsung menjadi menegangkan, karena kita yakin dengan kondisi organ sudah terpisah sebagian ini, kita yakin perdarahannya sudah banyak sekali dan terbukti (benar), sudah mengalami syok, dan pasien sudah pucat pasi. Jadi yang kami lakukan pada waktu itu langsung fokus untuk menangani pasien. Bagaimana caranya kita bisa menghentikan perdarahan dan segera melakukan operasi," ungkapnya.
Operasi menjadi satu-satunya tindakan medis yang bisa diambil untuk menyelamatkan pasien. Setelah melalui tindakan ini, nyawa pasien pun bisa diselamatkan.
"Kami menjelaskan ke pasien kalau ini harus operasi dan kemungkinan terburuknya ini pasien bisa meninggal di meja operasi. Alhamdulillah-nya ada beberapa kondisi yang menyebabkan kita bisa segera mengoperasi dan kita bisa tangani pasiennya dan dia selamat," ujar Christo.
Benarkah rahim bisa 'copot'?
Christo menjelaskan bahwa kondisi rahim 'copot' memang bukan hal yang normal. Namun, pada kasus ini, hal tersebut kemungkinan bisa terjadi karena tindakan dukun beranak saat proses persalinan.
"Kalau dalam kondisi yang normal, itu tidak mungkin terjadi ya. Rahim bisa terlepas. Jadi ini murni karena tindakan oleh dukun beranak tadi," kata Christo.
Menurut Christo, dukun beranak yang menangani pasien kemungkinan mencoba mengeluarkan plasenta dengan prosedur yang tidak sesuai. Hal itu menyebabkan rahim keluar dari vagina dan menimbulkan perdarahan hebat.
"Jadi rahim ini bisa terpisah dari tubuh yang punya karena tindakan si dukun beranak atau paraji. Asumsi kami adalah waktu saat pasien ini melahirkan bayinya, plasentanya tidak lahir. Nah di situ paraji berusaha untuk menarik sehingga rahimnya terbalik atau inversio uteri," ujar Christo.
"Kalau terbalik begitu, sebagian rahim akan keluar dari vagina. Si dukun beranak ini berasumsi bahwa rahim yang terbalik itu masih ada plasentanya. Saya terus terang tidak tahu dia menggunakan alat apa, yang jelas itu jaringan terpisah dan bagian yang terpotongnya itu compang-camping, sehingga (rahim) benar-benar terpisah dari tubuh."
Pentingnya memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan
Menurut Christo, kasus 'rahim copot' ini terjadi pada tahun 2010. Meski kasus ini terbilang langka, dokter di rumah sakit daerah saat itu memang cukup sering menangani kasus serupa.
"Sebenarnya, ini kasus yang langka. Cuma kasus saya ini bukan kasus satu-satunya ya. Di daerah Garut itu teman-teman saya pun pernah mengalami hal yang serupa. Bahkan, kasusnya bisa lebih berat dari ini, dan melibatkan organ yang lain. Waktu itu memang masih cukup tinggi ya," ungkapnya.
Berkaca dari kasus 'rahim copot', Christo menekankan pentingnya untuk memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan. Tak hanya itu, ibu hamil juga disarankan untuk melahirkan dengan dibantu tenaga ahli yang memiliki kompetensi.
"Untuk ibu-ibu hamil di luar sana, periksa dan bersalin lah di tempat-tempat pusat kesehatan yang memang mumpuni untuk menangani kasus-kasus persalinan. Jangan bersalin di rumah apalagi dengan dukun beranak atau yang bukan tersertifikasi untuk bisa melakukan persalinan," katanya.
"Karena kalau kita bicara persalinan itu kita bicara dua nyawa, dan kemungkinan kondisi-kondisi yang tidak terduga atau emergensi. Jadi pesannya cuma satu, datang periksakan lah kehamilan secara rutin ke Puskesmas, bidan, atau rumah sakit, dan bersalin lah dengan tenaga medis yang memang memiliki kompetensi untuk melakukannya."
Christo berharap kasus seperti 'rahim copot' ini tidak terjadi lagi di Indonesia. Sebagai tenaga medis, ia pun berharap itu menjadi kasus pertama dan terakhir yang ditanganinya, Bunda.
"Itu kasus pertama saya, dan saya berharap itu kasus yang terakhir," pungkasnya.
Demikian cerita dokter Christo tentang kasus 'rahim copot' yang ditanganinya 15 tahun lalu di Garut. Semog informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Tips untuk Membuat Persalinan Lebih Mudah
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
6 Perawatan Setelah Melahirkan, Bantu Kencangkan Kulit Kendur
7 Persiapan Melahirkan Normal Supaya Berjalan Lancar, Bunda Perlu Tahu
11 Tips Supaya Bunda Melahirkan Normal dan Lancar
Suamiku, Genggaman Tanganmu Bisa Bikin Persalinanku Lebih Nyaman
TERPOPULER
5 Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Rayakan Anniversary Nikah ke-12, Seru Keliling Naik Helikopter
Kisah 7 Artis Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Ada yang Menyandang Gelar Doktor
Viral 'Rahim Copot' di Garut, Dokter yang Ikut Menangani Ungkap Fakta Sebenarnya
Momen Titi Kamal dan Cristian Sugiono Rayakan Ultah Anak ke-12, Intip Potret Keseruannya
9 Kalimat yang Menunjukkan Seseorang Arogan Menurut Psikolog
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Maskara dengan Efek Memanjangkan Bulu Mata, Bikin Lentik!
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Erica Putri Merasa Beruntung Jalani Kehamilan Didampingi Ibunda: Duniaku Baik-baik Saja
Begini Cara Aman Mengonsumsi Mi Ramen untuk Bumil
Cara Mengajarkan Anak Sesuai Usia soal Bahaya Penculikan Menurut Psikolog
5 Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Rayakan Anniversary Nikah ke-12, Seru Keliling Naik Helikopter
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Bukan Kelab Malam, Nathalie Sebut Saweran Terbanyak yang Diterima Dapat dari...
-
Beautynesia
Get The Look: Inspirasi Outfit Main Padel Ala Davina Karamoy
-
Female Daily
5 Destinasi Napak Tilas Drama ‘Would You Marry Me?’ di Korea Selatan yang Bisa Masuk Itinerary Kamu!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Adu Gaya Arumi Bachsin & Irish Bella Jadi Model Hijab, Anggun Elegan!
-
Mommies Daily
Pemutihan BPJS Kesehatan, Ini 5 Manfaatnya untuk Anak hingga Lansia